Bismillah
Perhatikan di sekeliling kita begitu banyak orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan serabutan dan dengan kepanikan!
Bisa dimaklumi apalagi dengan BBM yang rencananya akan naik karena tanpa subsidi. Dan banyak bencana di beberapa kota. Juga orang-orang di sekitar kita begitu mudah untuk bereaksi dengan amarah dengan melakukan demonstrasi.
Nah, kita pun tidak luput dari membuat kesalahan. Apakah dengan kesalahan kita, maka kita menjadi mundur dan tidak mau berbuat sesuatu dalam hidup kita? ana sampaikan, Jatuh dalam Kesalahan dan Bangkit dalam Kebenaran, sesuai dengan judul artikel ini. Maksudnya, hendaknya kita tidak perlu mudah putus asa atas kesalahan yang kita buat. Melainkan koreksi diri kita masing-masing dari kesalahan yang kita buat. Mungkin kita kurang seksama dalam mengambil keputusan atau kurang cermat melihat keadaan yang terjadi di sekeliling kita.
Setelah kita muhasabah, mungkin dengan merenung beberapa hari, siapkan diri untuk maju dan bangkit kembali dengan persiapan yang matang. Sebagaimana yang dilakukan Nabi saw. dalam hidupnya, yaitu semangat untuk memberi pengaruh, bukan semangat untuk prihatin. Apa bedanya semangat memberi pengaruh dengan semangat untuk prihatin?
Semangat memberi Pengaruh yaitu memperhatikan apa yang terjadi dan memberikan solusi sebagai jalan keluar dengan menyampaikan pendapat kepada masyarakat, pengaruhi cara berpikir masyarakat bahwa dalam segala hal ada jalan keluar yang positif. Dan ingatkan untuk mengendalikan diri kepada masyarakat. Tentu pada awalnya, mendapat penolakan, dan dengan hanya sikap persisten (kembali untuk mengingatkan pendapat yang sudah disampaikan/ sabar dalam mengulang-ulang menasehati untuk dirinya dan orang lain) demi tercapainya tujuan, maka pengaruh positif yang kita berikan akan diterima oleh masyarakat.
Berbeda dengan Semangat untuk Prihatin yaitu semangat untuk mengeluh, semangat untuk menyalahkan salah satu pihak atau menyalahkan pihak lain yg tidak sepaham dan sama sekali tidak memberikan solusi yang positif.
Daripada kita menghabiskan energi untuk berteriak-teriak, meluapkan amarah, hal ini tidak ada gunanya. Sebaiknya kita memulai sesuatu yang berbeda dengan kebanyakan orang yaitu memulai dengan semangat untuk memberi pengaruh dengan menyampaikan pendapat kepada masyarakat.
Penyampaian pendapat ini dapat dengan menyampaikan artikel dalam situs, atau menulis artikel dalam koran dan bahkan lebih baik lagi jika menerbitkan buku.
Pengunjung blog ini yang dirahmati Allah, Sudah saatnya kita bangkit dengan semangat baru dan berpengaruh secara positif dalam masyarakat.
- Hindari mengeluh dan mengomel, tenanglah
- Kendalikan emosi, usahakan sabar
- Sampaikan pendapat dengan santun dan dengan kata-kata yang positif, sebagaimana petunjuk Allah "Sampaikanlah pada jalan Tuhan-Mu (jalan Kebenaran) dengan hikmah/ bijaksana dan tutur kata yg bagus (kata2 yg bernilai positif)
- Beri waktu kepada pembaca untuk berpikir
- Kembali untuk mengingatkan pendapat yang sudah disampaikan, bila ada yg lupa (sikap persisten)
Terima kasih ana sampaikan atas semua member yang telah bergabung dalam blog ini, semoga sedikit tulisan ini berguna fiddiin waddunyaa wal akhiroh bagi para pembaca sekalian.... ^_^
Alhamdulillah
Rabu, 05 Oktober 2011
Senin, 03 Oktober 2011
KASIFIKASI SEORANG PENANYA DAN PENJAWABNYA
Oleh: Ustadz Ishak
Anakku, ketika engkau berhadapan dengan orang yang bertanya kepadamu terkait dengan ilmu yang melekat padamu, maka ketahuilah bahwa di antara mereka memiliki penyakit. Keempat-empatnya adalah penyakit kebodohan yang obatnya adalah bertanya. Sayang, menurut Al-Ghazali, tiga diantaranya tidak bisa diobati, sedangkan yang satu dapat diobati.
1. Orang yang bertanya karena hasud dan untuk menjatuhkan.
Setiap kali engkau memberikan jawaban dan penjelasan yang sejelas-jelasnya, maka jawaban itu hanya akan menambah kebenciannya, rasa permusuhannya, dan hasudnya. Jalan keluarnya untuk menghadapi orang seperti ini adalah jangan repot-repot menjawabnya.
"Maka perpalinglah (hai Muhammad) dari orang-orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak menginginkan kecuali kehidupan duniawi (QS Al-Najm [53] : 29)
Semua permusuhan ada harapan untuk hilang, kecuali rasa permusuhan dari orang yang memusuhimu secara hasud.
2. Orang yang bertanya karena kebodohannya. Biasanya pertanyaan ini terjadi pada orang yang baru beberapa waktu mencari ilmu.
Dia pelajari beberapa hal tentang ilmu ‘aqli (logika) dan ilmu syariat. Kemudian karena kebodohannya dia bertanya dan mendebat seorang ulama besar yang hampir seluruh umurnya dihabiskan untuk mendalami ilmu ‘aqli dan ilmu syariat. Orang bodoh itu mengira bahwa suatu hal yang tidak dimengerti olehnya, maka akan tidak dimengerti juga oleh ulama besar tersebut. Bila orang jenis ini tidak tahu bahwa pertanyaannya itu muncul karena kebodohannya, maka sebaiknya pertanyaan itu tidak dijawab.
Seperti perkataan Nabi Isa as, “Aku tak merasa sulit untuk menghidupkan orang mati, tapi untuk mengobati orang tolol, sungguh aku kesulitan”
Contoh kasus :
Seseorang bertanya kepada orang saleh, bagaimanakah caranya mengetuk pintu taubatnya Allah, agar Ia membukakannya ? Maka orang saleh itu menjawab, “Sejak kapan pintu taubat itu tertutup, sehingga engkau harus mengetuknya ?”
3. Pertanyaan dari orang yang pemahamannya terbatas. Ketika mengertiannya atas apa yang disampaikan orang-orang besar disebabkan oleh pemahamannya yang kurang. Dia bertanya untuk mencari tahu, namun dia “bodoh”, tidak memahami substansi yang ditanyakannya.
Bila menemukan orang seperti ini, engkau tidak perlu repot-repot menjawabnya.
Contoh kasus :
Umar ra. Bertanya kepada Khudzaifah bin yaman : “Bagaimana keadaanmu pagi ini, wahai khudzaifah ?” Khudzaifah menjawab: “Pagi ini aku menyukai fitnah, membenci kebenaran (haq), shalat tanpa berwudhu dan aku memiliki sesuatu di muka bumi, apa yang tidak dimiliki oleh Allah di langit”
Mendengar jawaban itu maka Umar marah. Ali karramallahu wajhah datang menemuinya dan berkata kepadanya : “Diwajahmu terlihat tanda kemarahan, wahai amirul mukminin.” Kemudian Umar menceritakan kepada Ali tentang apa yang menyebabkannya marah kepada Khudzaifah.
Kemudian Ali berkata : “ Sungguh benar Khudzaifah. Adapun kecintaan kepada fitnah berarti kecintaan kepada harta dan anak-anak, sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (fitnah) (bagimu) (QS At-Taghaabun (64):15) Adapun dia membenci kebenaran (haq) berarti dia membenci kematian, karena kedatangan kematian adalah benar (haq). Dan shalat tanpa berwudhu berarti shalawatnya atas Nabi saw. Adapun yang dimilikinya di muka bumi yang tidak dimiliki oleh Allah di langit berarti dia memiliki istri dan seorang anak, sedangkan Allah tidak beristri dan beranak. Hal ini sebagaimana firman Allah “Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan” (QS Al Ikhlash : 3)
Umar berkata : “Demi Allah, engkau telah membuatku puas dan lega”
4. Orang yang bertanya untuk mencari tahu dan bisa memahami jawaban yang disampaikan tidak dikendalikan oleh perasaan hasud, benci, dan suka pamer, mencari jalan yang lurus. Jika ia melontarkan pertanyaan bukan karena hasud, ingin menguji atau ingin menjatuhkan, maka bolehlah engkau sibuk menjawab pertanyaannya, bahkan engkau harus menjawabnya. Banyak nash yang dapat dihubungkan dengan bertanya.
Dan kalau sekiranya mereka bersabar sampai kamu keluar menemui mereka Sesungguhnya itu lebih baik bagi mereka, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al Hujurat [49] : 5) Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, Maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu". (QS Al Kahfi [18] : 70)
Manusia Telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera. (QS Al Anbiya [21] : 37)
Dan apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu melihat... (QS Fathir [35] : 44)
Karena nash-nash itu, para murid tarekat biasanya memiliki adab ketika bertanya kepada syaikh (guru)nya. Hal adab ini yang biasanya tidak dimiliki oleh orang awam, sehingga pertanyaannya tidak dijawab. Bisa jadi karena belum saatnya, bisa jadi karena pertanyaannya membahayakan dirinya.
Nah anakku, bijaklah engkau dalam bertanya.
Anakku, ketika engkau berhadapan dengan orang yang bertanya kepadamu terkait dengan ilmu yang melekat padamu, maka ketahuilah bahwa di antara mereka memiliki penyakit. Keempat-empatnya adalah penyakit kebodohan yang obatnya adalah bertanya. Sayang, menurut Al-Ghazali, tiga diantaranya tidak bisa diobati, sedangkan yang satu dapat diobati.
1. Orang yang bertanya karena hasud dan untuk menjatuhkan.
Setiap kali engkau memberikan jawaban dan penjelasan yang sejelas-jelasnya, maka jawaban itu hanya akan menambah kebenciannya, rasa permusuhannya, dan hasudnya. Jalan keluarnya untuk menghadapi orang seperti ini adalah jangan repot-repot menjawabnya.
"Maka perpalinglah (hai Muhammad) dari orang-orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak menginginkan kecuali kehidupan duniawi (QS Al-Najm [53] : 29)
Semua permusuhan ada harapan untuk hilang, kecuali rasa permusuhan dari orang yang memusuhimu secara hasud.
2. Orang yang bertanya karena kebodohannya. Biasanya pertanyaan ini terjadi pada orang yang baru beberapa waktu mencari ilmu.
Dia pelajari beberapa hal tentang ilmu ‘aqli (logika) dan ilmu syariat. Kemudian karena kebodohannya dia bertanya dan mendebat seorang ulama besar yang hampir seluruh umurnya dihabiskan untuk mendalami ilmu ‘aqli dan ilmu syariat. Orang bodoh itu mengira bahwa suatu hal yang tidak dimengerti olehnya, maka akan tidak dimengerti juga oleh ulama besar tersebut. Bila orang jenis ini tidak tahu bahwa pertanyaannya itu muncul karena kebodohannya, maka sebaiknya pertanyaan itu tidak dijawab.
Seperti perkataan Nabi Isa as, “Aku tak merasa sulit untuk menghidupkan orang mati, tapi untuk mengobati orang tolol, sungguh aku kesulitan”
Contoh kasus :
Seseorang bertanya kepada orang saleh, bagaimanakah caranya mengetuk pintu taubatnya Allah, agar Ia membukakannya ? Maka orang saleh itu menjawab, “Sejak kapan pintu taubat itu tertutup, sehingga engkau harus mengetuknya ?”
3. Pertanyaan dari orang yang pemahamannya terbatas. Ketika mengertiannya atas apa yang disampaikan orang-orang besar disebabkan oleh pemahamannya yang kurang. Dia bertanya untuk mencari tahu, namun dia “bodoh”, tidak memahami substansi yang ditanyakannya.
Bila menemukan orang seperti ini, engkau tidak perlu repot-repot menjawabnya.
Contoh kasus :
Umar ra. Bertanya kepada Khudzaifah bin yaman : “Bagaimana keadaanmu pagi ini, wahai khudzaifah ?” Khudzaifah menjawab: “Pagi ini aku menyukai fitnah, membenci kebenaran (haq), shalat tanpa berwudhu dan aku memiliki sesuatu di muka bumi, apa yang tidak dimiliki oleh Allah di langit”
Mendengar jawaban itu maka Umar marah. Ali karramallahu wajhah datang menemuinya dan berkata kepadanya : “Diwajahmu terlihat tanda kemarahan, wahai amirul mukminin.” Kemudian Umar menceritakan kepada Ali tentang apa yang menyebabkannya marah kepada Khudzaifah.
Kemudian Ali berkata : “ Sungguh benar Khudzaifah. Adapun kecintaan kepada fitnah berarti kecintaan kepada harta dan anak-anak, sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (fitnah) (bagimu) (QS At-Taghaabun (64):15) Adapun dia membenci kebenaran (haq) berarti dia membenci kematian, karena kedatangan kematian adalah benar (haq). Dan shalat tanpa berwudhu berarti shalawatnya atas Nabi saw. Adapun yang dimilikinya di muka bumi yang tidak dimiliki oleh Allah di langit berarti dia memiliki istri dan seorang anak, sedangkan Allah tidak beristri dan beranak. Hal ini sebagaimana firman Allah “Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan” (QS Al Ikhlash : 3)
Umar berkata : “Demi Allah, engkau telah membuatku puas dan lega”
4. Orang yang bertanya untuk mencari tahu dan bisa memahami jawaban yang disampaikan tidak dikendalikan oleh perasaan hasud, benci, dan suka pamer, mencari jalan yang lurus. Jika ia melontarkan pertanyaan bukan karena hasud, ingin menguji atau ingin menjatuhkan, maka bolehlah engkau sibuk menjawab pertanyaannya, bahkan engkau harus menjawabnya. Banyak nash yang dapat dihubungkan dengan bertanya.
Dan kalau sekiranya mereka bersabar sampai kamu keluar menemui mereka Sesungguhnya itu lebih baik bagi mereka, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al Hujurat [49] : 5) Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, Maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu". (QS Al Kahfi [18] : 70)
Manusia Telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera. (QS Al Anbiya [21] : 37)
Dan apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu melihat... (QS Fathir [35] : 44)
Karena nash-nash itu, para murid tarekat biasanya memiliki adab ketika bertanya kepada syaikh (guru)nya. Hal adab ini yang biasanya tidak dimiliki oleh orang awam, sehingga pertanyaannya tidak dijawab. Bisa jadi karena belum saatnya, bisa jadi karena pertanyaannya membahayakan dirinya.
Nah anakku, bijaklah engkau dalam bertanya.
Label:
artikel
ANUGERAH MATA ANUGERAH MATA
Assalamu'alaikum. Selamat pagi sahabat blogger smua, mengawali pagi hari yang cerah ini ada sebuah cerita yang patut kita ambil hikmahnya.
Suatu hari ada sepasang suami-istri yang pergi mengunjungi panti pijat. Berikut petikan penuturan sang istri kepada kita semua.
Beberapa waktu yang lalu saya menemani suami saya pijat di tunanetra. Karena habis dari perjalanan jauh kami memutuskan untuk menggunakan jasa dari mereka. Dipanti pijat tunanetra itu terdapat sederet piagam prestasi yang diperoleh. Mulai rekor muri dengan pijat terbanyak, juga piagam yang lainnya yang dipasang didinding. Walau mereka tidak dapat memandang keindahan piagam itu mereka seperti sudah sangat senang dengan piagam prestasi itu.
Disana banyak sekali pemijatnya, tiba - tiba salah satu karyawannya berteriak "mas..! mas...! aku hebat to? tadi itu Hpku terkunci tapi tak otak atik akhirnya sekarang sudah bener lagi, sudah normal lagi aku pinter to mas?!" Jika kita dengar kalimat itu bukanlah kalimat yang istimewa, kalimat itu bahkan kalimat yang aneh.. Tapi marilah kita tengok kembali keadaan kita dan keadaan mereka.
Alloh telah memberi anugerah kepada kita kedua mata yang indah sejak kita lahir... Dengan mata itu kita dapat melihat warna-warna yang ada didunia ini... Bahwa hijaunya daun yang indah menyejukkan pandangan.. Mawar yang merah sehingga terlihat sangat cantik.. Sehingga bagi kita akan sangat mudah membaca huruf dan angka. Apalagi hp? teknologi yang satu ini sudah menjadi bagian dari kebutuhan pokok yang hampir dimiliki oleh tiap orang. Sehingga kita dengan mudah menyeting, mengubah peraturannya.. Bahkan kita juga mudah untuk menggunakan off dan onnya dengan sangat mudah bahkan kadang dengan mata terpejam karena kita sudah pernah melihat dan kita sudah hafal dengan program didalamnya...
Mari kita lihat yang satu lagi...
Sejak dari kecil mereka tak melihat, warna dunia seperti apa? mereka tidak tahu, hanya dengan mata hati mereka dapat melihat indahnya dunia. Mereka juga tidak kalah dengan teknologi hp. Mereka bisa menggunakan hape dengan hafalan saja. Saat terkunci mereka akan bingung bagaimana membukanya kecuali diajari oleh orang yang melihat...
Kalau kita mau menengok kembali anuggerah Alloh pada kita, sepasang mata ini adalah anugerah yang sangat indah... Bisa melihat indahnya dunia... Warna hijau.. merah... biru... juga warna pelangi..
Semoga kita bisa mensyukuri yang kita miliki kesempurnaan yang diberikan oleh Alloh sehingga kita akan selalu berbaik sangka padaNya
Untuk temen - temen semua... Kalian memiliki mata yang indah... Syukuri dan nikmatilah keindahan warna dunia... Semoga mata yang indah itu akan membawa kita pada surga yang lebih indah lagi warnanya ( INSYA ALLOH)
semoga kita dapat mengambil hikmah dari cerita diatas.
Suatu hari ada sepasang suami-istri yang pergi mengunjungi panti pijat. Berikut petikan penuturan sang istri kepada kita semua.
Beberapa waktu yang lalu saya menemani suami saya pijat di tunanetra. Karena habis dari perjalanan jauh kami memutuskan untuk menggunakan jasa dari mereka. Dipanti pijat tunanetra itu terdapat sederet piagam prestasi yang diperoleh. Mulai rekor muri dengan pijat terbanyak, juga piagam yang lainnya yang dipasang didinding. Walau mereka tidak dapat memandang keindahan piagam itu mereka seperti sudah sangat senang dengan piagam prestasi itu.
Disana banyak sekali pemijatnya, tiba - tiba salah satu karyawannya berteriak "mas..! mas...! aku hebat to? tadi itu Hpku terkunci tapi tak otak atik akhirnya sekarang sudah bener lagi, sudah normal lagi aku pinter to mas?!" Jika kita dengar kalimat itu bukanlah kalimat yang istimewa, kalimat itu bahkan kalimat yang aneh.. Tapi marilah kita tengok kembali keadaan kita dan keadaan mereka.
Alloh telah memberi anugerah kepada kita kedua mata yang indah sejak kita lahir... Dengan mata itu kita dapat melihat warna-warna yang ada didunia ini... Bahwa hijaunya daun yang indah menyejukkan pandangan.. Mawar yang merah sehingga terlihat sangat cantik.. Sehingga bagi kita akan sangat mudah membaca huruf dan angka. Apalagi hp? teknologi yang satu ini sudah menjadi bagian dari kebutuhan pokok yang hampir dimiliki oleh tiap orang. Sehingga kita dengan mudah menyeting, mengubah peraturannya.. Bahkan kita juga mudah untuk menggunakan off dan onnya dengan sangat mudah bahkan kadang dengan mata terpejam karena kita sudah pernah melihat dan kita sudah hafal dengan program didalamnya...
Mari kita lihat yang satu lagi...
Sejak dari kecil mereka tak melihat, warna dunia seperti apa? mereka tidak tahu, hanya dengan mata hati mereka dapat melihat indahnya dunia. Mereka juga tidak kalah dengan teknologi hp. Mereka bisa menggunakan hape dengan hafalan saja. Saat terkunci mereka akan bingung bagaimana membukanya kecuali diajari oleh orang yang melihat...
Kalau kita mau menengok kembali anuggerah Alloh pada kita, sepasang mata ini adalah anugerah yang sangat indah... Bisa melihat indahnya dunia... Warna hijau.. merah... biru... juga warna pelangi..
Semoga kita bisa mensyukuri yang kita miliki kesempurnaan yang diberikan oleh Alloh sehingga kita akan selalu berbaik sangka padaNya
Untuk temen - temen semua... Kalian memiliki mata yang indah... Syukuri dan nikmatilah keindahan warna dunia... Semoga mata yang indah itu akan membawa kita pada surga yang lebih indah lagi warnanya ( INSYA ALLOH)
semoga kita dapat mengambil hikmah dari cerita diatas.
Minggu, 02 Oktober 2011
TUJUAN HIDUP
Bismillahi alhamdulillah wasshalatu wassalamu ala rasulillah wa'ala alihi wassohbihi waman walaah
Wa ba'du:
Dimasa akhir-akhir ini tidak jarang kita baca dan kita dengar kabar berita baik berupa pembunuhan, bunuh diri, perampokan dan tindakan kriminal yang lain.
Dalam kitab yang berjudul Al-islam karya Sa'id Hawwa, Kitab yang di anggap MOSTER oleh musuh-musuh Islam. Disana di ceritakan ada seorang berbangsa Jepang yang kaya raya. dia bekerja keras untuk meraih kesuksesannya, Namun di puncak kejayaannya dia bosan akan kehidupan ini, padahal berbagai kenikmatan-kenikmatan dunia dia bisa membeli dan menikmatinya. ia pun memilih mengakhiri kehidupan dengan bunuh diri karena ia tidak tahu "mau kemana setelah mencapai kejayaan itu", kenapa dia melakukan perbuatan yang memilukan???...padahal dia mencapai gemerlapnya kehidupan.setelah ditinjau balik ternyata dia tidak berketuhanan, dia tidak tau bahwa masih ada kehidupan setelah kematian ini.dipuncak kejayaan ia temukan kehampaan.
Tindakan keriminal yang di landasi dengan keputus asaan, kekecewaan, dan frustasi dalam kehidupan adalah penyakit MUJTAMA' yang harus segera mungkin untuk di obati. Dan tentunya obat-obat ini tidak di temukan di shoidaliyah, apotik, maupun dikantor Mbah dukun. Namun setiap manusia juga harus tahu beberapa penyakit yang menyerang hati, dan akidahnya agar dapat hidup dengan sebenarnya, sesuai dengan tujuan "untuk apa kita diciptakan".
Setiap Hamba yang bernafas seharusnya dia tahu bahwa Tuhan itu ada, Dia-lah Penguasa Alam semesta,yang Maha Agung, Maha Mengetahui, dan Maha Adil. Allah-lah yang menciptakan semua yang ada dilangit dan di bumi,dalam QS al-maa-idah 120:"Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada didalamnya;dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu" .dan tidak hanya itu perjalanan kita tidak terhenti dengan adanya kematian begitu saja. di kehidupan berikutnya masih ada marhalah yang harus di tempuh:
1- Hari kiamat (baik kiamat Sughro maupun Kubro)
2- Hari kebangkitan dari kubur
3- digiring ke padang Makhsyar dan syafaat Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam
4- Hisab= menurut bahasa kita bisa dikatakan TOTALAN AMAL
5- Mizan=Timbangan yaitu ditimbangya amal perbuatan kita,dan Allah tidak menyia-nyiakan amal kita walau sekecil Atom.
6- Hari pembalasan Surga dan Neraka.
7- adanya Makhluk Ghaib Jin, Malaikat, dan Ruh
8- Haudh/Telaga Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam, Bidadari dan Wildan.Wildan Adalah Bayi yang menjadi Pelayan surga.
Intinya:Tujuan dari perjalanan hidup yang melelahkan ini Adalah mencari RIDHO ALLAH Subhanahu wa ta'ala. Allah berfirman dalam AT-TAUBAH AYAT 100:
"Orang-orang terdahulu yang pertama-tama (masuk islam) diantara orang-orang muhajirin dan anshar dan Orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai didalamnya; mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar."
Seberat apapun perjalanan ini kalau kita mempunyai tujuan mencari Ridha Allah,maka susah dan senang semua akan terasa NI"MAT untuk dijalani. Setiap hendak melakukan aktifitas kita tanyakan kepada Hati kita "Apakah Aktifitas yang akan aku jalani ini di ridhahi Allah?". Jika "Iya" maka jangan ditunda segeralah memulainya dengan Niat positif sebanyak mungkin, karena satu aktifitas yang bersifat positif dan kita niati dengan sepuluh niatan yang positif maka akan memberikan sepuluh hasil sebagai mana yang anda niatkan adapun penjelasannya secara panjang lebar sudah dibahas imam AL-GHOZALI dalam Ihya'nya.
Kekuatan Iman kepada hari pembalasan sangat berpengaruh kepada kegiatan kita sehari-hari. Iman ini yang mampu membangkitkan semangat hidup yang positif. Semangat hidup yang akan membahagiakan kita didunia dan diakhirat. dan kekuatan Iman ini bisa didapat dengan
1- Membaca dan memahami Al-quran. hendaknya seorang muslim selalu membaca al-quran dalam tiap harinya walaupun dengan menambah Satu Ayat dalam seharinya. dan membaca Al-hadits.
2-Membaca Dzikir dan wirid semisal Ratib Al-haddad, Ratib Al-atthos, wirid Imam An-nawawi dsb
3-Membaca sejarah Para Nabi dan Rusul terutama sejarah Rasul shallallahu alaihi wasallam dst..
Selamat bersemangat dalam beraktifitas dengan prinsip Mu'min yang Tangguh. Semoga Allah membuka lebar-lebar pintu kebaikan kepada kita Allahumma Amin..
Wallahu a'lam bisshowab..
Wa ba'du:
Dimasa akhir-akhir ini tidak jarang kita baca dan kita dengar kabar berita baik berupa pembunuhan, bunuh diri, perampokan dan tindakan kriminal yang lain.
Dalam kitab yang berjudul Al-islam karya Sa'id Hawwa, Kitab yang di anggap MOSTER oleh musuh-musuh Islam. Disana di ceritakan ada seorang berbangsa Jepang yang kaya raya. dia bekerja keras untuk meraih kesuksesannya, Namun di puncak kejayaannya dia bosan akan kehidupan ini, padahal berbagai kenikmatan-kenikmatan dunia dia bisa membeli dan menikmatinya. ia pun memilih mengakhiri kehidupan dengan bunuh diri karena ia tidak tahu "mau kemana setelah mencapai kejayaan itu", kenapa dia melakukan perbuatan yang memilukan???...padahal dia mencapai gemerlapnya kehidupan.setelah ditinjau balik ternyata dia tidak berketuhanan, dia tidak tau bahwa masih ada kehidupan setelah kematian ini.dipuncak kejayaan ia temukan kehampaan.
Tindakan keriminal yang di landasi dengan keputus asaan, kekecewaan, dan frustasi dalam kehidupan adalah penyakit MUJTAMA' yang harus segera mungkin untuk di obati. Dan tentunya obat-obat ini tidak di temukan di shoidaliyah, apotik, maupun dikantor Mbah dukun. Namun setiap manusia juga harus tahu beberapa penyakit yang menyerang hati, dan akidahnya agar dapat hidup dengan sebenarnya, sesuai dengan tujuan "untuk apa kita diciptakan".
Setiap Hamba yang bernafas seharusnya dia tahu bahwa Tuhan itu ada, Dia-lah Penguasa Alam semesta,yang Maha Agung, Maha Mengetahui, dan Maha Adil. Allah-lah yang menciptakan semua yang ada dilangit dan di bumi,dalam QS al-maa-idah 120:"Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada didalamnya;dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu" .dan tidak hanya itu perjalanan kita tidak terhenti dengan adanya kematian begitu saja. di kehidupan berikutnya masih ada marhalah yang harus di tempuh:
1- Hari kiamat (baik kiamat Sughro maupun Kubro)
2- Hari kebangkitan dari kubur
3- digiring ke padang Makhsyar dan syafaat Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam
4- Hisab= menurut bahasa kita bisa dikatakan TOTALAN AMAL
5- Mizan=Timbangan yaitu ditimbangya amal perbuatan kita,dan Allah tidak menyia-nyiakan amal kita walau sekecil Atom.
6- Hari pembalasan Surga dan Neraka.
7- adanya Makhluk Ghaib Jin, Malaikat, dan Ruh
8- Haudh/Telaga Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam, Bidadari dan Wildan.Wildan Adalah Bayi yang menjadi Pelayan surga.
Intinya:Tujuan dari perjalanan hidup yang melelahkan ini Adalah mencari RIDHO ALLAH Subhanahu wa ta'ala. Allah berfirman dalam AT-TAUBAH AYAT 100:
"Orang-orang terdahulu yang pertama-tama (masuk islam) diantara orang-orang muhajirin dan anshar dan Orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai didalamnya; mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar."
Seberat apapun perjalanan ini kalau kita mempunyai tujuan mencari Ridha Allah,maka susah dan senang semua akan terasa NI"MAT untuk dijalani. Setiap hendak melakukan aktifitas kita tanyakan kepada Hati kita "Apakah Aktifitas yang akan aku jalani ini di ridhahi Allah?". Jika "Iya" maka jangan ditunda segeralah memulainya dengan Niat positif sebanyak mungkin, karena satu aktifitas yang bersifat positif dan kita niati dengan sepuluh niatan yang positif maka akan memberikan sepuluh hasil sebagai mana yang anda niatkan adapun penjelasannya secara panjang lebar sudah dibahas imam AL-GHOZALI dalam Ihya'nya.
Kekuatan Iman kepada hari pembalasan sangat berpengaruh kepada kegiatan kita sehari-hari. Iman ini yang mampu membangkitkan semangat hidup yang positif. Semangat hidup yang akan membahagiakan kita didunia dan diakhirat. dan kekuatan Iman ini bisa didapat dengan
1- Membaca dan memahami Al-quran. hendaknya seorang muslim selalu membaca al-quran dalam tiap harinya walaupun dengan menambah Satu Ayat dalam seharinya. dan membaca Al-hadits.
2-Membaca Dzikir dan wirid semisal Ratib Al-haddad, Ratib Al-atthos, wirid Imam An-nawawi dsb
3-Membaca sejarah Para Nabi dan Rusul terutama sejarah Rasul shallallahu alaihi wasallam dst..
Selamat bersemangat dalam beraktifitas dengan prinsip Mu'min yang Tangguh. Semoga Allah membuka lebar-lebar pintu kebaikan kepada kita Allahumma Amin..
Wallahu a'lam bisshowab..
Diposting oleh
Mahesa ibnu_romli
di
Minggu, 02 Oktober 2011
Minggu, Oktober 02, 2011
Tidak ada komentar:
Label:
artikel
TUNJUKKAN WUJUD TUHAN KEPADA SAYA !!!
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Mengawali hari minggu ini yang cerah :) dengan slalu memuji kepadaNYA.
Alkisah Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri Paman Sam kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru agama, siapapun yang boleh menjawab 3 pertanyaannya.
Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.
“Anda siapa? Dan apakah boleh anda menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?” Pemuda bertanya.
“Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan saudara.” Jawab Guru Agama.
“Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.”
Jawab Guru Agama “Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya”
Pemuda : “Saya punya 3 pertanyaan:
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan kewujudan Tuhan kepada saya !
2. Apakah yang dimaksudkan dengan takdir?
3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api?
tentu tidak menyakitkan buat syaitan, sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?" tanya pemuda itu kepada pak ustadz
Tiba-tiba Guru Agama tersebut menampar pipi si Pemuda dengan sekeras-kerasnya.
Sambil menahan kesakitan sang pemuda berkata: “Kenapa anda marah hingga menampar pipi saya?”
Sang Guru Agama menjawab “Saya tidak marah… Tamparan itu adalah jawaban saya kepada 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya”.
“Saya sungguh-sungguh tidak faham”, kata pemuda itu.
Guru Agama bertanya “Bagaimana rasanya tamparan saya?”.
“Tentu saja saya merasakan kesakitan”, jawab pemuda itu.
Guru Agama bertanya "” Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?”.
Pemuda itu mengangguk tanda percaya. Guru Agama bertanya lagi, “Sekarang tunjukan kepada saya wujud sakit itu!”
“ saya tak bisa menunjukkan rasa sakit itu”, jawab pemuda.
“Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan wujud Tuhan tanpa mampu melihat wujud-Nya.” Terang
Guru Agama.
Guru Agama bertanya lagi, “Apakah tadi malam anda bermimpi bahwa hari ini anda akan bertemu saya?”.
“Tidak” jawab pemuda.
“Apakah pernah terfikir oleh anda hari ini akan menerima sebuah tamparan dari saya ?”
“Tidak” jawab singkat pemuda.
“Itulah yang dinamakan Takdir” Terang Guru Agama.
Guru Agama bertanya lagi, “Dibuat dari apakah tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?”.
“kulit”. Jawab pemuda.
“Pipi anda diperbuat dari apa?” tanya guru agama.
“ Kulit “ Jawab pemuda.
“Bagaimana rasanya tamparan saya?”. tanya guru agama.
“Sakit.” Jawab pemuda.
“Walaupun Syaitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk syaitan sebagaimana anda merasa kesakitan ketika tangan saya yang -terbuat dari kulit- menampar pipi anda -yang juga terbuat dari kulit-.” Terang Guru Agama.
Ahirnya pemuda itu mengangguk-angguk memahami penjelasan guru agama, hingga ahirnya pemuda itu mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang selama ini membuat dirinya penasaran. Dan pemuda itu ahirnya mau belajar agama pada guru agama itu.
Mengawali hari minggu ini yang cerah :) dengan slalu memuji kepadaNYA.
Alkisah Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri Paman Sam kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru agama, siapapun yang boleh menjawab 3 pertanyaannya.
Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.
“Anda siapa? Dan apakah boleh anda menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?” Pemuda bertanya.
“Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan saudara.” Jawab Guru Agama.
“Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.”
Jawab Guru Agama “Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya”
Pemuda : “Saya punya 3 pertanyaan:
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan kewujudan Tuhan kepada saya !
2. Apakah yang dimaksudkan dengan takdir?
3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api?
tentu tidak menyakitkan buat syaitan, sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?" tanya pemuda itu kepada pak ustadz
Tiba-tiba Guru Agama tersebut menampar pipi si Pemuda dengan sekeras-kerasnya.
Sambil menahan kesakitan sang pemuda berkata: “Kenapa anda marah hingga menampar pipi saya?”
Sang Guru Agama menjawab “Saya tidak marah… Tamparan itu adalah jawaban saya kepada 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya”.
“Saya sungguh-sungguh tidak faham”, kata pemuda itu.
Guru Agama bertanya “Bagaimana rasanya tamparan saya?”.
“Tentu saja saya merasakan kesakitan”, jawab pemuda itu.
Guru Agama bertanya "” Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?”.
Pemuda itu mengangguk tanda percaya. Guru Agama bertanya lagi, “Sekarang tunjukan kepada saya wujud sakit itu!”
“ saya tak bisa menunjukkan rasa sakit itu”, jawab pemuda.
“Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan wujud Tuhan tanpa mampu melihat wujud-Nya.” Terang
Guru Agama.
Guru Agama bertanya lagi, “Apakah tadi malam anda bermimpi bahwa hari ini anda akan bertemu saya?”.
“Tidak” jawab pemuda.
“Apakah pernah terfikir oleh anda hari ini akan menerima sebuah tamparan dari saya ?”
“Tidak” jawab singkat pemuda.
“Itulah yang dinamakan Takdir” Terang Guru Agama.
Guru Agama bertanya lagi, “Dibuat dari apakah tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?”.
“kulit”. Jawab pemuda.
“Pipi anda diperbuat dari apa?” tanya guru agama.
“ Kulit “ Jawab pemuda.
“Bagaimana rasanya tamparan saya?”. tanya guru agama.
“Sakit.” Jawab pemuda.
“Walaupun Syaitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk syaitan sebagaimana anda merasa kesakitan ketika tangan saya yang -terbuat dari kulit- menampar pipi anda -yang juga terbuat dari kulit-.” Terang Guru Agama.
Ahirnya pemuda itu mengangguk-angguk memahami penjelasan guru agama, hingga ahirnya pemuda itu mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang selama ini membuat dirinya penasaran. Dan pemuda itu ahirnya mau belajar agama pada guru agama itu.
Langganan:
Postingan (Atom)