Malang dalam gelap, segelap hati hamba saat ini.
Malang dalam panas, sepanas nafsu hamba
Malang dalam dingin,sedingin otak hamba
Tuhan,
tak ada tinta bersih untuk
memanggil-mu. bening sungai itu yang pilih,
tapi lenyap tuk menulis rangkap dosa hamba.
hamba takakan biarkan ini tertuang
pada mangkok yang lusuh oleh kemasiatan.
karena dosa yang menggunung
karena ma’siat yang membusuk
sholat yang tak pernah khusuk
Tuhan,
Sebenarnya aku pingin curhat
Tapi pada siapa
Pada diriku, itu tak mungkin
diriku sesak noda, berlumpur dosa nista, lapuk
ma’siat.
diriku hancur
tak sebersih dahulu kala,
Ketika Engkau tumpahkan kedunia
Tuhan,
pada siapa hamba lantunkan aduan ini
pada tembang, musik, jaz, rok
atau teman hamba siapakah mereka, utusan-Mu
di manakah ia, atau pada ulama’
yang kata-katanya melangit menebar gelap
teriakan yang memekakkan telinga.
Tuhan,
hamba tahu sholat khusuk mengantarkan pada
mi’raj menembus Lauh
tapi kuterhalang tabir noda-nista, kepalsuan
penghianatan
malu pinta pada-Mu, hasrat terpendam
tak nampak dalam hasrat hamba
Tuhan,
hamba bisu kungkungan keangkuhan
jahat pun bertebar menuai langkah
diam seribu bahasa pilihan akhir
sujud,puasa, rukuk, telah kutunai
tapi hatiku membaja, mengerat,
tertimbun lumut-lumut kebohongan
mimpi ketidakpastian menghantui hamba
hamba atur jarak dengan mutiara surga
tangan-Mu kutunggu julur pada gerakku
MALU
Label:
halimi zuhdy,
sastra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar