Sabtu, 24 Oktober 2009

Pesona Jiwa Raga

Pada mulanya adalah fisik. Seterusnya adalah budi. Raga menantikan pandanganmu. Jiwa membangun simpatimu. Badan mengeluarkan gelombang magnetiknya. Jiwa meniupkan kebajikannya.

Begitulah cinta tersurat di langit kebenaran. Bahwa karena cinta jiwa harus selalu berujung dengan sentuhan fisik, maka ia berdiri dalam tarikan dua pesona itu: jiwa dan raga.

Tapi selalu ada bias disini. Ketika ketertarikan fisik disebut cinta tapi kemudian kandas ditengah jalan. Atau ketika cinta tulus pada kebajikan jiwa tak tumbuh berkembang sampai waktu yang lama. Bias dalam jiwa ini terjadi karena ia selalu merupakan senyawa spritualitas dan libido. Kebajikan jiwa merupakan udara yang memberi kita nafas kehidupan yang panjang. Tapi pesona fisik adalah sumbu yang senantiasa menyalakan hasrat asmara.

Biasnya adalah ketidakjujuran yang selalu mendorong kita memenangkan salah satunya: jiwa dan raga. Jangan pernah pakai “atau” disini. Pakailah “dan”: kata sambung yang menghubungkan dua pesona itu. Sebab kita diciptakan dengan fitrah yang menyenangi keindahan fisik. Tapi juga dengan fakta bahwa daya tahan pesona fisik kita ternyata sangat sementara. Lalu apakah yang akan dilakukan sepasang pecinta jika mereka berumur 70 tahun? Bicara. Hanya itu. Dan dua tubuh yang tidur berdampingan di atas ranjang yang sama hanya bisa saling memunggungi. Tanpa selera. Sebab tinggal bicara saja yang bisa mereka lakukan. Begitulah pesona jiwa perlahan menyeruak di antara lapisan-lapisan gelombang magnetik fisik: lalu menyatakan fakta yang tidak terbantahkan bahwa apa yang membuat dua manusia bisa tetap membangun sebuah jangka panjang sesungguhnya adalah kebijakan jiwa mereka bersama.

Seperempat abad lamanya Rasulullah saw hidup bersama Khadijah. Perempuan agung yang pernah mendapatkan titipan salam dari Allah lewat malaikat Jibril ini menyimpan keagungannya begitu apik pada gabungan yang sempurna antara pesona jiwa dan raganya. Dua kali menjanda dengan tiga anak sama sekali tidak mengurangi keindahan fisiknya. Tapi apa yang menarik dari kehidupannya mungkin bukan ketika akhirnya pemuda terhormat, Muhammad bin Abdullah, menerima uluran cintanya. Yang lebih menarik dari itu semua adalah fakta bahwa Rasulullah saw sama sekali tidak pernah berpikir memadu Khadijah dengan perempuan lain. Bahkan ketika Khadijah wafat, Rasulullah saw hampir memutuskan untuk tidak akan menikah lagi.

Bukan cuma itu. Bahkan ketika akhirnya menikah setelah wafatnya Khadijah, dengan janda dan gadis, beliau tetap berkeyakinan bahwa Khadijah tetap tidak tergantikan. “Allah tetap tidak menggantikan Khadijah dengan seseorang yang lebih baik darinya,“ kata Rasulullah saw.

Terlalu agung mungkin. Tapi memang begitu ia ditakdirkan: menjadi cahaya keagungan yang menerangi jalan para pecinta sepanjang hidup. Pengalaman di sekitar kita barangkali justru selalu tidak sempurna. Karena biasanya selalu hanya ada “atau” bukan “dan” dalam pesona kita. Atau bahkan tidak ada “dan” apalagi “atau”. Ketika pesona terbelah seperti itu, cinta pasti berada di persimpangan jalan, selamanya diterpa cobaan, seperti virus yang menggerogoti tubuh kita. Dalam keadaan begitu penderitaan kadang tampak seperti buaya yang menanti mangsa dalam diam.

“Ayla”

Ayla. Nama yang indah untuk seorang gadis. Namun sayang, perlakuan yang mereka terima, tidak setara dengan nama indah yang mereka sandang. Karena memang, Ayla dalam kisah ini bukanlah sebuah nama bagi seorang gadis. Tapi, Ayla, adalah julukan bagi sebuah profesi yang dinistakan.

Ayla, atau Anak-anak Yang di Lacurkan, adalah komunitas kecil anak-anak gadis yang tinggal di temaram lampu-lampu taman. Usia mereka masih sangat muda, berkisar antara 11 hingga 18 tahun. Mereka hadir, dan terpaksa tinggal di jalan, menjajakan diri, mendapat perlakuan kasar, dengan imbalan yang tak setimpal.

Dengan modal ember, yang diisi beberapa minuman ringan dan rokok, mereka dipaksa untuk mencari tamu. Mereka berdiri berjejer di pinggir jalan, atau menunggu dalam tenda-tenda kecil di pojok taman. Setiap orang boleh menyentuh mereka, asalkan mau membeli minuman yang mereka jual. Mereka tak bisa menolak untuk di raba dan dipegang, karena tuntutan setoran yang harus dipenuhi. Bahkan tak jarang, anak-anak yang masih belia itu, terpaksa melacurkan diri untuk mendapatkan uang lebih banyak.

Suatu ketika, ada seorang anak yang kami temui dalam sebuah penelitian. Dia masih amat belia. Sebut saja namanya, Isah. Mungkin, usianya baru 15 tahun. Dia kami temui di sebuah taman di bilangan Prumpung, Jakarta.

Kami, yang datang sebanyak 3 orang, mulai terlibat obrolan yang menyenangkan. Kami bertanya tentang apa yang dirasakan anak gadis ini. Dia pun bercerita tentang pengalaman pahitnya di jalanan. Kami juga bertanya apa yang menjadi harapan dan angan-angannya kelak, dan menawarkan bantuan agar dia terbebas dari tempat semacam ini. Dia tersenyum, dan menawarkan minuman ringan dagangannya.

Tak terasa, sudah banyak sekali yang disampaikan gadis ini. Harapannya tak banyak, angan-angannya tak muluk-muluk. Dia tampak senang sekali, saat mengetahui, kami datang untuk menanyakan kabarnya. Dia tampak bahagia, dan berharap kami datang sering datang untuk mendengar kisahnya. Ya, kami kembali tersenyum, dan berjanji untuk mau menjadi sahabatnya.

Sayang, kami harus kembali, kemudian, salah seorang teman bertanya, "Isah, kami harus bayar berapa untuk minuman ini? Dia hanya diam. Namun, tiba-tiba wajahnya memerah. Matanya berkaca-kaca. Sambil di pegangnya botol-botol itu, dia menatap kami satu-persatu. Nanar. Dia mulai menangis. Kami mulai bingung. Wajahnya menunduk, airmatanya berlinang.

"Mas, dan Mbak semua jahat. Mas bukan teman Isah. Nggak ada bedanya sama orang-orang itu!" "Isah ikhlas kasih itu buat Mas, nggak minta bayaran!" Kenapa Mas anggap Isah jualan buat gituan...?", ucapnya lirih, menahan tangis. Rupanya, dia merasa tersinggung, karena kami menganggap minuman itu sama dengan jasa yang dia berikan. Akhirnya kami bertiga berusaha menenangkannya dan meminta maaf. Dia bisa memahami setelah menjelaskan sikap kami. Dia pun kembali tersenyum.

~~~

Sahabatku, begitulah, harga diri, kehormatan yang dimiliki Isah, tetap tak bernilai di dalam dirinya. Ia, walaupun terpojok dengan profesi yang harus di jalaninya, tetap memiliki kebanggaan diri sebagai manusia, yang tak mau di lecehkan. Tekadnya tetap kuat, perasaannya tetap murni, bahwa tiap orang, tak pantas untuk dilecehkan, tak pantas untuk mendapat perlakuan tak setara.

Adakah kebanggaan diri itu terpatri dalam diri kita?

Begitulah, saat ini, saya merasa beruntung sekali, melewatkan malam ulang tahun saya, bersama mereka, Ayla. Kebetulan, pada malam ini pula, mereka mementaskan teater musik, yang berkisah tentang dunia yang mereka jalani. Sebuah teater yang menarik, dengan semua pemain yang terdiri dari para Ayla. Walaupun mereka bercerita, pada saat latihan, sering harus terhenti, karena ada yang menangis saat memainkan peran-peran itu.

Ya, saya bersyukur sekali kepada Allah, dapat menghabiskan malam ini bersama mereka. Menjadi teman bagi mereka, menjadi telinga bagi mereka. Saya senang sekali dapat menjadi orang yang mereka percayai, orang yang mereka anggap sahabat, pelindung, dan menjadi tempat untuk bercerita. Ada banyak hikmah dan pelajaran yang saya dapat dari mereka, dan hal itu, membuat saya semakin lengkap menjadi manusia.

Sekali lagi, terima kasih. Semoga Allah, akan menguatkan jemari ini untuk tetap menuliskan semua hikmah-hikmah-Nya. Semoga Allah, akan memberikan kekuatan pada saya untuk dapat meneruskan semua pelajaran yang diberikan-Nya. Semoga Allah memberikan saya kekuatan, dalam menghadapi setiap ujian dan cobaan-Nya. Amin. Allahuma Amin.

Hope you are well and please do take care.
Wassalamualaikum wr wb. Salam hangat!!

Bid'ah

Telah berkata Al Muhaqqiq Al Imamussyathibi dalam Al I’tisham : Artinya : Ashal dari pada bada,a, untuk mengada-adakan sesuatu tanpa contoh sebelumnya. Dan sebagian dari maknanya, apa yang disebutkan dalam firman Allah swt. “Allah yang menciptakan tujuh lapis langit dan bumi” ialah : yang mengadakan keduanya tanpa contoh sebelumnya. Dan firman Allah swt. : “Katakanlah olehmu hai Muhammad, “ Bukanlah aku Rasul yang diutus mula-mula”. Maksudnya : Bahkan sebelum aku sudah banyak Rasul-rasul yang diutus Allah Dan dikatakan dalam bahasa Arab : ibtada’a fulanun bid’atan Artinya : Si Pulan telah merintis suatu jalan yang belum pernah didahului orang lain. Dan dikatakan pula : Hadza amrun badi’. Dikatakan terhadap sesuatu yang indah yang tak ada tara bandingnya sebelumnya.
Nah, dari jalan inilah dinamakan bid’ah itu dengan bid’ah. Mengeluarkan bid’ah untuk menjalani atasnya disebut : Al Ibda’u. Dan hai’atnya atau kelakuannya disebut : Bid’ah. Dan terkadang dinamakan suatu amal yang diamalkan orang atas jalan yang demikian itu adalah bid’ah. Maka dari makna inilah dinamakan suatu amalan yang tidak ada dalil syara’ atasnya sebagai bid’ah.
Itulah sekelumit tentang arti kata bid’ah secara istiqaq atau ethimologhis. Tentulah tidak khali bagi mereka yang mempunyai imam dalam ilmu hukum Islam atau klasifikasi dari ketentuan-ketentuannya hukum syar’i atau fiqh, bahwa bid’ah itu bukanlah salah-satu bagian dari hukum syar’i. Karena nanti apa yang dinamakan bid’ah itu akan menerima hukumnya menurut keadaannya apakah dia Wajib, Sunnat, Haram,Makruh ataupun Mubah. Alhasil bid’ah itu sebagaimana ditahqiqkan oleh Sullthanul Ulama Izzuddin ibnu Abdis Salam ada diirimgi oleh hukum yang lima. Karena tidak ada seorang ahli hukum Islam ditanyakan tentang rukun sesuatu perbuatan itu dengan perkataan : Ini bid’ah. Atau itu sunnat baik di Haramain, di Mesir, di Iraq di Syam ataupun di Indonesia. Tetapi yang ada ini hukumnya haram dan sebagainya. Adapun sunnah dan bid’ah adalah untuk meletakkannya menurut kategori dari apa yang kami uraikan diatas.
Untuk menyatakan macamnya bid’ah ini, dapatlah pula kami bawakan disini perkataan imam Muhammad bin Idris Assyafi’i yang diriwayatkan oleh Abu Nu’aim sebagai berikut :
Artinya : Bid’ah itu ada dua macam. Bid’ah yang terpuji dan bid’ah yang tercela. Maka mana-mana yang sesuai dengan sunnah, maka yaitulah yang terpuji. Dan mana-mana yang menyalahinya maka yaitulah yang tercela.
Sedang apa yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Manaqibnya adalah sebagai berikut :
Artinya : Dan segala yang diadakan itu adalah dua macam. Sesuatu yang diadakan, padahal menyalahi kitab atau sunnah atau atsar ataupun ijma’, maka inilah bid’ah yang sesat. Sedang apa-apa yang diadakan dari pada kebaikan yang tidak bertentangan dengan sesuatu dari pada yang demikian itu, maka yaitulah bid’ah yang tercela.
Untuk lebih mendekati faham kita dalam hal ini , kami kira akan lebih jelas untuk anda apa yang dituturkan Alhadidi dalam Syarah Nahjul Balaghih sebagai berikut :
Artinya : Lafadz Bid’ah dipakai untuk dua pengertian. Salah satunya yang dipersalahi dengannya akan Alkitab dan Assunnah seperti puasa di hari Nahar dan hari-hari Tasyriq. Karena puasa pada hari-hari tersebut walaupun namanya puasa tetapi itu termasuk sesuatu yang dilarang. Yang kedua sesuatu yang tidak datang padanya nash, bahkan Syara’ mendiamkannya maka hal tersebut dilakukan oleh orang-orang Islam sesudah wafat Rasulullah saw. Dan apa yang diriwayatkan dari sabda Rasulullah saw. Tiap bid’ah itu sesat dan tiap-tiap yang sesat itu dalam Neraka………adalah ditanggungkan atas tafsir bid’ah menurut pengertian yang pertama. Sedang perkataan sayyidina Umar ra. Dalam hal mengumpulkan orang pada shalat Tarawih.” Sesungguhnya dia itu bid’ah. Dan sebaik-baik bid’ah itu inilah dia”….. ditanggungkan atas pengertian yang kedua. (100 masalah Agama oleh K.H.M. Sjafi’i Hadzami).

Mata Air Keluhuran

Kalau benar hati sang raja. Putera mahkotanya ternyata seorang pemuda pemalas. Apatis. Talenta raja-raja tidak terlihat dalam pribadinya. Suatu saat sang raja menemukan cara mengubah pribadi puteranya: the power of love.

Sang raja mendatangkan gadis-gadis cantik ke istananya. Istana pun seketika perubah jadi taman: semua bunga mekar di sana. Dan terjadilah itu. Sesuatu yang memang ia harapkan: puteranya jatuh cinta pada salah seorang di antara mereka. Tapi kepada gadis itu raja berpesan, "Kalau puteranya menyatakan cinta padamu, bilang padanya, "Aku tidak cocok untukmu. Aku hanya cocok untuk raja atau seseorang yang berbakat jadiraja".

Benar saja. Putera mahkota itu seketika tertantang. Maka ia pun belajar. Ia mempelajari segala hal yang harus diketahui seorang raja. Ia melatih dirinya untuk menjadi raja. Dan seketika talenta raja-raja meledak dalam dirinya. Ia bisa, ternyata! Tapi kaena cinta!

Cinta telah bekerja dalam jiwa anak muda itu secara sempurna. Selalu begitu: menggali tanah jiwa manusia, sampai dalam, dan terus ke dalam, sampai bertemu mata air keluhurannya. Maka meledaklah potensi kebaikan dan keluhuran dalam dirinya. Dan mengalirlah dari mata air keluhuran itu sungai-sungai kebaikan kepada semua yang ada disekelilingnya. Deras. Sederas arus sungai yang membanjir, deras mendesak menuju muara. Cinta menciptakan perbaikan watak dan penghalusan jiwa. Cinta memanusiakan manusia dan mendorong kita memperlakukan manusia dengan etika kemanusiaan yang tinggi.

Jatuh cinta adalah peristiwa paling penting dalam sejarh kepribadian kita. Cinta, kata Quddamah, mengubah seorang pengecut menjadi pemberani, yang pelit jadi dermawan, yang malas jadi rajin, yang pesimis jadi optimis, yang kasar jadi lembut. Kalau cinta kepada Allah membuat kita mampu memenangkan Allah dalam segala hal, maka cinta kepada manusia atau hewan atau tumbuhan atau apa saja, mendorong kita mempersembahkan semua kebaikan yang diperlukan orang atau binatang atau tanaman yang kita cintai. Jatuh cinta membuat kita mau merendah, tapi sekaligus tertekad penuh untuk menjadi lebih terhormat.

Cobalah simak cerita cinta Letnan Jenderal Purnawirawan Yunus Yosfiah, yang suatu saat ia tuturkan pada saya dan beberapa kawan lain. Ketika calon istrinya menyatakan bersedia berhijrah dari Katolik menuju Islam, ia tergetar hebat. "Kalau cinta telah mengantar hidayah pada calon istrinya," katanya membatin, "seharusnya atas nama cinta ia mempersembahkan sesuatu yang istimewa padanya." Ia sedang bertugas di Timor Timur saat itu. Maka ia berjanji, "Besok aku akan berangkat untuk sebuah operasi. Aku berharap bisa mempersembahkan kepada dedengkot Fretelin untukmu." Tiga hari kemudian, janji itu ia bayar lunas!

Gampang saja memahaminya. Keluhuran selalu lahir dari mata air cinta. Sebab, "cinta adalah gerak jiwa sang pencinta kepada yang dicintainya," kata Ibnul Qoyyim.

Mencintai Itu Keputusan

Lelaki tua menjelang 80-an itu menatap istrinya. Lekat-lekat. Nanar. Gadis itu masih terlalu belia. Baru saja mekar. Ini bukan persekutuan yang mudah. Tapi ia sudah memutuskan untuk mencintainya. Sebentar kemudian iapun berkata, “Kamu kaget melihat semua ubanku? Percayalah! Hanya kebaikan yang akan kamu temui di sini.” Itulah kalimat pertama Utsaman bin Affan ketika menyambut istri terakhirnya di Syam, Naila. Selanjutnya adalah bukti.

Sebab cinta adalah kata lain dari memberi... sebab memberi adalah pekerjaan... sebab pekerjaan cinta dalam siklus memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi itu berat... sebab pekerjaan itu harus ditunaikan dalam waktu lama... sebab pekerjaan berat dalam waktu lama begitu hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki kepribadian kuat dan tangguh... maka setiap orang hendaklah berhati-hati saat ia akan mengatakan, “Aku mencintaimu.” Kepada siapapun!

Sebab itu adalah keputusan besar. Ada taruhan kepribadian di situ. “Aku mencintaimu,” adalah ungkapan lain dari, “Aku ingin memberimu sesuatu.” Yang terakhir ini juga adalah ungkapan lain dari, “Aku akan memperhatikan dirimu dan semua situasimu untuk mengetahui apa yang kamu butuhkan untuk tumbuh menjadi lebih baik dan bahagia... aku akan bekerja keras untuk memfasilitasi dirimu agar bisa tumbuh semaksimal mungkin... aku akan merawat dengan segenap kasih sayangku, proses pertumbuhan dirimu melalui kebajikan harian yang kulakukan padamu... aku juga akan melindungi dirimu dari segala sesuatu yang dapat merusak dirimu dan proses pertumbuhan itu...” Taruhannya adalah kepercayaan orang yang kita cintai terhadap integritas kepribadian kita. Sekali kamu mengatakan kepada seseorang, “Aku mencintaimu,” kamu harus membuktikan ucapan itu. Itu deklarasi jiwa bukan saja tentang rasa suka dan ketertarikan, tapi terutama tentang kesiapan dan kemampuan memberi, kesiapan dan kemampuan berkorban, kesiapan dan kemampuan melakukan pekerjaan-pekerjaan cinta: memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi.

Sekali deklarasi cinta tidak terbukti, kepercayaan hilang lenyap. Tidak ada cinta tanpa kepercayaan. Begitulah bersama waktu suami atau istri kehilangan kepercayaan kepada pasangannya. Atau anak kehilangan kepercayaan kepada orang tuanya. Atau sahabat kehilangan kepercayaan kepada kawannya. Atau rakyat kehilangan kepercayaan kepada pemimpinnya. Semua dalam satu situasi: cinta yang tidak terbukti. Ini yang menjelaskan mengapa cinta yang terasa begitu panas membara di awal hubungan lantas jadi redup dan padam pada tahun kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Dan tiba-tiba saja perkawinan bubar, persahabatan berakhir, keluarga berantakan, atau pemimpin jatuh karena tidak dipercaya rakyatnya.

Jalan hidup kita biasanya tidak linier. Tidak juga seterusnya pendakian. Atau penurunan. Karena itu konteks di mana pekerjaan-pekerjaan cinta dilakukan tidak selalu kondusif secara emosional. Tapi disitulah tantangannya: membuktikan ketulusan di tengah situasi-situasi yang sulit. Disitu konsistensi diuji. Di situ juga integritas terbukti. Sebab mereka yang bisa mengejawantahkan cinta di tegah situasi yang sulit, jauh lebih bisa membuktikannya dalam situasi yang longgar.

Mereka yang dicintai dengan cara begitu, biasanya merasakan bahwa hati dan jiwanya penuh seluruh. Bahagia sebahagia-bahagianya. Puas sepuas-puasnya. Sampai tak ada tempat lagi yang lain. Bahkan setelah sang pencinta mati. Begitulah Naila. Utsman telah memenuhi seluruh jiwanya dengan cinta. Maka ia memutuskan untuk tidak menikah lagi setelah suaminya terbunuh. Ia bahkan merusak wajahnya untuk menolak semua pelamarnya. Tak ada yang dapat mencintai sehebat lelaki tua itu. ~ Anis Matta ~

meramalkan sesuatu

Meramalkan sesuatu artinya mengucapkan mengenai kejadian-kejadian diwaktu yang akan datang. Kalau ramalan yang dimaksud itu, adalah terjadinya sesuatu berdasarkan atas ‘Asbabun ‘adiyyah”, atas Sunnatullah yang biasa terjadi dalam keadaan ini,dan tidak eksak, tidak pasti tetapi digantungkan kepada masyi’ahnya Allah swt. Artinya masih shah bersalahan dan boleh juga terjadi tidak menurut apa yang diramalkan, sedang penetapan itu adalah secara hukum adat saja, yaitu :
Artinya : Menetapkan pertambatan antara suatu perkara dan perkara lainnya, pada adanya dan tidaknya, dengan dasar berulangkali terjadi serta shah bersalahan dan tidak member I bekas salah satu dari keduanya terhadap bagi lainnya sama sekali.
Baik hal tersebut berdasarkan alat-alat ilmiah, ilmu pengetahuan teknik, pengalaman-pengalaman yang banyak kebenarannya mengenai hal-hal yang dzahir seperti Ilmu Kesehatan, Ilmu Pertanian, Meteorologi. Baik meteorologi bagian teori yang mempelajari proses-proses fisik di amosfir, angkasa lapisan udara) yang meliputi bumi (proses-proses pencahayaan dan kondensasi hidrodinamis dan meletakkan dasar untuk meteorologi praktis yang bertugas meramalkan cuaca berdasarkan perhitungan-perhitungan, ataupun lainnya, maka kesemuanya ini adalah ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, asalkan saja tahu meletakkannya dan kesemuanya itu adalah “tahta masyiatillah”, dibawah kehendaknya Allah swt. Hukum mempelajarinya fardlu kifayah dalam batas-batas yang dibutuhkan manusia dalam kehidupannya ini, baik untuk peribadatannya ataupun mu’amalahnya.
Adapun Astrologi, yang tidak berdasarkan ilmu pengetahuan, berdasarkan takhayyul, bahwa ada hubungan antara kejadian-kejadian bumi dengan gerak-gerak badan angkasa.
Untuk ilmu yang mengenai perbintangan ini, yang meliputi Astronomi dan Astrologi, baiklah kami bawakan disini apa yang tersebut dalam kitab Alfawaidul Makkiyyah fima yahtajuhu thalabatussafi’iyyah, halaman 16, sebagai berikut : Artinya : Dan tersebut dalam Fatawa Ba Makhramah bagi orang yang sangat alim Ali bin Umar bin Qadli, sebagai berikut : Ilmu yang berkenaan dengan bintang-bintang itu bermacam-macam. Ada yang wajib : yaitulah kadar yang dapat diketahui dengannya akan waktu-waktu sembahyang, arah kiblat dan seumpamanya. Ada yang sunnat : Kadar yang dibuat petunjuk dengannya dalam keperluan safar-safar atau perjalanan-perjalanan. Ada yang makruh : yaitu kadar yang diketahui dengannya akan gerhana bulan dan matahari dan seumpama yang demikian itu. Ada yang haram, yaitu sesuatu yang berhubungan dengan petunjuk atas terjadinya hal-hal yang ghaib, seperti akan sembuhnya penyakit, akan mati, menentukan pencuri sesuatu. Dan kata-kata Kahin sebagaimana kata Qadli ‘iyad, itu meliputi Munajjim (Astrolog). Dan orang yang punya peliharaan dari pada jin yang memberitahukan kepadanya tentang apa yang akan terjadi.
Ketahuilah, bahwa terlarangnya sebagian ilmu ini, bukanlah tersebab dia itu sebagai ilmu, tetapi dipandang dari sudut memadlaratkannya bagi manusia. Karena terkadang,sebagian dari ada ilmu-ilmu tersebut “ketiadaan mengetahuinya” atau “hajilnya” malah lebih membaguskan agamanya daripada jika ia mengetahuinya dan tidak dapat disangkal bahwa ada sebagian pengetahuan yang dapat memadlaratkan manusia, bahkan banyak orang yang dapat memberi guna kepadanya oleh kebodohannya terhadap sesuatu. (100 masalah Agama oleh K.H.M. Sjafi'i Hadzami).

♥♥'MuNaJat bEr-HaJi'♥♥

♥Assalamualaikum.Wr.Wb♥

♪♪'Yaa akhi wa ukhti,,,♪♪
Sampaikanlah do’a-do’a berikut ini; kepada keluarga, kerabat, sahabat, serta teman-teman akhi dan ukhti sekalian yang berniat menunaikan ibadah-haji,,,
_____________________

●>Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad,
Sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya,,

●>Ya Allah, karuniakan padaku kemampuan untuk menunaikan ibadah haji sebagimana Kau wajibkan kepada orang yang mampu. Karuniakan padaku pembimbing dan penuntun menuju padanya. Dekatkan bagiku perjalanan yang jauh. Dan bantulah aku agar dapat melaksanakan semua manasik haji secara sempurna.
Dengan ihramku selamatkan tubuhku dari api neraka
Dalam perjalananku karuniakan padaku tambahan kekuatan pada tubuh dan kulitku

●>Ya Rabbi
Karuniakan padaku kesempatan untuk wuquf di hadapan-Mu dan bersandar hanya kepada-Mu. Anugrahkan padaku keberuntungan dengan limpahan karunia-Mu

●>Ya Rabbi
Berangkatkan daku dari tempat haji akbar (Padang Arafah) sampai ke Muzdalifah, Masy‘aril Haram. Jadikan semua itu wasilah untuk mendekatkan diri pada rahmat-Mu dan jalan menuju surga-Mu .
Karunikan padaku kesempatan untuk wuquf di Masy‘aril Haram, dan di tempat perjalanan ruhani saat wuquf di Arafah. Karuniakan padaku kemampuan untuk melaksanakan manasik haji, memotong binatang korban sesuai dengan perintah-Mu, dan keutamaan yang kebaikannya telah Kau tetapkan.

●>Ya Allah, karuniakan kekuatan untuk melakukan shalat Idul Adhha. Agar aku menjadi:
orang yang mengharap rahmat-Mu yang telah kau janjikan
orang yang takut pada siksa-Mu yang telah Kau siapkan
orang yang mencukur dan memotong rambutku
orang yang bersungguh-sungguh dalam mentaati-Mu,
mengharap rahmat-Mu, dan melempar jumrah.

●>Ya Allah Masukkan aku ke halaman rumah-Mu dan ampunan-Mu, perlindungan-Mu dan Ka’bah-Mu. Jadikan aku tergolong pada orang-orang yang butuh kepada-Mu, bermohon kepada-Mu, dan menyampaikan semua hajatnya pada-Mu.

●>Ya Allah Karuniakan padaku limpahan pahala-Mu setelah kulakukan manasik haji dan pada hari ketiga belas Dzul-Hijjah.

●>Ya Allah Tutuplah kesudahan manasik hajiku dan semua permohonanku dengan penerimaan dan kasih sayang-Mu wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi.
______________________

♥>SuMbeR :
*Al-Bâqiyâtush Shâlihah Mafâtihul Jinân, bab 5:461
*Yayasan Al-Mustafa - Syamsuri Rifai
*Teks arab dan teks latin,lihat pada:
http://feeds.feedburner.com/YayasanAl-mushthafa

♥'WaSsaLaM,,,♪♪♪

Madat

Madat disebut juga candu atau apium, hakikatnya adalah getah yang diambil dari buah-buah Papaver somaiferum, getah ini kemudian dikeringkan. Dan bagian yang terpenting daripadanya disebut : morvin.
Bendanya temasuk kategori barang suci, artinya bukan najis. Akan tetapi hukum memakannya adalah haram tersebab hal itu dapat memadlarratkan badan dan akal.
Tersebut dalam Syarhil Khathib juz ke IV, halaman 260, dan 261, pada hamisi Tuhfatul Habib, sebagai berikut : Artinya : Dan haramlah sesuatu yang dapat merusak badan atau akal seperti batu,tanah,kaca dan racun, seperti madat. Dan dia itu susunya ( getahnya) pohon khasykhasi (papaver somniferum), karena yang demikian itu dapat memadlarratkan, dam terkadang mematikan. Dan sesungguhnya telah berfirman Allah swt. “Dan janganlah kamu melemparkan diri kamu kepada kebinasaan”.
Madat ini ada digunakan juga dalam campuran obat-obatan, seperti penyakit perut dan sebagainya, dimana ia dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, menambah nafsu tidur dan mengurangi gerak-gerak usus, sehingga sering digunakan pada pengobatan penyakit-penyakit perut.
Oleh karena ada manfaatnya dalam pengobatan ini, maka ia dibolehkan mencapainya sedikit sekedar untuk obat saja dan tidak sampai kadar memadlarratkan karena keharamannya bukanlah karena najis.
Tersebut dalam Kasyifatussaja bagi Syekh Muhammad Nawawi Albantani, pada halaman 42 sebagai berikut : Artinya : Dan pernah minta fatwa oleh guru kami Yusuf Al jawi kepada Mufti Muhammad Shaleh, dalam hal menjual-belikan madat, memakannya dan meminum asapnya,apakah hal itu halal atau haram,Dan apakah boleh memakannya dan meminum asapnya karena dlarurat, seperti sakit perut dan seumpamanya,atau tidak. Dan apakah dia itu najis atau suci. Maka Mufti tersebut menyatakan hukum yang demikian itu dengan katanya : Haram mempergunakan madat apabila adalah yang dipakai daripadanya itu kadar yang dapat mengelapkan akal, kecuali apabila adalah diperlukan memakainya dengan bahwa tidak didapatkannya obat lain yang halal. Dan menjualnya bagi orang yang akan mempergunakannya atas jalan yang diharamkan adalah haram. Dan membelinya untuk pemakaian yang diharamkan itu diharamkan. Sedang dia itu suci pada dirinya. (100 Masalah Agama oleh K.H.M. Sjafi'i Hadzami).

AL, EL, DUL ADALAH SANG YAHUDI ?

Ahmad Dhani adalah sosok fenomenal bahkan sebagian orang menganggap dia adalah kontroversial. Sebagai seorang public figure, tingkah lakunya selalu mengundang berita. Maka tak heran bila para 'kuli tinta' memanfaatkan dia sebagai bahan yang 'enak' untuk di jadikan konsumsi pemberitaan.

Sebagian masyarakat menilai bahwa Ahmad Dhani adalah arogan, sombong bahkan mereka mempercayai bahwa dia adalah seorang Yahudi.

Anggapan masyarakat bahwa Dhani seorang yahudi diperkuat dengan kegemarannya menggunakan simbol2 yang mengarah ke 'yahudi'.

Dengan logika dan disiplin ilmu yang ada akan kita bedah seberapa yahudi kah AHMAD DHANI tersebut ?

Ahmad Dhani adalah seorang musisi besar Indonesia saat ini. Dia menciptakan banyak karya melalui lagu - lagu. Karyanya membuat hati menjadi larut, tersihir oleh keindahan lantunannya. Belum lagi lirik2nya yang penuh nilai2 cinta dan mistis religi.

Cinta memang menjadi nilai jual tinggi. Dan Dhani menangkap fenomena ini. Maka kebanyakan lagunya bertemakan cinta.

Sementara itu, kehidupan beragama Dhani yang tak jauh dari dunia tasawuf juga telah mempengaruhi karya2nya dimana banyak yang bertutur tentang makrifat atau pengenalan kepada TUHAN. Maka terpadulah dua sisi hidup bagi manusia yaitu MAKRIFAT - CINTA.

Ahmad Dhani juga seseorang yang mempunyai konsep jelas dalam hidupnya. Apa yang dia cintai, dia terapkan dalam hidupnya. Ini terbukti dari pemberian nama buat ketiga anak Dhani. Mereka adalah Al Ghazali, El Jalaluddin Rumi, Abdul Qadir Jaelani.

Ketiga nama tersebut adalah beberapa nama2 tokoh besar sufi Islam selain Rabi'ah Al-Adawiyyah, Husain Manshur Al-Hallaj, Ibn 'Arabi dan Syekh Siti Jenar.

Tentu saja bagi seorang Dhani tidak main2 untuk memberikan nama bagi ketiga putranya. Pasti mempunyai alasan tersendiri. Dan mari sejenak secara singkat kita mengenal siapa ketiga tokoh nama tersebut.

1. Abu Hamid Al - Ghazali

Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad at-Thusi al-Ghazali. Beliau lahir pada tahun 450 H / 1058 M Di kota Thus Iran. Beliau bergelar Muhyi ad-din ( penghidup agama ).

Sekitar usia 15 tahun, al Ghazali mulai mengembara dari daerah satu kedaerah yang lain untuk belajar pada guru2 yang mumpuni. Selama pengembaraan beliau bertemu banyak tokoh dan cendekiawan untuk berdiskusi.

Al Ghazali terkenal dengan kecerdasannya sehingga dia dimohon menjadi imam di kota muaskar, Khurasan. Disana dia mengajar mahasiswa. Dan karena kecerdasannya, dia diangkat sebagai guru besar di universitas Nizamiyah, Baghdad.

Perjalanan spiritualnya dimulai ketika dia jatuh sakit. Segala pujian dia terima sehingga lupa diri. Dan untuk sembuh dia meninggalkan semuanya. Hingga akhirnya dia mendapatkan pencerahan ruhani. Karya fenomenal beliau adalah IHYA' ULUM AD-DIN ( Hidupnya ilmu2 agama ). Berbagai persoalan syariat dan tasawuf dikupas secara jelas. Beliau menjadi jembatan antara tasawuf dan syariat.

Persamaan Ahmad Dhani dan Al Ghazali adalah pembahasan tasawuf dengan bahasa umum yang mudah diterima awam khususnya anak muda. Dibalut dengan nuansa romantisme hingga nuansa tasawuf jadi samar. Ini adalah bentuk dakwah dari Dhani. :-)

2. JALALUDDIN RUMI

Para sufi mengekspresikan rasa cinta dan rindu pada NYA dengan berbagai macam cara. Mereka merasa bahagia dan merasa 'melebur' dengan TUHAN.

Demikian pula dengan Rumi. Beliau adalah sufi yang sangat pandai menyusun kata dan menyenandungkan syair. Mungkin beliau adalah penguntai syair terindah di antara sufi yang lain. Maka tak heran Dhani banyak mengambil syair2nya sebagai lirik lagu.

Untuk kita ketahui, Jalaluddin Rumi ( Sang pendiri Tarekat ' para darwis yang menari ' ) lahir di Balkh, kota kecil di Afghanistan pada tanggal 30 september 1207.

Kegemarannya akan syair sangat mempengaruhi jalan kesufiaannya. Gayanya yang spontan dalam membuat syair di catat oleh murid2nya dan kemudian dikumpulkan menjadi bentuk manuskrip. Kemudian beliau mengembangkan ritual tarian sufi yang terkenal dengan tarian darwis.

3. ABDUL QADIR AL JAELANI

Tokoh sufi ini dikenal dengan sebutan SULTAN AL-AULIYA' ( Sultannya para wali ). Di kalangan tasawuf. Beliau dianggap sebagai walinya para wali.

Syekh Abdul Qadir Al Jaelani lahir pada tahun 470 H / 1077 M di daerah yang bernama Al-Jil, Iran. Dan beliau wafat pada usia 91 tahun dan di makamkan di Baghdad, Irak.

Dikisahkan dari berbagai sumber yang pernah saya baca, beliau memiliki kecerdasan di atas rata2. Selain itu, beliau dikenal tekun beribadah, melakukan RIYADHAH ( latihan ruhani ), serta memiliki ketajaman batin. Wibawanya sangat besar, hingga masyarakat banyak yang datang berguru kepada beliau atau sekedar ingin mendengar petuah2nya.

Kharismanya luar biasa. Maka setelah meninggal, sebagian muridnya mendirikan thariqat ( metode dalam menapak jalan tasawuf ) yang di beri nama TAREKAT QADIRIYAH.

Dari berbagai macam sumber inilah, akhirnya kita semua bersama bisa mengambil kesimpulan masing2. Apakah yang terjadi selama ini tentang anggapan bahwa AHMAD DHANI sebagai seorang yahudi adalah benar adanya ?

Semoga ini bisa dibuat pencerahan untuk meluruskan mana yang benar dan tidak benar untuk menjauhi dari sifat berburuk sangka. :-)

AWAS VIRUS BARU!

Sebuah virus baru sudah ditemukan, dan digolongkan oleh Microsoft sebagai yang
paling merusak!
Virus itu baru ditemukan pada hari Minggu siang yang lalu oleh McAfee, dan belum
ditemukan vaksin untuk mengalahkannya.

Virus ini merusak Zero dari Sektor hard disc, yang menyimpan fungsi
informasi-informasi terpenting. Virus ini berjalan sebagai berikut : ·

Secara otomatis virus ini akan terkirim ke semua nama dalam daftar alamat anda
dengan judul :
"Sebuah Kartu Untuk Anda"(Une Carte Pour Vous , atau A Card For You)

Begitu kartu virtual itu terbuka, virus itu akan membekukan komputer sehingga
penggunanya harus memulainya kembali; kalau anda menekan CTRL+ALT+DEL atau
perintah untuk restart, virus itu akan merusak Zero dari Sektor Boot hard disk,
sehingga hard disk akan rusak secara permanen.

Menurut CNN, virus itu dalam beberapa jam sudah menimbulkan kepanikan di New
York . Peringatan ini telah diterima oleh pegawai Microsoft sendiri.
Jangan membuka e-mail dengan judul:
"Sebuah Kartu Untuk Anda"(Une Carte Pour Vous , atau A Card For You)

Kirimkan pesan ini kepada semua teman anda atau yang memiliki grup silakan kirim ke semua anggotanya. Saya rasa bahwa sebagian besar
orang, lebih suka mendapat peringatan ini 25 kali daripada tidak sama sekali.

***AWAS!!! Jangan terima kontak pti_bout_de_ chou@hotmail. com.
Ini virus yang akan memformat komputer anda.

Kirimkan pesan ini ke semua orang yang ada di dalam daftar alamat anda. Kalau anda tidak melakukannya dan salah seorang teman anda memasukkannya dalam daftar alamatnya, komputer anda juga akan terkena

Mekkah adalah Pusat Bumi

Makkah—juga disebut Bakkah—tempat di mana umat Islam melaksanakan haji itu terbukti sebagai tempat yang pertama diciptakan. Telah menjadi kenyataan ilmiah bahwa bola bumi ini pada mulanya tenggelam di dalam air (samudera yang sangat luas).

Kemudian gunung api di dasar samudera ini meletus dengan keras dan mengirimkan lava dan magma dalam jumlah besar yang membentuk ‘bukit’. Dan bukit ini adalah tempat Allah memerintahkan untuk menjadikannya lantai dari Ka’bah (kiblat). Batu basal Makkah dibuktikan oleh suatu studi ilmiah sebagai batu paling purba di bumi.

Jika demikian, ini berarti bahwa Allah terus-menerus memperluas dataran dari tempat ini. Jadi, ini adalah tempat yang paling tua di dunia.

Adakah hadits yang nabawi yang menunjukkan fakta yang mengejutkan ini? Jawaban adalah ya.
Nabi bersabda, ‘Ka’bah itu adalah sesistim tanah di atas air, dari tempat itu bumi ini diperluas.’ Dan ini didukung oleh fakta tersebut.

Menjadi tempat yang pertama diciptakan itu menambah sisi spiritual tempat tersebut. Juga, yang mengatakan nabi yang tempat di dalam dahulu kala dari waktu menyelam di dalam air dan siapa yang mengatakan kepada dia bahwa Ka’bah adalah pemenang pertama yang untuk dibangun atas potongan dari ini tempat seperti yang didukung oleh studi dari basalt mengayun-ayun di Makkah?

Makkah Pusat Bumi

Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.

Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.

Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.

Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).

Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.

Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.

Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.

Allah berfirman di dalam al-Qur’an al-Karim sebagai berikut:

‘Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur�an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..’ (asy-Syura: 7)

Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam.

Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain itu, kata ‘ibu’ memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.

Makkah atau Greenwich

Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.

Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat.

Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit

Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman, ‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.’ (ar-Rahman:33)

Kata aqthar adalah bentuk jamak dari kata ‘qutr’ yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter.

Dari ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.

Selain itu ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka‘bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi)
Nabi bersabda, ‘Wahai orang-orang Makkah, wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya kalian berada di bawah pertengahan langit.’

Thawaf di Sekitar Makkah

Dalam Islam, ketika seseorang thawaf di sekitar Ka’bah, maka ia memulai dari Hajar Aswad, dan gerakannya harus berlawanan dengan arah jarum jam. Hal itu adalah penting mengingat segala sesuatu di alam semesta dari atom hingga galaksi itu bergerak berlawanan dengan arah jarum jam.

Elektron-elektron di dalam atom mengelilingi nukleus secara berlawanan dengan jarum jam. Di dalam tubuh, sitoplasma mengelilingi nukleus suatu sel berlawanan dengan arah jarum jam. Molekul-molekul protein-protein terbentuk dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam. Darah memulai gerakannya dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam.

Di dalam kandungan para ibu, telur mengelilingi diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Sperma ketika mencapai indung telur mengelilingi diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Peredaran darah manusia mulai gerakan berlawanan dengan arah jarum jamnya. Perputaran bumi pada porosnya dan di sekeliling matahari secara berlawanan dengan arah jarum jam.

Perputaran matahari pada porosnya berlawanan dengan arah jarum jam. Matahari dengan semua sistimnya mengelilingi suatu titik tertentu di dalam galaksi berlawanan dengan arah jarum jam. Galaksi juga berputar pada porosnya berlawanan dengan arah jarum jam.

BINATANG YANG DISEMBELIH BUKAN KARENBA ALLAH SWT

RUBRIK “ HALAL & HARAM “ DALAM ISLAM ( VOL 15 )
DIHARAMKAN BANGKAI DAN HIKMAHNYA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

B i s m i l l a h i r r a h m a a n i r r a h i i m,

Alhamdulillahirabbil ‘alamiin, segala pujian kita panjatkan kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam semoga tercurah atas junjungan kita Rasulullah SAW, beserta keluarganya, para shahabatnya dan orang2 yang istiqomah dijalan-Nya.

Sahabat facebook fillah, pertama – tama saya mohon maaf, jika rubric HALAL HARAM DALAM ISLAM sempat terhenti beberapa waktu ( baru sampai edisi 14 ), tapi insyaa Allah mulai edisi yg ke 15 ini kami coba untuk dihidupkan lagi, mengingat betapa pentingnya pengetahuan kita tentang HALAL dan HARAM yang harus kita pahami minimal diketahui, sehingga bisa lebih membekali kita agar tidak melakukan / memakan yg haram, dan berganti pada yang sudah jelas KEHALALANNYA. Sahabat fillah semoga bisa menjadi pencerahan dan bermanfaat bagi sahabat fillah semua.

BINATANG YANG DISEMBELIH BUKAN KARENBA ALLAH SWT

4) Yang keempat ialah binatang yang disembelih bukan karena Allah, yaitu binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah, misalnya nama berhala Kaum penyembah berhala (watsaniyyin) dahulu apabila hendak menyembelih binatang, mereka sebut nama-nama berhala mereka seperti Laata dan Uzza. Ini berarti suatu taqarrub kepada selain Allah dan menyembah kepada selain asma' Allah yang Maha Besar. ( dan ini adalah perbuatan SYIRIK BESAR )

Jadi sebab (illah) diharamkannya binatang yang disembelih bukan karena Allah di sini ialah semata-mata illah agama, dengan tujuan untuk melindungi aqidah tauhid, kemurnian aqidah dan memberantas kemusyrikan dengan segala macam manifestasi berhalanya dalam seluruh lapangan.

Allah yang menjadikan manusia, yang menyerahkan semua di bumi ini kepada manusia dan yang menjinakkan binatang untuk manusia, telah memberikan perkenan kepada manusia untuk mengalirkan darah binatang tersebut guna memenuhi kepentingan manusia dengan menyebut asma'Nya ketika menyembelih. Dengan demikian, menyebut asma' Allah ketika itu berarti suatu pengakuan, bahwa Dialah yang menjadikan binatang yang hidup ini, dan kini telah memberi perkenan untuk menyembelihnya.
Oleh karena itu, menyebut selain nama Allah ketika menyembelih berarti meniadakan perkenan ini dan dia berhak menerima larangan memakan binatang yang disembelih itu.

MACAM – MACAM BANGKAI

Empat macam binatang yang disebutkan di atas adalah masih terlalu global (mujmal), dan kemudian diperinci dalam surah al-Maidah menjadi 10 macam, seperti yang telah kami sebutkan di atas dalam pembicaraan tentang bangkai, yang perinciannya adalah sebagai berikut:

5. Al-Munkhaniqah, yaitu binatang yang mati karena dicekik, baik dengan cara menghimpit leher binatang tersebut ataupun meletakkan kepala binatang pada tempat yang sempit dan sebagainya sehingga binatang tersebut mati.
6. Al-Mauqudzah, yaitu binatang yang mati karena dipukul dengan tongkat, palu, dan benda tumpul dan sebagainya.
7. Al-Mutaraddiyah, yaitu binatang yang jatuh dari tempat yang tinggi sehingga mati. Yang seperti ini ialah binatang yang jatuh dalam sumur.
8. An-Nathihah, yaitu binatang yang baku hantam ( bertarung ) antara satu dengan lain, sehingga mati.
9. Maa akalas sabu, yaitu binatang yang disergap oleh binatang buas dengan dimakan sebagian dagingnya sehingga mati.

Sesudah menyebutkan lima macam binatang (No. 5 sampai dengan 9) ini kemudian Allah menyatakan "Kecuali binatang yang kamu sembelih," yakni apabila binatang-binatang tersebut kamu dapati masih hidup, maka sembelihlah. Jadi binatang-binatang tersebut menjadi halal kalau kamu sembelih dan sebagainya sebagaimana yang akan kita bicarakan di bab berikutnya.

Untuk mengetahui kebenaran apa yang telah disebutkan di atas tentang halalnya binatang tersebut kalau masih ada sisa umur, yaitu cukup dengan memperhatikan apa yang dikatakan oleh Ali r,a. Kata Ali: "Kalau kamu masih sempat menyembelih binatang-binatang yang jatuh dari atas, yang dipukul dan yang berbaku hantam itu..., karena masih bergerak (kaki muka) atau kakinya, maka makanlah." Dan kata Dhahhak: "Orang-orang jahiliah dahulu pernah makan binatang-binatang tersebut, kemudian Allah mengharamkannya kecuali kalau sempat disembelih. Jika dijumpai binatang-binatang tersebut masih bergerak kakinya, ekornya atau kerlingan matanya dan kemudian sempat disembelih, maka halallah dia."

HIKMAH DIHARAMKANNYA BINATANG DIATAS

Hikmah diharamkannya macam-macam bangkai binatang seperti tertera di atas agak kurang begitu tampak di sini. Tetapi hikmah yang lebih kuat, ialah: bahwa Allah s.w.t. mengetahui akan perlunya manusia kepada binatang, kasihsayangnya dan pemeliharaannya. Oleh karena itu tidak pantas kalau manusia dibiarkan begitu saja dengan sesukanya untuk mencekik dan menyiksa binatang dengan memukul hingga mati seperti yang biasa dilakukan oleh penggembala-penggembala yang keras hati, khususnya bagi mereka yang diupah, dan mereka yang suka mengadu binatang, misalnya mengadu antara dua kerbau, dua kambing sehingga matilah binatang-binatang tersebut atau hampir-hampir mati.

Dari ini, maka para ulama ahli fiqih menetapkan haramnya binatang yang mati karena beradu, sekalipun terluka karena tanduk dan darahnya mengalir dari tempat penyembelihannya. Sebab maksud diharamkannya di sini, menurut apa yang saya ketahui, yaitu sebagai hukuman bagi orang yang membiarkan binatang-binatang tersebut beradu sehingga satu sama lain bunuh-membunuh.

Maka diharamkannya binatang tersebut adalah merupakan suatu hukuman yang paling tepat. Adapun binatang yang disergap (dimakan) oleh binatang buas, didalamnya --dan yang terpokok-- terdapat unsur penghargaan bagi manusia dan kebersihan dari sisa makanan binatang buas. Dimana hal ini biasa dilakukan orang-orang jahiliah, yaitu mereka makan sisa-sisa daging yang dimakan binatang buas, seperti kambing, unta, sapi dan sebagainya, kemudian hal tersebut diharamkan Allah buat orang-orang mu'min..Shubhanallah..Maha Suci Allah yang telah mensucikan hamba-Nya dari makanan – makanan yang diharamkan-Nya.

BINATANG YANG DISEMBELIH UNTUK BERHALA

10) Perincian yang ke10 dari macam-macam binatang yang haram, yaitu: Yang disembelih untuk berhala (maa dzubiha alan nusub). Nushub sama dengan Manshub artinya: yang ditegakkan. Maksudnya yaitu berhala atau batu yang ditegakkan sebagai tanda suatu penyembahan selain Allah. Tanda-tanda ini berada di sekitar Ka'bah.

Orang-orang jahiliah biasa menyembelih binatang untuk dihadiahkan kepada berhala-berhala tersebut dengan maksud bertaqarrub kepada Tuhannya.
Binatang-binatang yang disembelih untuk maksud di atas termasuk salah satu macam yang disembelih bukan karena Allah.

Baik yang disembelih bukan karena Allah ataupun yang disembelih untuk berhala, kedua-duanya adalah suatu pengagungan terhadap berhala (thaghut). Bedanya ialah: bahwa binatang yang disembelih bukan karena Allah itu, kadang-kadang disembelih untuk sesuatu patung, tetapi binatang itu sendiri jauh dari patung tersebut dan jauh dari berhala (nushub), tetapi di situ disebutnya nama thaghut (berhala). Adapun binatang yang disembelih untuk berhala, yaitu mesti binatang tersebut disembelih di dekat patung tersebut dan tidak mesti dengan menyebut nama selain Allah.

Karena berhala-berhala dan patung-patung itu berada di sekitar Ka'bah, sedang sementara orang beranggapan, bahwa menyembelih untuk dihadiahkan kepada berhala-berhala tersebut berarti suatu penghormatan kepada Baitullah, maka anggapan seperti itu oleh al-Quran dihilangkannya dan ditetapkanlah haramnya binatang tersebut dengan nas yang tegas dan jelas, sekalipun itu difahami dari kalimat maa uhilla lighairillah (apa-apa yang disembelih bukan karena Allah).

IKAN DAN BELALANG DAPAT DIKECUALIKAN DARI BANGKAI

Ada dua binatang yang dikecualikan oleh syariat Islam dari kategori bangkai, yaitu belalang, ikan dan sebagainya dari macam binatang yang hidup di dalam air.
Rasulullah s.a.w. ketika ditanya tentang masalah air laut, beliau menjawab:
"Laut itu airnya suci dan bangkainya halal." (Riwayat Ahmad dan ahli sunnah)
Dan firman Allah yang mengatakan:
"Dihalalkan bagi kamu binatang buruan laut dan makanannya." (al-Maidah. 96)

Umar berkata: Yang dimaksud shaiduhu, yaitu semua binatang yang diburu; sedang yang dimaksud tha'amuhu (makanannya), yaitu barang yang dicarinya.
Dan kata Ibnu Abbas pula, bahwa yang dimaksud thaamuhu, yaitu bangkainya.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Jabir bin Abdullah diceriterakan, bahwa Rasulullah s.a.w. pernah mengirimkan suatu angkatan, kemudian mereka itu mendapatkan seekor ikan besar yang sudah menjadi bangkai. lkan itu kemudian dimakannya selama 20 hari lebih. Setelah mereka tiba di Madinah, diceriterakanlah hal tersebut kepada Nabi, maka jawab Nabi:

"Makanlah rezeki yang telah Allah keluarkan untuk kamu itu, berilah aku kalau kamu ada sisa. Lantas salah seorang diantara mereka ada yang memberinya sedikit. Kemudian Nabi memakannya." (Riwayat Bukhari)

Yang termasuk dalam kategori ikan yaitu belalang. Dalam hal ini Rasulullah s.a.w. memberikan suatu perkenan untuk dimakannya walaupun sudah menjadi bangkai, karena satu hal yang tidak mungkin untuk menyembelihnya.

Ibnu Abi Aufa mengatakan:
"Kami pernah berperang bersama Nabi tujuh kali peperangan, kami makan belalang bersama beliau." (Riwayat Jama'ah, kecuali Ibnu Majah)

MEMANFAATKAN TULANG KULIT DAN RAMBUT BANGKAI

Yang dimaksud haramnya bangkai, hanyalah soal memakannya. Adapun memanfaatkan kulitnya, tanduknya, tulangnya atau rambutnya tidaklah terlarang. Bahkan satu hal yang terpuji, karena barang-barang tersebut masih mungkin digunakan. Oleh karena itu tidak boleh disia-siakan.
Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan, bahwa salah seorang hamba Maimunah yang telah dimerdekakan (maulah) pernah diberi hadiah seekor kambing, kemudian kambing itu mati dan secara kebetulan Rasulullah berjalan melihat bangkai kambing tersebut, maka bersabdalah beliau:

"Mengapa tidak kamu ambil kulitnya, kemudian kamu samak dan memanfaatkan?" Para sahabat menjawab: "Itu kan bangkai!" Maka jawab Rasulullah: "Yang diharamkan itu hanyalah memakannya." (Riwayat Jama'ah, kecuali Ibnu Majah)

Rasulullah s.a.w. menerangkan cara untuk membersihkannya, yaitu dengan jalan disamak.
Sabda beliau:

"Menyamak kulit binatang itu berarti penyembelihannya." (Riwayat Abu Daud dan Nasal)
Yakni, bahwa menyamak kulit itu sama dengan menyembelih untuk menjadikan kambing tersebut menjadi halal.

Dalam salah satu riwayat disebutkan:
"Menyamak kulit bangkai itu dapat menghilangkan kotorannya." (Riwayat al-Hakim)
Dan diriwayatkan pula, bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Kulit apa saja kalau sudah disamak, maka sungguh menjadi suci/bersih." (Riwayat Muslim dan lain-lain)

Kulit yang disebut dalam hadis-hadis ini adalah umum, meliputi kulit anjing dan kulit babi. Yang berpendapat demikian ialah madzhab Dhahiri, Abu Yusuf dan diperkuat oleh Imam Syaukani.

Kata Saudah Umul Mu'minin: "Kami mempunyai kambing, kemudian kambing itu mati, lantas kami samak kulitnya dan kami pakai untuk menyimpan korma supaya menjadi manis, dan akhirnya kami jadikan suatu girbah (suatu tempat yang terbuat dari kulit binatang yang biasa dipakai oleh orang Arab zaman dahulu untuk mengambil air dan sebagainya)." (Riwayat Bukhari).

Sementara ahli fiqih berpendapat: binatang yang masih boleh disembelih kalau masih ada sisa umur, di antara tanda-tandanya ialah darahnya masih mengalir dan matanya masih bergerak.
Wallahu a’lamu bish shawab.

MENGAPA HARUS SALAF ?

MENGAPA HARUS SALAF ?
Oleh: Syaikh Salim Al Hilali
Upaya penyaringan terhadap segala hal yang bukan berasal dari ajaran Islam, baik dalam hal Aqidah, Ahkam (hukum) maupun Akhlaq, selayaknya terus dilakukan, agar Islam kembali bersih berseri, murni dalam naungan risalah sebagaimana risalah yang telah diturunkan kepada Muhammad Shalallahu 'alaihi wa Sallam dan diajarkan pada Sahabatnya, yang diteruskan oleh pengikutnya hingga hari kiamat.
Upaya penyaringan terhadap segala hal yang bukan berasal dari ajaran Islam, baik dalam hal Aqidah, Ahkam (hukum) maupun Akhlaq, selayaknya terus dilakukan, agar Islam kembali bersih berseri, murni dalam naungan risalah sebagaimana risalah yang telah diturunkan kepada Muhammad Shalallahu 'alaihi wa Sallam dan diajarkan pada Sahabatnya, yang diteruskan oleh pengikutnya hingga hari kiamat.
Maka untuk tujuan tersebut, maka perlu digencarkan pendidikan atas generasi muslim dengan Islam yang murni dengan Tarbiyah Imaniyyah (pendidikan keimanan), sehingga membekas di lubuk hati para kader Islam. Maka disinilah peran Dakwah Salafiyyah, yang berpegang dengan pemahaman Rasulullah beserta Sahabatnya, yang terus berupaya menegakkan tonggak Islam di atas tonggak yang mengokohkan Islam di masa lalu.
Menjadi suatu keharusan mutlak bagi setiap Muslim, yang menginginkan kesuksesan dan merindukan kehidupan yang mulia, serta kemenangan di dunia dan di akhirat, bahwa dalam memahami Al Qur'an dan As Sunnah yang shahih harus dengan pemahaman Muslimin yang terbaik (Salaful Ummah) yaitu para Sahabat Rasulullah dan Tabi'in (murid Sahabat), serta siapapun yang mengikuti jalan mereka dengan baik hingga hari kiamat.
Dipilihnya metode ini, karena tidak dapat dibandingkan (dengan siapaun, selain dengan Rasulullah) kelurusan, kebenarannya, dalam fikrah, pemahaman dan manhaj yang lebih benar dan lebih lurus dibanding pemahaman dan manhaj Salafus Shalih (jalannya para Salaf yakni Sahabat Rasulullah, Tabi'in dan Pengikutnya, yang Shalih hingga hari kiamat).
Oleh karena itu tidak akan pernah bisa baik kehidupan umat yang akhir ini kecuali dengan apa yang telah menjadikan baik generasi awal.
Apabila kita teliti dengan seksama dalil-dalil dari Al Qur'an maupun As Sunnah serta ijma' dan qiyas maka bisa disimpulkan dari dalil-dalil tersebut tentang wajibnya memahami Al Qur'an dan As Sunnah dalam bimbingan manhaj Salafus Sholih, karena itu merupakan pemahaman yang disepakati kebenarannya sepanjang abad perjalanan dakwah ini.
Maka itu tidak dibenarkan bagi siapa saja, setinggi apapun kedudukannya, memahami Islam ini selain pemahaman Salafus Sholih (pemahamannya dapat dilihat di tafsir Al Quran karya para Sahabat, penjelasan hadits dalam kitab-kitab Hadist dan tulisan-tulisan para Sahabat & pengikutnya). Dan siapapun juga yang membenci pemahaman Salaf lalu menggantinya dengan bid'ah-bid'ah orang belakangan (orang-orang sesudah generasi Salaf ) yang diracuni dengan berbagai pemahaman yang membahayakan dan yang tidak selamat dari pemahaman asing, akan mengakibatkan tercerai-berainya kamu muslimin.
Sesungguhnya Salafus Shalih Radiyallahu anhum telah nyata kebaikan mereka baik dalam nash maupun istimbat, Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 100. "Dan generasi yang terdahulu dan pertama-tama (masuk Islam) diantara kaum Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah telah ridha kepada mereka (Muhajirin & Anshar = Sahabat/Salafus Sholih) dan mereka ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung. Dengan dalil ayat ini (QS At Taubah 100) dapat diambil pemahaman bahwa Allah Sang Pencipta telah memuji terhadap mereka yang mengikuti kepada sebaik-baik manusia. Telah diketahui bahwa apabila sebaik-baik manusia itu mengatakan suatu perkataan, kemudian ada seseorang yang mengikuti mereka, maka dia wajib untuk mendapatkan pujian dan berhak untuk mendapatkan keridhaan.
Kalau seandainnya sikap ittiba' mereka tidak membedakan dengan selain mereka (yang tidak ittiba') maka dia tidaklah berhak mendapatkan pujian dan keridhaan. Siapakah sebaik-baik manusia itu? Mereka adalah para shahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an surat Al Bayyinah : 7 "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih merekalah sebaik-baik manusia". Allah berfirman dalam surat Ali Imran : 110 : "Kalian adalah umat terbaik yang telah ditampilkan untuk manusia, kalian telah beramar makruf dan bernahi munkar dan beriman kepada Allah".

Dari sini kita mendapatkan petunjuk bahwa Allah telah memuji dan menyatakan keutamaan mereka (Sahabat) atas segala umat, dan apabila ingin dipuji ALLAH juga, maka ummat ini harus istiqamah dalam segala hal mengikuti Salafus Sholih.
Disamping itu Salafus Sholih sesungguhnya memang tidak pernah menyimpang dari cahaya (petunjuk Ilmu Al Quran dan Sunnah) yang terang benderang (Al Haq) ini. Maka jika ada yang berkata :"Ini (gelar sebaik-baik umat, pen.) bersifat umum dalam umat ini, tidak hanya terbatas pada generasi Sahabat saja,"saya katakan bahwa mereka (para sahabat) adalah obyek pembicaraan yang pertama, dan orang yang mengikuti mereka dengan baik tidak masuk dalam pembicaraan ayat diatas, kecuali kalau ada penjelasan dengan qiyas atau dalil lain sebagaimana dalam dalil pertama.

Secara umum dan ini yang benar, Sahabat adalah yang pertama kali masuk dalam obyek pembicaraan karena merekalah yang pertama kali mengambil ilmu dan amal langsung dari Rasullullah Shalallahu 'alaihi wa salam tanpa perantara, dan merekalah yang mendapat kabar gembira dengan wahyu ini.
Oleh karena itu, merekalah yang paling pertama masuk dalam pembicaraan ayat ini dibanding yang lain disebabkan sifat-sifat yang telah diberikan kecuali kepada mereka (para Sahabat). Pun kecocokan sifat dengan pensifatan Allah adalah merupakan bukti bahwa mereka lebih berhak mendapatkan pujian dari pada yang lain. Sabda Rasullullah Shalallahu 'alaihi wa salam : "Sebaik-baik manusia adalah generasiku (generasi Rasulullah & Shahabat), kemudian orang-orang sesudah mereka (Tabi'in) kemudian orang-orang sesudah mereka (Tabi'ut Tabi'in.). Sesudah itu akan datang kaum yang kesaksian mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului kesaksiannya." (HR. Bukhari IV/189, Muslim VII/184-185, Ahmad I/424 dll).
Apakah kebaikan yang ditetapkan kepada para Sahabat yang dimaksudkan adalah dalam hal bentuk mereka? Atau jasad mereka, harta mereka, tempat tinggal mereka, atau ?? Tidak diragukan lagi bagi orang yang memiliki akal yang sempurna, memahami Al Qur'an dan As Sunnah dengan benar, bahwa bukan itu semua yang dimaksudkan disini, sama sekali bukan.

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam tidaklah berbicara dengan hawa nafsunya. Apa saja yang berasal darinya adalah Ar-Rusyd (Al Haq) dan Al Huda (petunjuk). Para sahabat semuanya adil (jujur). Mereka tidak berbicara kecuali dengan jujur dan tidak beramal kecuali dengan haq. Demikian para sahabat. Mengikuti mereka akan memberi keselamatan dari kegelapan syahwat (kebrutalan hawa nafsu) dan subhat (bahaya pengaburan), dan siapapun yang berpaling dari pemahaman para sahabat maka dia berada dalam kesesatan dimana kegelapan demi kegelapan semakin melilitnya sehingga kalau dia mengulurkan tangannya hampir tidak akan terlihat. Dengan pemahaman sahabat, kita membentengi Al Qur'an dan As Sunnah dari berbagai bid'ah setan dari jenis manusia ataupun jin. Mereka hanya menginginkan timbulnya fitnah dan menghendaki takwilnya untuk merusak apa yang dimaksudkan Allah dan Rasul-Nya. Maka pemahaman sahabat radhiallahu anhum adalah benteng dari segala keburukan dan benteng dari sebab-sebab yang menimbulkannya. Kalau pemahaman para sahabat tidak bisa dijadikan hujjah maka mustahil pemahaman generasi setelah para sahabat menjaga pemahaman para sahabat dan menjadi benteng baginya. Apabila pengkhususan dan pembatasan ini ditolak yaitu wajibnya memahami Al Qur'an dan as Sunnah yang shahih dengan pemahamannya ' maka akan semakin jauhlah seorang muslim dari "kebenaran yang mutlak," dan (yang lebih buruk lagi) berbagai firqah dan partai akan menjadi terhalang untuk kembali ke jalan yang benar.

Sesungguhnya Al Qur'an dan As Sunnah adalah merupakan penangkal berbagai pemahaman yang menyimpang seperti : Mu'tazilah, Murji'ah, Jahmiyyah, Syi'ah, Tasawwuf/Sufi, Khawarij, Bathiniyyah, dan selain mereka, maka tidak boleh tidak harus ada pemisahan. Wallahu a'lam

MENGENDALIKAN AMARAH

Hikam :
