ibu,engkaulah penyejuk hati dan penghapus dahaga yg terbakar panas dunia.
Engkaulah satu-satunya manusia yg telah memberiku kelembutan kasih sayang ketika hidupku terkukung kerasnya dunia.
Engkaulah orang yang tidak pernah menghinakanku ketika manusia yang dekat dan jauh menghinakanku.
Engkaulah yang mengajarkanku melakukan yang baik,bukan untuk dirimu,tetapi untuk diriku.
Saudaraku,mari renungkan kisah ini,agar engkau tahu betapa luas dan dalamnya kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
Dikisahkan,pada masa kekuasaan Al-Abbasiyah ada seorang laki-laki mendatangi rumah seorang wanita.Lalu ia mengetuk pintu dan memintanya melunasi hutangnya.Perempuan itu menampakkan ketidakmampuannya untuk melunasi hutang,maka orang itu marah dan memukul wanita tadi,lalu pergi.
Kemudian,dia datang sekali lagi menemui wanita tersebut.Akan tetapi,kali ini yang membukakan pintu adalah anak laki-laki wanita itu.Tamu itu menanyakan ibunya,ia menjawab,"Ibuku pergi kepasar."laki-laki itu menyangka anak tersebut berdusta,maka ia memukul pundak anak tersebut dengan pukulan yang tidak begitu keras.
Seketika itu tiba-tiba ibunya muncul,dan ia melihat laki-laki itu memukul putranya,maka ia menangis sejadi-jadinya.Laki-laki itu bertanya kepadanya seperti meminta maaf,"Aku tidak memukulnya dengan keras,kenapa engkau menangis.Padahal kemarin aku memukulmu lebih keras,tapi engkau tidak menangis."
sang ibu menjawab,"kemarin engkau memukul kulitku,dan sekarang engkau memukul hatiku..."
laki-laki itu terharu dan memaafkannya serta bersumpah tidak akan menuntut hutangnya lagi semenjak hari itu!
Duhai ibuku....
Dengan kehadiranmu cinta,kasih,dan sayang serta kerinduan bersemi.Dan tanpamu semua serasa gersang.
Wahai ibuku....
Engkau biarkan kepedihan menyala-nyala diantara tulang-tulang rusukmu untuk menumbuhkembangkan asa dihati anakmu.
Wahai ibuku,yang tak pernah berhenti berdoa kebaikan dan kebahagiaanku.
Engkaulah harta simpananku paling berharga.
Engkaulah kebahagianku dunia dan akhirat.
Ibuku....Maafkan dan ridhailah anakmu.
Semoga Allah menjagamu dan menjadikanku berbakti kepadamu.Aku senantiasa berdoa untukmu sebagaimana engkau telah mendidikku ketika kecil dan membekaliku dengan doamu.
Semoga Allah mengasihimu sebagai hatimu telah mencurahkan kelembutan dan kasih sayang padaku. Wa shallallahu wa sallama 'ala Nabiyyina Muhammad wa'ala Alihi wa Ash-Shabihi Ajma'in,wal Hamdulillahi Rabbil 'Alamin.
Sumber:"Wahai Ibu Maafkan Anakmu",oleh Abu Zubeir Hawary,penerbit Darul falah.
Jumat, 23 Oktober 2009
heramkempek
→ Munajat untuk ibu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar