Mungkin tidak asing lagi bagi kita akan suatu hadist tentang warna kesukaan junjungan kita Nabi Muhammad SAW, dengan ini saya mencoba menyajikan dalam bentuk dialog yg ringan agar lebih memahami nilai bukan sekedar ikut-ikutan.
A : "Dul warna apa yg kau sukai?"
B : "coklat, kenapa?"
A : "wah kamu tidak cinta Rosul dong, Rosul kan suka warna hijau."
B : "mari kita tengok siapa yg lebih mencintai beliau, coba sebutkan alasanmu mencintai warna itu?"
A : "Saya suka warna itu karena Rosul suka."
B : "Itu saja?"
A : "Ya"
B : "Saya pikir itu bukan alasan tapi sekedar ikut-ikutan."
A : "Lho kok !#%@$@# (mulai sewot). kan kita harus ngikutin apapun yg ada pada Rosul."
B : "Bukankah kita dilarang ngikutin sesuatu tanpa pengetahuan? Sedangkan kamu alasan untuk mempertanggung-jawabkan saja tidak punya."
A : "Okey aku gak mau debat soal itu, kenapa kamu suka warna coklat?"
B : "Karena warna itu mengingatkan warna gurun dimana Rosul hidup dan berdakwah, warna itu selalu mengingatkanku dimanapun kita hidup walaupun dalam kondisi kekeringan akan tetapi tetap memberikan buahnya layaknya pohon kurma. Warna ini juga mengingatkanku bahwa perjuangan hidup dalam Islam selalu diwarnai penderitaan, bukan seperti kebanyakan dipikiran orang bahwa 'tentu saja dia seorang Rosul, maka mampu mengemban tugas sedemikian berat', tapi pada kenyataanya Rasulpun manusia juga layaknya kita, yg merasakan seperti apa yg kita rasakan. Namun rahasia kekuatannyalah yg harus kita cari, dimana Umar ra yg begitu garang, luluh melihat keteguhan adik perempuannya. Dan banyak lagi kisah2 derita yg mewarnai perjalanan agama yg begitu sejuk-hijau seperti yg kita rasakan saat ini. Tapi anehnya saat khilaf,orang dengan mudah bilang 'aku bukan seorang nabi', sungguh alibi yg tidak pada tempatnya yaitu membela kelemahan diri dengan kebaikan orang lain."
A : "O begitu... ternyata cintamu lebih mendalam, lalu apa kiranya Rosul menyukai warna hijau?"
B : "Saya tidak bisa mengatakan secara pasti, karena sayapun masih belajar memahami, saya tidak akan gegabah menjawab itu sedangkan kamu menganggap seakan saya mewakili Rosul. Sama saja saya menjual namanya padahal itu dari diriku sendiri. Namun bila kamu menempatkan diri sebagaimana beliau hidup, tentu akan mengerti, terutama mulai dari diri sendiri (bertanya pada diri sendiri) jika kamu hidup ditengah gurun yg tandus apa yg kau rindukan/impikan?"
A : "Itu saja?"
B : "Aku rasa masih banyak, dalam istilah sastra atau psikologi warna, warna hijau selalu identik dengan pertumbuhan, kesejukan, kesegaran dll. Coba kalau kamu beli lagu judulnya evergreen pasti lagu2nya enak2 gak pernah basi. Jangan lupa bahwa mukjizat terbesar Rosul adalah Al-Qur'an tentu keindahan sastranya jg yg tak tertandingi, dan fakta2nya selalu relevan sepanjang zaman."
A : "Apa kamu suka warna hijau juga?"
B : "Saya suka apapun yang mengingatkankan saya pada Rosul sehingga aku lebih mencintainya, tidak terbatas warna, tidak sebatas kata, tapi saya cinta apa adanya sejauh aku mampu menggalinya."
Silahkan ambil hikmahnya.
Rabu, 20 Juli 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
ini seperti dialog antara talafy wahhabi (si A) dengan aswaja pengamal bid'ah hasanah (si B). semoga pada mendapatkan hidayah & hikmah setelah membaca ini
Posting Komentar