Dan bergeraklah menuju ampunan Allah yang memiliki surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang dijanjikan untuk orang-orang bertaqwa, yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun di waktu sempit dan orang-orang yang suka menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang, Allah menunjuki orang-orang yang suka berbuat kebajikan.

Marah itu dapat merusak iman, seperti pahitnya jadam merusak manisnya madu. Tidaklah dikatakan pemberani karena seseorang cepat meluapkan amarahnya. Seorang pemberani adalah orang yang dapat menguasai diri dan hawa nafsunya ketika dia marah.

Dari Abu Hurairah, bahwasanya seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah saw: "Berilah nasehat kepadaku, Rasulullah bersabda janganlah kamu marah lalu beliau mengulanginya janganlah kamu marah."

Amarah tidak mutlak seratus persen terlarang karena amarah itu bagian dari karunia Allah swt. Yang harus kita ketahui amarah bagaimana yang bisa membawa barokah dan amarah bagaimana yang bisa mendatangkan musibah.

Menurut Rasulullah marah itu seperti jadam yang merusak manisnya madu. Sekuat apapun keimanan seseorang kalau dia pemarah bisa rusak keimannya.

Ada orang yang lambat marahnya, lambat redanya dan lama bermusuhannya ini termasuk marah yang jelek. Ada juga orang yang cepat marah cepat juga redanya, ini termasuk marah yang kurang bagus. Ada juga orang yang cepat marah dan lambat redanya ini termasuk marah yang paling jelek. Dan yang paling bagus adalah lambat marahnya cepat redanya

Berbahagialah bagi orang yang punya kesadaran untuk menahan amarahnya, bukan tidak boleh marah tapi tahan sekuat-kuatnya. Kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat ramah, sopan kepada kita, makin banyak harapan kita kepada orang makin berpeluang kita sakit hati, jadi kita tidak bisa memaksa orang lain bersikap seperti yang kita inginkan. Yang harus kita usahakan, kita harus bisa menyikapi orang lain dengan sikap terbaik, apapun yang mereka lakukan.

Jadi kalau ada orang yang marah jangan ditentang tapi diterima, bukannya membenarkan kemarahan tapi memahaminya untuk damai. Dengan adanya amarah kita bela keluarga kita, dengan adanya amarah kita bela agama dan dengan adanya amarah kita bela orang lemah.

Rasulullah marah pada saat yang tepat dengan alasan yang tepat hasilnya manfaat. Seperti pada saat pembagian harta setelah perang Hunaim berakhir. Kaum anshor menyebut Rasul tidak adil. Rasul marah dan berkata: "Jika Allah dan rasulnya tidak adil maka siapa lagi yang adil. Marahnya Rasul singkat, punya makna, mendalam dan tidak meyakiti siapapun tapi membangkitkan kesadaran. Yang paling penting kalau kita marah orang bisa berubah menjadi lebih baik, tanpa terluka dan tanpa kita berperilaku dzalim.

Menahan amarah adalah dengan cara, banyak istigfar banyak membaca ta'awudz, berwudhu atau pindah dari tempat yg menjadikan seseorang mudah marah, misal ada group fb yg isinya merasa paling benar sendiri dan isinya lebih banyak caci maki dari pd keilmuan maka sebaiknya jgn gabung atau tinggalkan group tersebut krn sedikit manfaat yg akan diperoleh dan banyak mafsadat yg kita peroleh gara2 terpancing emosi, jadi marah dan jadi mainan La'natullah syetan. Jangan biarkan kita berada di tempat yang memancing kemarahan dan jika kita sudah marah sebaiknya kita bertaubat kepada Allah swt.

Melindungi Dengan Keberanian

Kamu haruslah seorang pemberani kalau kamu mau jadi pencinta sejati. Orang-orang yang kamu cintai harus merasa aman saat berada di dekatmu. Rasa aman adalah aroma kepribadian para pencinta pemberani.

Kalau kita sudah memberi perhatian mendalam, melakukan kerja-kerja penumbuhan, merawat cinta kasih dengan siraman kebajikan harian, hal terakhir yang harus kita persembahkan kepada orang yang kita cintai adalah melindunginya: melindungi jiwanya, raganya, masa depannya serta proses pertumbuhannya.

Tapi perlindungan bukan penjara bagi sang kekasih. Orang yang kita cintai tidak boleh merasa bahwa perlindungan adalah cara kita untuk mempertahankan 'kekuasaan' dan 'kepemilikan' atas dirinya. Perlindungan adalah langkah-langkah proteksi yang bersifat antisipatif untuk memastikan bahwa orang yang kita cintai menjalankan kehidupannya secara aman, baik fisik maupun psikis, dan bahwa proses pertumbuhannya berjalan baik tanpa gangguan berarti yang bisa menggagalkannya. Yang terakhir ini, misalnya, gangguan lingkungan pergaulan dan kultur yang bisa merusak nilai-nilai yang kita tanamkan untuk menumbuhkan orang-orang yang kita cintai. Jadi perlindungannya bersifat menyeluruh: fisik, psikis dan moral bahkan finansial.

Semua bentuk perlindungan itu hanya mungkin dilakukan para pencinta pemberani. Keberanian meraka juga menyeluruh: keberanian moral dan keberanian fisik. Orang-orang yang kita cintai harus menikmati sebuah perasaan yang kuat saat berada di sekitar kita bahwa mereka bebas dari rasa takut, sekaligus gembira karena kepercayaan yang kuat bahwa jauh di luar dirinya ada kekuatan cinta yang bekerja secara diam-diam dan penuh keberanian untuk melindungi proses pertumbuhannya.

Dalam banyak situasi, proses perlindungan itu mengharuskan kita berkorban apa saja, termasuk jiwa. Dalam makna pengorbanan yang tulus itulah cinta menemukan kesejatiannya. Dan keindahannya, sekaligus. Apakah ada riwayat percintaan dalam sejarah manusia yang menggugah nurani kita selain karena ia dipenuhi tetesan keringat, air mata dan darah, tanpa akhir? Pengorbanan dalam sejarah cinta seperti pelangi yang menghiasi langit kehidupan. Atau seperti tetesan darah yang menjadi saksi bagi para syuhada dihadapan Allah: saksi atas cinta dan rindu yang tak pernah selesai.

Itu sebabnya cinta sejati selalu melahirkan sifat-sifat ksatria, keterhormatan, kedermawanan, kesetiaan dan perngorbanan. Karena sifat-sifat itulah yang memberi kekuatan pada cinta, dan membuatnya penuh daya gugah. Sifat-sifat itu semua mengalir dari satu mata air: kecemburuan. Kecemburuan adalah semangat pembelaan yang lahir dari cinta sejati. Ia hanya menjadi negatif ketika ia lahir dari semangat menguasai dan memiliki.

Dalam makna pembelaan itulah Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang mati karena membela harta dan keluarganya maka ia mati syahid.” ~ Anis Matta ~

GADIS MUDA DAN SEKANTONG BIBIT KACANG TANAH

Dikisahkan, ada seorang gadis muda yang bertekad membantu desa asalnya yang miskin dan terbelakang. Dia rajin mengusahakan segala daya upaya untuk bisa menghasilkan uang guna membeli buku dan perlengkapan sekolah anak-anak di sana. Tetapi, sehebat apapun usahanya, terasa masih saja serba kekurangan.

Hingga suatu hari, dia mendapatkan janji bertemu dengan seorang kaya di kota, dengan harapan si tuan kaya mau memberi sumbangan uang. Setelah bertemu, si gadis muda menceritakan keadaan desanya dan sarana pendidikan yang jauh dari memadai serta memohonkan bantuan untuk mereka.

Dengan nada bosan dan tidak bersahabat, tuan kaya berkomentar santai, "Gadis muda. Kamu salah alamat. Di sini bukan badan amal yang memberi sumbangan cuma-cuma. Kalau memang anak-anak desamu tidak bisa sekolah, ya itu nasib mereka. Kenapa aku yang harus membantu?"

Sahabat fillahTampak dia tidak mempercayai sedikitpun ketulusan gadis muda di hadapannya. Dengan pandangan tidak berdaya dan putus asa, si gadis tahu, usahanya telah gagal.

Tetapi sebelum pergi, dia mencoba berusaha yang terakhir, "Tuan, kalau boleh, apakah saya bisa meminjam sekantong bibit unggul biji kacang yang tuan hasilkan selama ini? Anggaplah hari ini tuan telah membantu kami dan saya berjanji tidak akan mengganggu tuan lagi."

Dengan heran dan karena ingin segera mengusir si gadis, tanpa banyak cakap, segera diberinya sekantong bibit kacang tanah yang diminta. Sepulang dari sana, si gadis memulai gerakan menanam biji kacang tanah di atas tanah penduduk miskin, dengan tekad sebanyak satu kantong biji kacang tanah, akan menghasilkan kacang sebanyak yang bisa tumbuh di sana.

Usahanya berhasil. Dan beberapa saat setelah panen, si gadis kembali mendatangi si hartawan, "Tuan, saya datang kemari dengan tujuan untuk mengembalikan sekantong biji kacang tanah yang saya pinjam waktu itu."
Lalu si gadis menceritakan keberhasilan mereka menanam hingga memanen, dari sekantong biji kacang menjadi sebanyak itu. Si tuan kaya terkesan dengan hasil usaha dan ketulusan si gadis muda dan berkenan datang ke desa meninjau.

Dia sangat terkesan dan kemudian malahan menyumbangkan alat-alat pertanian, mengajarkan cara bertani yang baik, dan membeli semua hasil panen yang dihasilkan desa tersebut. Tiba-tiba kehidupan di desa itu berubah total. Mereka mampu menghasilkan uang, hidup lebih sejahtera, dan mampu membangun sekolah untuk pendidikan anak-anaknya. Sungguh perjuangan seorang gadis muda yang membanggakan dan nyata! Tidak ada usaha yang sia-sia! Seluruh penduduk desa selalu bersyukur dan

Para pembaca yang luar biasa,

Kehidupan di dunia ini sangat realistis. Saat kita dalam keadaan lemah, mundur, gagal, banyak orang mencemooh kita. Saat kita ingin memulai usaha atau ada ide-ide baru yang mau kita kerjakan, ada saja orang yang tidak mau membantu tetapi meremehkan, menghina dan memandang sebelah mata. Ya, tidak usah marah, dendam ataupun membenci. Lebih baik siapkan segalanya secara maksimal dan perjuangkan sampai berhasil. Setelah ada bukti sukses baru orang akan percaya dan lambat atau cepat akan memberi pengakuan pada kita.

Tapi jangan heran, saat kita sukses ada pula orang yg menunggu kapan kita jatuh. Maka yang paling utama adalah sikap kita. Sewaktu kita gagal dan diremehkan tidak marah. Sewaktu kita sukses, tidak lupa diri. Walaupun sukses tetap rendah hati dan bersahaja. Dan, tetap optimis menciptakan kesuksesan yang lebih besar.

Sahabat fillah ...Salam sukses luar biasa!!!

Sari Kurma Gingseng An Nabawi

Kurma dalam AI-Qur'an dan Sunnah

Kurma dalam AI-Qur'an dan Sunnah. Buah Kurma adalah makanan yang sangat baik diandalkan sejak zaman para Nabi, didalam Al-Qur'an kurma disebut sebanyak 24 kali antara lain dalam surat Maryam ayat 25-26 yaitu ketika maryam akan melahirkan putranya Nabiyulloh 'Isa' Alaihi Salam.


Allah memerintahkan beliau untuk menggoyangkan pohon kurma yang menjadi sandarannya kemudian beliau diperintahkin makan buah kurma yang jatuh didekatnya, maka sejak saat itu buah kurma merupakan makanan terbaik dan obat yang sangat mujarab bagi ibu hamil dan pasca melahirkan dari zaman kezaman ila yaumil akhir.


Ibnu Umar meriwayatkan hadits dari Rosululloh SAW ' Ada jenis pohon yang berkahnya seperti berkah seorang muslim, yaitu pohon kurma.Komentar Para Ulama dan Ahli Kedokteran tentang Kurma:


1. DR. JabbarAn-nuaimi dan DR AI-amirAbbas Ja'far,
'Kurma mengandung unsur sejenis pengikat rahim yang dapat membantu mencegah pendarahan seusai melahirkan.'
'Kurma merupakan bahan dasar dari obat baru yang dikenal dengan diostolen, zat ini sangat penting untuk mengatasi reumatic dan beberapa jenis penyakit mata.


2. AI-lmamlbnul QoyyimAI-jauziyyah Rohimahulloh,
'Kurma berkhasiat memperkuat lever, memperlancar buang air, menambah libido sex, dan menyembuhkan tenggorokan kering.'


3. SyeikhRobi'AI-Qutsaim,
'Para wanita yang bersalin tidak memiliki sesuatu yang lebih baik bagi mereka selain kurma masak.'


4. Amru bin Maimun,
'Kalau seorang wanita kesulitan melahirkan, tidak ada yang lebih baik daripada kurma masak, baik yang basah maupun yang kering.

Ginseng

Ginseng mempunyai track record yang tak kalah legendarisnya. Ginseng telah dikenal sebagai bahan pengobatan di Asia lebih dari 5000 tahun. Ginseng di China dihargai lebih daripada emas. Ginseng dikenal sebagai herbal ADAPTOGENIK. Yang berarti gingseng memperkuat fungsi tubuh dalam mempertahankan fungsi maupun sistem imun untuk mempertahankan tubuh pada tekanan phisik atau stress. Ginseng dikenal baik dan sangat popular, sebagai herbal gingseng digunakan untuk meningkatkan energy dan stamina, gingseng juga digunakan sebagai tonic untuk mengatasi kelelahan. Ada 4 fungsi utama ginseng yaitu

1. Gingseng memperbaiki ketahanan tubuh dari effek merusak stress.

2. Gingseng meningkatkan stamina dan kekuatan

3. Gingseng memperbaiki ketahanan pada masa stress

4. Gingseng meningkatkan kesehatan secara menyeluruh dan memperbaiki vitalitas.


Sari Kurma Ginseng An Nabawi merupakan pertemuan antara dua bahan legendaries yaitu Kurma dan Ginseng. Kurma yang telah kita kenal baik serta kedahsyatan manfaatnya dalam sistem pengobatan cara nabi, dipadu dengan Ginseng yang sudah melegendaris dikalangan pengobatan oriental (chineese).

Paduan keduanya yang terdapat di Sari Kurma Ginseng An Nabawi sangat layak disebut sebagai INSTANT ENERGY. Sari Kurma Ginseng An Nabawi sangat bermanfaat untuk mengatasi kelelahan, sehabis bekerja keras atau berolah raga, Sari Kurma Ginseng An Nabawi juga diminum untuk mempertahankan stamina tubuh ataupun mengembalikan tenaga selama masa penyembuhan. Sari Kurma Ginseng An Nabawi sangat baik diminum pada saat pagi dan sore hari untuk mempertahankan stamina tubuh agar fit sepanjang hari.

Sari Kurma Ginseng An Nabawi dapat diminum baik pria maupun wanita , sangat baik membantu mengobati lever, anemia serta demam berdarah (DBD) Namun Sari Kurma Ginseng An Nabawi tidak dianjurkan untuk penderita tekanan darah tinggi serta penderita diabetes.

Manfaat sarang semut bagi manusia

Sarang Semut adalah satu dari banyak tumbuhan obat yang banyak tumbuh di daerah Indonesia paling barat, Papua (Irian). Myrmecodia adalah keluarga tumbuhan semut yang banyak tumbuh di Asia Tenggara. Tumbuhan sarang semut adalah jenis tumbuhan epifit, tumbuh di cabang dan batang pohon lain yang lebih besar, namun tidak hidup secara parasit yang menghisap makanan dari inangnya, tetapi hanya sebagai tempat menempel, menumpang untuk tumbuh. Ada beragam tumbuhan epifit lainnya seperti lumut kerak, alga, lumut, anggrek, dan lain-lain.

Di alam bebas, akar-akar myrmecodia sering tumbuh bergantungan ke bawah di dahan-dahan. Tumbuhan ini menyimpan makanan dan air di dalam kaudeks (gelembung besar pada daerah batang) berwarna coklat keabu-abuan. Clypeoli dan alveoli menutupi batangnya yang tidak bercabang. Batangnya ditumbuhi duri dan daun-daun kecil. Dari alveoli, muncullah bunga-bunga putih yang tidak menariik yang dapat menyerbuki dirinya sendiri untuk menghasilkan berry berwarna orens menyala yang berisi lebih dari enam biji kecil di dalamnya. Penyebaran benih atau biji myrmecodia adalah melalui burung, yang sering menjatuhkan biji myrmecodia pada batang atau dahan pepohonan yang dihinggapinya.

Myrmecodia membentuk suatu hubungan simbiosis dengan semut dan fungi. Tumbuhan semut ini menyediakan habitat untuk koloni semut, seperti kanopi hutan yang tinggi dan melindungi semut dari para pemangsa melalui duri-duri tajamnya. Terowongan yang bertembok lembut di dalam kaudeks dengan lubang masuk internal, menyediakan rumah di atas tanah untuk koloni semut. Bangsa semut pun membantu tumbuhan itu untuk menyediakan pertahanan dan tidak mau merusak jaringan pohon yang merupakan rumahnya. Semut juga menyediakan nutrisi untuk tumbuhan dengan meninggalkan sisa-sisa makanan di terowongan di dalam kaudeks. Kelenjar-kelenjar khusus di sepanjang terowongan kemudian menyerap nutrisi yang ditinggalkan semut tadi untuk pertumbuhan sang tanaman. Hubungan simbiosis ini membuat tumbuhan mendapatkan gizi dengan efektif melalui peran semut, lebih banyak dari kemampuan akar untuk mencari makanan.

Tumbuhan berbatang gemuk ini banyak kita dapati di pohon-pohon berbatang kokoh, seperti kayu putih, cemara gunung, kaha dan pohon beech. Pohon berbatang kecil dan tidak besar jarang ditumbuhi tumbuhan sarang semut. Di hutan di mana terdapat banyak tumbuhan ini, hanya ada satu jenis semut untuk satu tanaman. Tidak ada satu tumbuhan sarang semut dihuni oleh lebih dari 1 jenis semut. Sejauh ini, hanya tiga jenis semut yang mau tinggal di dalam batang tumbuhan ini, yang berasal dari genus iridomyrmex.

Penduduk asli Vietnam dan Papua New Guinea masih menggunakannya untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Apa Manfaat Sarang Semut Bagi Manusia?

Banyak orang Asia mencari sarang semut (myrmecodia pendans) karena berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Menurut penelitian sejumlah pakar kesehatan dan obat-obatan, sarang semut memiliki khasiat ampuh untuk mengobati kanker dan jantung. Majalah NIRMALA edisi Juli 2006 memuat komentar bahwa masyarakat daerah Wamena suka menggunakan sarang semut untuk menyembuhkan rematik dan asam urat. Sedangkan pakar bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sarang semut mengandung flavanoid, tannin dan polifenol. Ketiga zat ini adalah bagian dari antioksidan penghalang pertumbuhan sel kanker dan penyakit jantung. Zat-zat ini adalah antioksidan kuat--beberapa kali lebih kuat dari vitamin C dan E sehingga memberikan efek menurunkan risiko beberapa jenis kanker dan penyakit kardiovaskuler. Bahkan tanaman ini terbukti juga mengobati diare dan menghentikan pendarahan. Selain itu Sarang Semut bisa menghambat enzim xanthine oxidase yang berkhasiat menurunkan asam urat dan memperbaiki fungsi ginjal. Masih ada zat aktif lain yang belum terungkap.

Antioksidan adalah kemampuan molekul untuk memperlambat atau menghindari proses oksidasi molekul-molekul lain. Oksidasi adalah reaksi kimia yang memindahkan elektron-elektron dari zat kimia ke alat pengoksidasian. Reaksi oksidasi dapat menghasilkan radikal bebas, yang dapat memicu reaksi berantai yang merusak sel. Antioksidan berperan menghancurkan reaksi berantai ini dengan menyingkirkan radikal bebas tingkat menengah, dan menghalangi reaksi oksidasi lainnya. Sebagai hasilnya, antioksidan sering kali menurunkan jumlah radikal bebas berbahaya seperti thiols atau polyphenols. Sarang semut mengandung antioksidan ini.

Bila diperhatikan secara kasat mata dan dari bukti-bukti yang dapat dilihat, sarang semut memang dapat menyembuhkan bermacam-macam jenis penyakit ringan dan berat, seperti tumor, kanker, asam urat, jantung koroner, wasir, tuberkulosis, migrain, rematik dan leukimia. Pernyataan ini telah dibuktikan melalui serangkaian pengalaman masyarakat Papua yang sudah mengkonsumsinya turun temurun. Namun cara kerja tumbuhan ini memang belum diketahui secara pasti dan perlu dibuat penelitian saksama. Penyakit apa saja yang dapat disembuhkan dan kemungkinan bahan-bahan penawar racun apa saja yang terkandung di dalamnya, dapat anda baca di bawah ini.

Apa Pendapat Para Ahli Tentang Sarang Semut?

Sarang Semut merupakan tanaman obat asal Papua yang sangat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit secara alami dan aman. Secara turun-temurun sebetulnya Sarang Semut telah digunakan sebagai tumbuhan obat oleh masyarakat pedalaman bagian barat Wamena, Papua, seperti suku-suku di Bogondini dan Tolikara.

Gambar Kapsul KaramutAhli gizi Dr Mien Karmini yang sempat eksplorasi di Papua pada 1995 menemukan, Sarang Semut sebagai campuran bubur dan minuman sehari-hari. "Sarang Semut dipercaya meningkatkan imunitas tubuh dan memberikan energi", kata Mien. Zat-zat aktif seperti antioksidan, polifenol, dan glikosida yang terkandung dalam Sarang Semut mampu mengontrol beragam penyakit maut. Jenis masing-masing zat aktif itu memang masih terus diteliti dengan metode elusidasi struktur.

Benarkah antioksidan, flavonoida, glikosida, dan polifenol mampu menyembuhkan beragam penyakit? Menurut Dr Subagus Wahyuono Apt MSc dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, glikosida berfungsi sebagai imuno stimulan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. "Antioksidan itu melindungi sel-sel tubuh agar dapat menjalankan pekerjaan dengan baik. Kalau sel bekerja dengan baik, penyakit yang mengganggu fungsi sel seperti kanker dapat dicegah," ujar Dr Mangestuti Agil Apt MS, dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya.
Menurut entomolog (ahli serangga), Dr Wijaya, Sarang Semut mengandung senyawa antioksidan, vitamin, dan mineral. "Pada semut, antioksidan berperan dalam pembentukan koloni, menjaga tempat telur jauh dari kuman penyakit, sama seperti pada lebah madu," ujar Wijaya. Selain itu sarang semut juga mengandung asam formiat. Hal senada diungkapkan oleh Dr Rosichon Ubaidillah, ahli semut Puslitbang Biologi LIPI. Rosichon yang kerap keluar-masuk hutan Wamena mengatakan, yang berkhasiat mungkin saliva alias kelenjar liur semut, tanaman, dan mikroba yang berasosiasi dengan semut. "Yang jelas semut mengandung asam formiat atau asam semut," ujar ahli serangga itu.

Ahli pengobatan cina, Prof Muhammad Yusuf beberapa kali mendengar dan melihat tumbuhan Sarang Semut, mengatakan sejak 3.000 tahun silam di Cina Sarang Semut dan semut dimanfaatkan sebagai obat. "Semut dan Sarang Semut memperbaiki fungsi ginjal. Ginjal mempengaruhi banyak fungsi tubuh," katanya. Willian Aditeja, ahli pengobatan cina lainnya, mengungkapkan, semut berfungsi menghentikan nyeri, mengatasi rematik, dan melancarkan pembuluh darah.

Sarang Semut kini menjadi obat baru untuk mengatasi beragam penyakit maut. Itu tak hanya di Wamena, Jayapura, atau kota-kota lain di tanah Papua.

Para produsen memperoleh Sarang Semut dengan berburu di hutan-hutan Papua. Sebetulnya, Sarang Semut tak hanya terdapat di Papua. Di pulau terbesar itu keragaman Sarang Semut memang tinggi, 10 varietas terdapat di sana.Selain Myrmecodia pendans, di sana juga terdapat M jobiensis, M erinacea, dan M alata. Sebaran Myrmecodia tuberosa ada di Ambon, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, dan Kalimantan.

Menurut Heny JD Latupapua, peneliti Kebun Biologi Wamena, Sarang Semut memungkinkan untuk dibudidayakan. Sebab, tumbuhan itu berbunga, berbuah, dan berbiji. Itu juga dikemukakan Dr Tukirin Partomiharjo dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi. Doktor ahli epifit dan entomologi alumnus Kagoshima University itu adalah kurator tanaman anggota famili Rubiaceae yang juga kerap mengeksplorasi Sarang Semut.

Di Australia Sarang Semut juga dikembangkan dengan teknologi kultur jaringan. Pengembangbiakan massal melalui kultur jaringan tak mempengaruhi kandungan senyawa aktif sebuah tanaman. Syaratnya dalam budidaya harus dikondisikan (suhu, iklim, intensitas cahaya, nutrisi) seperti habitat aslinya. Dengan pengembangan itu perburuan Sarang Semut di hutan dapat dibatasi.

Dapat diprediksi, ketika popularitasnya melambung, kian banyak orang memburu Sarang Semut. Padahal, selama ini para produsen menyandarkan kontinuitas produksi dari kemurahan alam. Bagi konsumen juga mesti hati-hati lantaran Sarang Semut mudah dipalsukan, bentuknya mirip serbuk kayu biasa berwarna cokelat kehitaman. Sikap itu perlu lantaran peluang Sarang Semut sebagai obat amat besar.

Beberapa khasiat sarang semut

* Kanker dan tumor. Jenis-jenis kanker dan tumor, baik jinak maupun ganas, yang dapatSel Kanker disembuhkan dengan sarang semut adalah kanker otak, kanker hidung, kanker payudara, kanker lever, kanker paru-paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat, serta kanker darah (leukemia), kecuali kanker tenggorokan dan rongga mulut. Kemampuan sarang semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker atau tumor tersebut diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor atau kanker, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, dan pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.

* Gangguan jantung, terutama jantung koroner. Hingga kini mekanismenya memang belum jelas, tetapi kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan berbagai macam penyakit/gangguan jantung ada kaitannya dengan kandungan multi-mineral Sarang Semut, terutama kalsium dan kalium.

* Stroke ringan maupun berat. Pengobatan stroke kemungkinan sangat berkaitan dengan kandungan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.

* Ambeien (wasir). Kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan ambeien (wasir) berkaitan dengan kandungan flavonoid dan taninnya yang tinggi. Kedua golongan senyawa ini dalam beberapa penelitian memang sudah terbukti dapat mengobati wasir.

* Benjolan-benjolan dalam payudara. Yang dimaksud dengan benjolan-benjolan pada Sel Kanker Payudarapayudara adalah pembengkakan bukan tumor (non-neoplasma). Diduga kuat mekanisme penyembuhannya serupa dengan kasus tumor dan kanker, yaitu dengan mengandalkan kemampuan kandungan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut.

* Gangguan fungsi ginjal dan prostat. Mekanisme pengobatan gangguan fungsi ginjal dan prostat kemungkinan ada kaitannya dengan kandungan antioksidan (flavonoid dan tokoferol) serta multi-mineral yang ada dalam Sarang Semut.

* Haid dan keputihan. Proses pengobatan untuk keputihan dan melancarkan haid ada kaitannya dengan kandungan flavonoid, tanin, dan multi-mineralnya, terutama kalsium dan seng.

* Melancarkan peredaran darah. Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral yang terkandung dalam sarang memiliki peranan penting dalam melancarkan peredaran darah.

* Migrain (sakit kepala sebelah). Untuk pengobatan migren berkaitan dengan fungsi kandungan flavonoid dan multi-mineral dalam Sarang Semut, khususnya kalsium, natrium, dan magnesium.

* Penyakit paru-paru (TBC). Pengobatan TBC terkait dengan peranan flavonoid yang Virus TBCterkandung dalam Sarang Semut yang berfungsi sebagai antivirus.

* Rematik (encok). Ini terkait dengan kemampuan flavonoid sebagai inhibitor enzim xanthine oxidase dan antioksidan serta tokoferol sebagai antioksidan dan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.

* Gangguan alergi hidung, mimisan, bersin-bersin. Senyawa-senyawa yang bertanggung jawab terhadap gangguan ini adalah antioksidan (tokoferol dan flavonoid) dan tanin.

* Sakit maag. Seperti halnya TBC, yang berperan dalam pengobatan maag adalah flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut sebagai anti bakteri.

Setelah mengkonsumsi serbuk sarang semut di dalam kapsul ini dengan teratur, pastilah senyum ketenangan anda akan dapat terpancar lagi, karena mengetahui bahwa ternyata ada peningkatan kesehatan yang cepat dan teratur karena penyakit anda berkurang dengan cepat dan pasti. Setiap orang mendambakan kesehatan yang prima. Namun fakta sering berbicara lain, justru kerap menyusahkan kita. Bersama Karamut, senyum kepuasan anda bisa muncul kembali.

BAGAIMANAKAH SIKAP KITA THD BAPAK YG BERBUAT DZALIIM ?

RUBRIK TANYA JAWAB SEPUTAR ISLAM
BAGAIMANAKAH SIKAP KITA THD BAPAK YG BERBUAT DZALIIM ?

PERTANYAAN DARI UKHTI HABIBI QOLBI FIBRIANTINI

Assalamu'alaikum. . . Ustadz mau nanya,orang yg rindu dan dirindu surga,salah satunya adalah seseorang yg berbuat baik kepada ibu bapaknya,karena ibu telah mengandung,melahirkan,dan merawat kita,dan bapak yg berjuang mati matian menafkahi kita.

pertanyaannya,bagaimana kalau sang bapak tidak demikian adanya?bahkan menelantarkan anaknya dan mendhzolimi istrinya.salahkah anak tersebut menyisakan rasa kesal terhadap bapaknya atas tingkah lakunya tetapi masih memperlakukannya dengan baik,hanya saja tidak saling bertegur sapa,karena sang bapak pun demikian,tak pernah menegur.afwan pertanyaannya panjang pak,terima kasih. . . Sy berharap pak ustad sudi membalasnya

JAWABAN KAMI INSYAA ALLAH

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

B i s m i l l a h i r r a h m a a n i r r a h i i m,

Alhamdulillahirabbil ‘alamiin, segala pujian kita panjatkan kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam semoga tercurah atas junjungan kita Rasulullah SAW, beserta keluarganya, para shahabatnya dan orang2 yang istiqomah dijalan-Nya.

Ukhti Habibi yang dirakhmati Allah SWT, Berbhakti kepada orangtua memang merupakan ketaatan kepada Allah SWT, namun perlu dipahami bahwa tidak ada ketaatan dalam bermaksiat kepada Allah SWT, Artinya kalau orangtua menyuruh kita berbuat dzaliim, maka kalau kita tidak mau / tdk menurutinya, maka hal itu tidak termasuk DURHAKA kepada orang tua, justeru jika kita taat kepada orangtua utk bermaksiat, kita telah DURHAKA kepada Allah SWT.

Pemahaman saya bahwa ketaatan kepada orang tua hukumnya wajib, akan tetapi ketaatan kepada orang tua dibawah ketaatan kepada Allah apabila orang tua menyuruh untuk tidak taat kepada Allah maka tidak wajib ditaati.

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik( QS Al Luqman ; ayat 15 ) .

Kemudian mengenai seorang bapak yang dhalim merupakan suatu bentuk ujian yang diberikan oleh Allah kepada istri dan anak yang sholeh dan bentuk cobaan setiap orang berbeda-beda. Kesabaran yang dimiliki oleh mereka berdua bisa jadi pahalanya mengalahkan pahala-pahala ibadah-ibadah yang lain seperti dalam alqur'an sesungguhnya Allah memberikan pahala kesabaran tanpa ada batasnya. kita tidak bisa membalas kedhaliman dengan kedhaliman bahkan ada seorang salaf yang berdo'a sangat indah sekali :

" Ya Allah jadikanlah saya orang yang didhalimi daripada yang mendhalimi"

Kami hanya bisa menyarankan untuk bersabar dan tentusaja bapak tadi menjadi ladang da'wah bagi anak dan isteri dengan da'wah bil hikmah mwa mau'idhatil hasanah, karena seorang bapak tadi melakukan kesalahan tidak bisa mengemban amanah dari Allah.

Nah Ukhti Habibi, kesimpulannya adalah sebagai seorang anak tetaplah berbhakti sebatas yang diperlukan untuk menunjukan ukhti sebagai anak yang shalihah / berbhakti, tegurlah dengan kasih sayang, sekedar pamit dan mengucapkan salam ketika mau pergi atau sebaliknya, membuatkan minuman ketika bapak sedang istirahat, barangkali dengan sikap – sikap bhakti anak yg shalihah itu, hati bapak justeru tersentuh.Sedangkan perbuatan dzaliim bapak tentunya harus diingatkan dengan cara yang ma’ruf ( karena kasih sayang / bukan krn emosi ) maka perbanyaklah do’a dimalam hari, agar Allah SWT melunakan hati bapak, agar mau bertaubat dan berubah menjadi seorang bapak yang shalih yang bertanggung jawab kpd keluarganya.

Wallahu a’lamu bish shawab.

SETIAP SELESAI SHALAT MENGUSAP MUKA BOLEHKAH ?

RUBRIK TANYA JAWAB SEPUTAR ISLAM
SETIAP SELESAI SHALAT MENGUSAP MUKA BOLEHKAH ?

PERTANYAAN DARI UKHTI SYAHIRAH ATHIFAH K

'syahirah Athifah K' q mw tx lg..

Kan bgniE gtw knp kan stiap slese sholat q n tman2 sjak dulu.. N jd kbiasaan ngusapa muka sperti stelah salam langsung mengusap muka'... Sbnarx ada hadistx tdk yg sperti i2...

JAWABAN KAMI INSYAA ALLAH :

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

B i s m i l l a h i r r a h m a a n i r r a h i i m,

Alhamdulillahirabbil ‘alamiin, segala pujian kita panjatkan kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam semoga tercurah atas junjungan kita Rasulullah SAW, beserta keluarganya, para shahabatnya dan orang2 yang istiqomah dijalan-Nya.

Ukhti Syahirah yang budiman, memang sudah menjadi hal yang sangat umu, ketika selesai shalat, kita mengusap muka, dan dari yang kami ketahui memang banyak hadit-hadist yang menerangkan untuk mengusap wajah akan tetapi tidak ada yang shahih. dalam hal ini Syaikh Nashiruddin Al-bany membid'ahkan.

Ada pendapat lain dari ibnu hajar al-asqalany mengatakan memang hadistnya dhaif tapi banyak dan saling menguatkan sehingga naik derajatnya menjadi hasan (Subulus-salam jiid 4 halaman 399) jadi ikhtilaf dalam masalah ini karena perbedaan dalam memahami derajat hadist tentang hal itu. kita boleh mengikuti pendapat yang menurut kita kuat.

Kesimpulannya, Insyaa Allah perbuatan mengusap wajah setelah shalat boleh dilakukan berdasarkan ijma’ / kesepakatan ulama yang membolehkan. Jadi menurut saya bukan bid’ah yang harus ditinggalkan. Ini berdasarkan sebuah riwayat :

Hadits shahih Dari Ibn Sunni Riwayat Anas ra, bahwa Rasul saw bila selesai dari shalat, beliau mengusap wajahnya dengan tangan kanannya, lalu berkata : Asyhadu an Laa ilaah illallahu Arrahmaanurrahiim, Allahumma Idzhib anniy alhammu walhazn ( Al Adzkar Imam Nawawi hal.69 )

Wallahu a’lamu bish shawab.


Mohon maaf bila ada kesalahan dan kekhilafan atau kesalahan ketik
Wabillahi taufiq wal hidayah
Wa Shubhanaka wabihamdika Asyhadu alla ilaha illa Anta astaghfiruka watubuu ilaihi
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

MENGGERAKAN JARI KETIKA SHOLAT BAGAIMANA HUKUMNYA ?

RUBRIK TANYA JAWAB SEPUTAR ISLAM

PERTANYAAN DARI UKHTI HENI ZUMAROH

Heni Zumaroh
Oh gt y,untgny..q kra bid'ah. S0ale stlah shlat kdang ngusap wjah.
Truz ada yg menggerakkan jari wktu takh!yal akh!r gmn akh?
Hadistny adakah?

JAWABANNYA INSYA ALLAH :
( Kami nukilkan dari Niendin's weblog )

MENGGERAKAN JARI KETIKA SHOLAT

B i s m i l l a h i r r a h m a a n i r r a h i i m,

Alhamdulillahirabbil ‘alamiin, segala pujian kita panjatkan kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam semoga tercurah atas junjungan kita Rasulullah SAW, beserta keluarganya, para shahabatnya dan orang2 yang istiqomah dijalan-Nya.

Sahabat fillah, lebih khusus kepada ukhti Heni Zumaroh yg dirakhmati Allah SWT, Masalah menggerakkan jari telunjuk saat tahiyat di dalam shalat adalah masalah khilafiyah yang termasuk paling klasik. Kami katakan klasik, karena sejak zaman dahulu, para ulama sudah berbeda pendapat. Perbedaan pendapat di antara mereka tidak kunjung selesai sampai ribuan tahun lamanya, bahkan sampai hari ini.

Masalahnya bukan karena para ulama itu hobi berbeda pendapat, juga bukan karena yang satu lebih shahih dan yang lain kurang shahih. Juga bukan karena yang satu lebih mendekat kepada sunnah dan yang lain kurang dekat. Masalahnya sangat jauh dan tidak ada kaitannya dengan semua itu.

Titik masalahnya hanya kembali kepada cara memahami naskah hadits, di mana ada dalil yang shahih yang disepakati bersama tentang keshahihannya, namun dipahami dengan cara yang berbeda oleh masing-masing ulama.

Sayangnya, teks hadits itu sendiri memang sangat dimungkinkan untuk dipahami dengan cara yang berbeda-beda. Alias tidak secara spesifik menyebutkannya dengan detail dan rinci.

Yang disebutkan hanyalah bahwa Rasulullah SAW menggerakkan jarinya, tetapi apakah dengan teknis terus-terusan dari awal tahiyat hingga selesai, ataukah hanya pada saat mengucapkan ‘illallah’ saja, tidak ada dalil yang secara tegas menyebutkan hal-hal itu.

Dalil-dalil tentang Menggerakkan Jari

Dari Wail bin Hujr berkata tentang sifat shalat Rasulullah SAW, “Kemudian beliau mengengga dua jarinya dan membentuk lingkaran, kemudian mengangkat tangannya. Aku melihat beliau menggerakkan jarinya itu dan berdoa”. (HR Ahmad, An-Nasai, Abu Daud dan lainnya dengan sanad yang shahih)

Dari Abdullah bin Umar ra berkata, “Rasulullah SAW bila duduk dalam shalat meletakkan kedua tangannya pada lututnya, mengangkat jari kanannya (telunjuk) dan berdoa”. (HR Muslim)

Dengan adanya kedua dalil ini, para ulama sepakat bahwa menggerakkan jari di dalam shalat saat tasyahhud adalah sunnah. Para ulama yang mengatakan hal itu antara lain adalah Al-Imam Malik, Al-Imam Ahmad bin Hanbal serta satu pendapat di dalam mazhab Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahumullah.

Tinggal yang jadi titik perbedaan adalah cara mengambil pengertian dari kata ‘menggerakkan’.

Sebagian ulama seperti kalangan mazhab As-Syafi’i mengatakan bahwa yang dimaksud dengan menggerakan hanyalah sekali saja, yaitu pada kata ‘illallah’. Setelah gerakan sekali itu, jari itu tetap dijulurkan dan tidak dilipat lagi. Demikian sampai usai shalat.
Sebagian lainnya malah sebaliknya. Seperti kalangan mazhab Al-Hanafiyah yang mengatakan bahwa gerakan menjulurkan jari itudilakukan saat mengucapkan kalimat nafi (Laa illaha), begitu masuk ke kalimat isbat (illallaah) maka jari itu dilipat kembali. Jadi menjulurkan jari adalah isyarat dari nafi dan melipatnya kembali adalah isyarat kalimat itsbat.

Sebagian lainnya mengerakkan jarinya hanya pada setiap menyebut lafadz Allah di dalam tasyahhud. Seperti yang menjadi pendapat kalangan mazhab Al-Imam Ahmad bin Hanbal.
Dan sebagian lainnya mengatakan bahwa tidak ada ketentuannya, sehingga dilakukan gerakan jari itu sepanjang membaca tasyahhud. Yang terakhir itu juga merupakan pendapat Syeikh Al-Albani. (Lihat kitab Sifat Shalat Nabi halaman 140). Sehingga beliau cenderung mengambil pendapat bahwa menggerakkan jari dilakukan sepanjang membaca lafadz tasyahhud.
Akan tetapi, sekali lagi kami katakan itu adalah ijtihad karena tidak adanya dalil yang secara tegas menyebutkan hal itu. Sehingga antara satu ulama dengan ulama lainnya sangat mungkin berbeda pandangan. Selama dalil yang sangat teknis tidak atau belum secara spesifik menegaskannya, maka pintu ijtihad lengkap dengan perbedaannya masih sangat terbuka luas.

Dan tidak ada orang yang berhak menyalahkan pendapat orang lain, selama masih di dalam wilayah ijtihad. Pendeknya, yang mana saja yang ingin kita ikuti dari ijtihad itu, semua boleh hukumnya. Dan semuanya sesuai dengan sunnah nabi Muhammad SAW.

Jadi pelasanaannya sesuai kemantapan masing - masing, yang jelas tidak boleh menyalahkan yang mengamalkannya, tidak pula boleh menyalahkan yang tidak mengamalkannya.


Wallahu a’lamu bish shawab.


Mohon maaf bila ada kesalahan dan kekhilafan atau kesalahan ketik
Wabillahi taufiq wal hidayah
Wa Shubhanaka wabihamdika Asyhadu alla ilaha illa Anta astaghfiruka watubuu ilaihi
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

NUR YULIANTO
( Abu Fathan Ayyasy Al Ghozi )

Diambil dari Niendin's weblog

Gadis Kecil Dan Kotak Emas

Di sebuah keluarga miskin, seorang ayah tampak kesal pada anak perempuannya yang berusia tiga tahun. Anak perempuannya baru saja menghabiskan uang untuk membeli kertas kado emas untuk membungkus sekotak kado.

Keesokan harinya, anak perempuan itu memberikan kado itu sebagai hadiah ulang tahun pada sang Ayah.

“Ini untuk ayah,” kata anak gadis itu.

Sang ayah tak jadi marah. Namun, ketika ia membuka kotak dan mendapatkan isinya kosong, meledaklah kemarahannya.

“Tak tahukah kau, kalau kau menghadiahi kado pada seseorang, kau harus memberi sebuah barang dalam kotak ini!”
Anak perempuan kecil itu menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Ia berkata terisak-isak, “Oh ayah, sesungguhnya aku telah meletakkan sesuatu ke dalam kotak itu.”
“Apa yang kau letakkan ke dalam kotak ini? Bukankah kau lihat kotak ini kosong?” bentak ayahnya.
“Oh ayah, sungguh aku telah meletakkan hampir ribuan ciuman untuk ayah ke dalam kotak itu,” bisik anak perempuan itu.

Sang ayah terperangah mendengar jawaban anak perempuan kecilnya. Ia lalu memeluk erat-erat anak perempuannya dan meminta maaf.

Konon, orang-orang menceritakan bahwa, pria itu selalu meletakkan kotak kado itu di pinggir tempat tidurnya sampai akhir hayat. Kapan pun ia mengalami kekecewaan, marah atau beban yang berat, ia membayangkan ada ribuan ciuman dalam kotak itu yang mengingatkan cinta anak perempuannya.

Dan sesungguhnya kita telah menerima sebuah kotak emas penuh berisi cinta tanpa pamrih dari orang tua, istri/suami, anak, pasangan, teman dan sahabat kita. Tak ada yang lebih indah dan berharga dalam hidup ini selain cinta.

Disadur dari: Ana Lucia, A Little Girl and The Golden Box
(motivation-live.blogspot.com)

review http://mahesakujenar.blogspot.com on alexa.com
free counters

Followers

 
heramkempek © . Template by: SkinCorner. SEO By: Islamic Blogger Template