Banyak umat Islam yang belum mengetahui keutamaan majelis khatmul qur'an dan kedudukannya di dalam Islam, sehingga mereka kurang memperhatikan dan bahkan mengabaikannya. Sebagaimana telah kita ketahui bersama Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw, sebagai salah satu rahmat yang tidak ada taranya bagi alam semesta, serta menjadi petunjuk, pedoman dan pelajaran bagi siapapun yang mempercayai dan mengamalkannya. Sebagai Kitab Suci terakhir yang diturunkan Allah, Al-Qur'an mencakup semua pokok syariat yang terdapat didalam kitab-kitab Suci sebelumnya. Ia pun menjadi bacaan terbaik dikala senang, maupun susah, bahagia ataupun duka.
Rasulullah saw bersabda :
Keutamaan ucapan Allah dibandingkan ucapan (seluruh) ciptaan-Nya adalah seperti keutamaan Allah dibandingkan makhluk-Nya. (HR.Darimi)
Pahala Membaca Al-Qur'an
Setiap mukmin percaya dan yakin bahwa seseorang yang membaca Al-Qur'an meskipun tidak memahami arti dan maknanya telah melakukan sebuah ibadah yang mendatangkan banyak pahala serta mengantarkan pada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Rasulullah saw bersabda :
"Barang siapa membaca satu huruf yang terdapat dalam kitabullah (Al-Quran), maka dia memperoleh satu hasanah (kebaikan) dan setiap kebaikan pahalanya dilipatgandakan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, akan tetapi alif merupakan satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." (HR Tirmidzi)
Dan dalam sebuah Hadist Qudsi, Allah SWT berkata :
"Barang siapa sibuk membaca Al-Qur'an sehingga tidak sempat meminta dan berdzikir kepada-Ku, maka Aku akan memberinya sesuatu yang lebih baik dari pahala orang-orang yang memohon (kepada-Ku)." (HR Tirmidzi)
Keutamaan Mendengarkan Al-Qur'an
Al-Qur'an bukan saja bermanfaat bagi pembacanya, tetapi juga bagi pendengarnya. Didalam sebuah ayat secara tegas Allah menyatakan bahwa mendengarkan Al-Qur'an dengan baik merupakan salah satu sarana untuk memperoleh rahmat-Nya. Allah mewahyukan:
"Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah (baik-baik) dan perhatikanlah dengan tenang agar kalian mendapat rahmat." (Al-A'raf, 7:204)
Disamping itu dalam berbagai sabdanya, Nabi besar Muhammad saw juga telah menyampaikan keutamaan orang yang mau mendengarkan Al-Qur'an. Rasulullah saw bersabda:
"Barang siapa mendengarkan satu ayat dari kitabullah (Al-Qur'an), maka dituliskan baginya satu kebajikan yang pahalanya dilipatgandakan. Dan barang siapa membaca satu ayat, maka ayat tersebut akan menjadi cahaya baginya kelak dihari kiamat." (HR Ahmad)
Dalil Membaca dan Mengkhatamkan Al-Qur'an Secara Berkelompok
Membaca Al-Qur'an merupakan salah satu dzikir yang sangat dianjurkan .Sehingga tidaklah aneh jika kita melihat sekelompok orang duduk bersama membaca dan mengkaji Al-Qur'an , baik di masjid, mushalla, rumah maupun tempat lainnya. Dalam sebuah Hadist Rasulullah saw bersabda:
"Tidaklah berkumpul sekelompok orang yang berdzikir kepada Allah, melainkan para malaikat mengerumuni mereka, rahmat meliputi mereka, ketenangan (sakinah) menghampiri mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka dihadapan para malaikat yang berada di sisi-Nya." (HR Tirmidzi)
Suatu hari, Nabi Muhammad saw mengunjungi para sahabat Beliau yang lagi duduk-duduk secara berkelompok dalam sebuah halaqah. Melihat hal tersebut Rasulullah saw bertanya kepada mereka, "Apa yang membuat kalian duduk disini?"
"Kami duduk disini untuk berdzikir kepada Allah dan memuji-Nya atas Hidayah dan karunia yang Ia berikan kepada kami untuk memeluk Islam," jawab mereka.
Rasulullah saw kembali bertanya kepada mereka dengan bersumpah, "Demi Allah, apakah hanya itu yang membuat kalian duduk disini?"
"Demi Allah, hanya itulah yang membuat kami duduk disini," jawab mereka.
Rasulullah saw lantas bersabda:
"Sesungguhnya sumpahku tadi bukan karena berprasangka buruk kepada kalian. Akan tetapi, Jibril tadi datang menemuiku dan menyampaikan bahwa Allah 'Azza wa jalla sedang membangga-banggakan kalian kepada para malaikat." (HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan Nasa'i)
Dalam Hadist yang lain, secara khusus Nabi saw menyebutkan keutamaan mereka yang membaca Al-Qur'an secara berkelompok. Rasulullah saw bersabda:
"Tidaklah berkumpul sekelompok orang disebuah rumah Allah (masjid) untuk membaca Al-Qur'an dan mempelajarinya, bersama –sama (bertadarus), melainkan ketenangan (sakinah) menghampiri mereka, rahmat meliputi mereka, para Malaikat mengerumuni mereka dan Allah menyebut - nyebut mereka dihadapan para Malaikat yang berada disisi-Nya." (HR Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)
Mengomentari Hadist diatas, Imam Nawawi ra menyatakan bahwa orang - orang yang berkumpul di Madrasah dan Pesantren serta tempat sejenisnya akan mendapatkan pula ketenangan, rahmat dan kerumunan Malaikat tersebut. Adapun salah satu hikmah mengapa dalam Hadist tersebut Nabi Muhammad saw hanya menyebutkan Masjid adalah karena Masjid merupakan tempat yang paling mulia untuk membaca Al-Qur'an, dan biasanya disanalah diselenggarakan tadarus Al-Qur'an.
Dalil Doa Khatmul Qur'an
Diatas telah disebutkan bahwa para Malaikat, ketenangan dan rahmat akan meliputi orang-orang yang membaca Al-Qur'an. Tentunya suasana kerohanian yang kental tersebut sangat tepat jika dimanfaatkan untuk berdoa kepada Allah, terlebih lagi jika berada ditempat-tempat mulia, seperti Masjid, Mushalla, di depan Kakbah, dan lain sebagainya. Nabi Muhammad saw sebagai panutan kita telah mencontohkan hal tersebut.
Abu Hurairah ra, menyatakan bahwa ketika mengkhatamkan Al-Qur'an, Rasulullsh saw berdoa sambil berdiri. Mengenai kemustajaban doa khatmul qur'an, Rasulullsh saw bersabda:
"Barang siapa selesai menunaikan sebuah shalat wajib, maka dia memiliki doa yang dikabulkan, dan barang siapa selesai mengkhatamkan Al-Qur'an, maka dia memiliki doa yang dikabulkan." (HR Thabrani)
Disamping itu dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi ra, Rasulullsh saw bersabda:
"Barang siapa membaca Al-Qur'an kemudian dia memuji Allah yang Maha Memelihara dan bershalawat kepada Nabi saw serta beristighfar (memohon ampun) kepada Tuhannya, maka dia telah mencari kebaikan sebagai kedudukannya." (HR. Baihaqi)
Oleh karena itulah da'o khatmul Qur'an yang disusun oleh Imam Ali Zainal Abidin bin Husein (cicit Nabi Muhammad saw) kita akan melihat Beliau mengawali doanya dengan pujian kepada Alloh dan sholawat
kepada baginda Nabi Muhammad saw. Sebegai berikut :
Yaa kariim, Alloohumma solli wasallim 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammadin.
Duhai yang maha Pemurah , Ya Alloh, limpahkanlah sholawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad dan juga keluarga Sayyidina Muhammad.
Imam Darimi ra menyebutkan bahwa Humaid Al-A'raj ra berkata, "Barangsiapa membaca Al-Qur'an setelah itu ia berdoa, maka 4000 malaikat mengamini doanya.
Imam Darimi ra dalam Musnadnya menyatakan bahwa sa'ad bin Abi Waqqash ra. berkata, "Jika khatmul Qur'an bertepatan dengan permulaan malam, maka para Malaikat berdoa untuk orang yang mengkhatamkan al-Qur'an tersebut hingga pagi hari. Dan jika khatmul qur'an bertepatan dengan akhir malam maka para Malaikat berdoa untuknya hingga sore hari.
Kesimpulannya adalah Majelis Khotmil Qur'an bukanlah sesuatu yang baru. Dari zaman Nabi, sahabat, dan hingga kini umat islam masih menghidupkan majelis tersebut.
Selasa, 16 Agustus 2011
heramkempek
→
artikel
→ Keutamaan Majelis Khatmul Qur`an
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar