Saya ingin mengisahkan pada Brader & Sista, sebuah kisah, tentang Sy Abul Hasan Assyadzili dengan seorang perampok. Hari itu, Sy Abul Hasan merantau, mencari ilmu. Tentu saja, dizaman dahulu, mereka membawa barang2 sebagai bekal perjalanan. Ditengah perjalanan, beliau bertemu dengan segerombolan perampok. Ah, Brader & Sista tentu bisa membayangkan, bagaimana jika kita sebagai korban!
Tentu saja gerombolan tadi dengan paksa mengambil barang2 Sy Abul Hasan. Tapi, bukan berarti Sy Abul Hasan takut atau merasa teraniaya. Beliau malah bilang, "Tak apa kalian ambil barang2 saya. Tapi, saya meminta beberapa barang sebagai bekal!"
"Owh, kami tak bisa memberikannya kecuali dengan izin ketua!"
"Okey, pertemukan saya dengan dia!"
Sy Abul Hasan pun dipertemukan untuk membicarakan hal itu. Yaps, tentang permintaan sebagian bekal. Disaat itu, Sy Abul Hasan melihat sang ketua perompak sedang shalat dan membawa bekal makanan. Tentu saja Sy Abul Hasan takjub, dna berkata dalam hati, 'Seorang ketua perompak, sholat dan membawa makanan. Apa ini?'
"Apa maumu?"
"Kamu boleh ambil barang2ku (secara halal krn pemberian). Tapi izinkan aku membawa beberapa untuk bekal hingga sampai kota fulan."
"Boleh. Ambillah seperlumu."
"Apakah aku boleh bertanya?"
"Apa?"
"Kamu ketua perompak. Tapi kenapa kamu masih shalat, dan untuk apa makanan itu?"
"Makanan itu untuk aku berbuka puasa. Ya, saya shalat. Saya sadar, bahwa saya melakukan dosa. Dan saya ingin taat padaNya. Saya belum bisa tinggalkan dosa perampokan, dan saya hanya bisa melakukan shalat dan puasa. Apakah saya salah?"
"Oh, tentu tidak.."
Sy Abul Hasan pun meninggalkannya, dan berlalu.
###
Setelah beberapa tahun, di Hari Haji, beliau melihat seseorang bergantungan dipintu kakbah, menangis2 dan berdoa dengan doa yang indah dan panjang. Karena takjub, Sy Abul Hasan pun mengamini doanya dan menunggunya. Seusai berdoa, ternyata org tsb adalah perampok yg dulu!
"Kisanak ketua perampok itu?"
"Ya.. Dan ini adalah berkah keistiqamahan saya untuk shalat dan puasa.. Sekarang semua dosa telah saya tinggalkan, dan saya datang untuk bertaubat!"
###
Brader & Sista, Ulama menganjurkan pada kita, meski kita telah melakukan banyak dosa, untuk tak meninggalkan mengetuk pintuNya, meski dengan amalan yg sedikit. Karena amalan tersebut, akan membawa pelakunya untuk meninggalkan dosa, dan mengantarkannya pada amalan saleh yg lbh besar, seperti ketua perampok tadi. Ingat, Rahmat Allah lebih luas daripada MurkaNya!
Yaps, lebih semangat tuk istiqomah...
Selasa, 27 Oktober 2009
heramkempek
→
cerita
→ MESKI HANYA SATU PINTU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar