Segala Puji bagi Allah,
Perhatian bagi para akhwat, baru saja ana mendapatkan kiriman dan pesan dari seorang akhwat di Wall ana tentang suatu masalah yang dialaminya. Mungkin masalah ini dapat menjadi bahan pertimbangan kita dalam memilih teman di dunia maya ini.
Berikut isinya:
***
Seorng ikhwan yg tahu banyak tentang agama, paham betul hukum2nya, bahkan bahasa Arab dll jago juga, saya selalu bertanya tentang banyak hal dan memetik hikmah yg tak sdikit.
Tapi pada suatu hari dia mengajak saya ktemuan di 1 hotel atau jalan2 ke Bali [ini bukan bercanda], reaksi saya waktu itu adalah mengembalikan smua dalil yang dia beri lalu men-delete dan mem-block-nya.
Hal itu merupakan keputusan buruk saya. Karena ternyata sekarang dia mengincar korban yang baru berumur 20 awal.
Ketika tahu hal tersebut saya ingin mengingatkan akhwat tersebut, namun saya menerima pengucilan dari teman2 dia yang sangat setuju dengan hubungan mereka dan tentu saja suara saya kurang didengar.
Saya pernah menegur temanya dan jawaban mereka adalah saya iri dengan hal itu. Astaghfirulloh.
Akhwat itu mencintai agama dengan sangat {saya liat dari profil, moto hidup, dan pinboard yg dia tulis}, saya tidak tahu bahasa agama apalagi yang digunakan ikhwan itu untuk menggodanya.
Kadang saya berpikir kenapa saya mundur? Nabi menerima lemparan batu dr kaum Thoif, saya hanya menerima pengucilan pergaulan saja, karena kata-kata saya terlalu tajam yang bercampur emosi.
Ternyata saya terlalu lemah..
Kepada Akhwat-akhwat yang masih mencari jati dirinya, tolong antum pikirkan 1 pesan dr saya,,
"JANGAN HANYA TERBUAI KATA-KATA AGAMA SAJA, TAPI LIHATLAH FI'IL APA YG DILAKUKAN, KADANG LISAN DAN PERBUATAN TAK SEPADAN. BERHATI2LAH MEMILIH TEMAN"
***
Astaghfirullah,
Semoga bagi para akhwat/perempuan/wanita agar lebih berhati-hati dalam berinteraksi kepada yang bukan mahramnya demi menjaga nama baik kalian terutama via Inbox dan janganlah membicarakan hal-hal yang tidak penting. Jaga Interaksi, itu jauh lebih baik bagi kesucian hati masing-masing.
Sungguh cara terbaik dalam melindungi diri kita dari mara bahaya adalah menjauhi diri kita dari segala pemicunya. karena hal ini lebih dekat dari keamanan diri kita.
pesan dari ana:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. An-Nur:21
(Ana sudah izin kepada yang punya cerita untuk menyalin tulisan ini, mohon maaf atas hal-hal yang kurang berkenan)
Semoga Allah memaafkan segala kesalahan kita
Allahuma Amiin
Minggu, 29 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar