Seponsor sebentar;
-> (Tetaplah exis dalam lautan cinta membaca). Hehehe...
###
Nah, dr kejadian inilah yg sungguh2 sangat di sayangkan, knapa hanya dgan kata2 "PUTUS" saja semuanya akan berubah, yg dlunya kian indah,kian nampak arti dr indahnya tali persaudaraan, kini malah tiada artinya. Segitu sempitkah arti dr persaudaraan ini???
Disadari atau tidak, semua orang yg dluny telah terikat dlam status pacaran, ktika terjdilah suatu keputusan dngan ucpan satu kata saja, smuanya telah berakhir. Bahkan satu sisi keindahan dr persaudaraan tiada atsar atau pengaruhny sama sekali dikehidupan kita.
Apakah didunia sesempit ini??? Apakah dunia hanya sebatas sperti status pacaran? Apakah indahnya persaudaraan hnya sperti dipacaran saja? Tentulah smuany tidak sperti itu.
Coba kita tenggok sdkit dr beberapa ilmu akan bnyaknya fadhilah2ny orang yg mau menyambung dan selalu mempersatukan ikatan tali pesaudaraan yg krena Allah, maka sebesar apa pahalany yg diberikan Allah kpadany.
Dalam sbuah redaksi hadits telah terjelaskan, yg mana arti dr ksimpulannya ialah "Barang siapa yg menginginkan Rizkinya banyak Dan slalu ada dalam genggaman tangannya, falyashil Rochimahu, maka sambunglah tali persaudaraannya".
Mari kita renungi sedikit dr ma'na dan intisari hadits tsbt, orang yg hanya gara2 menyambung tali persaudaraan, maka akan mendpatkan rizki yg bnyak. Suf, ini baru rizki, yg mana rizki tsbt adalah termasuk dr masalah dunia saja, toh itu juga udah termasuk sbgai jaminannya, lha skrang gmna dengan masalah akhirotny??? Tentu tak ada keraguan lagi bahwa urusan akhirot, urusan pahala tentu lbih besar dan lebih mulia dibanding dunianya.
Nah, trus gmana dgan org2 yg mutus silaturrohim??? Adapun ttg orang yg memutuskan silatur arham tentu lebih gak enak pula balasan yg akan dipikulny, disamping kita mlihat kebalikannya balasannya orang2 yg menyambung tali persaudaraannya, pula terdapat Sebuah hadits yg menerangkan bahwa "tiada masuk surga baginya terhadap orang2 yg memutus tali persaudaraannya".
Nah, brgkt dr sini, tentu sudah jelas bahwasannya orang orang yg memutus tali persaudaraan maka diduniany akan sengsara, rizki sulit digapai, pula diakhirotny lbih susah lagi, syurga tidak menerimanya.
Ikhwany wa akhwaty hafidhohullah, mengapa alfaqir dsini menggunakan ibarat itu smuanya dgan sbuah status pacaran??? Bukan bermaksud buat menjelekkan atau menyinggung orang2 yg sdang menjalin hbgan status tsbt, akan tetapi dgan teropong kacamata renungan, memang ibarat dgan sbuah status pacaran tsbt itu memang lebih dekat untuk sbagae ibarat dan contoh, pula melihat perjalanannya zaman yg sdah kyak bgini, seakan2 itu adalah suatu hal yg sudah nyata didepan mata kita dan tdak bisa dipungkiri lagi, entah disadari dengan penuh kesadaran atau tidak. Bener bukan???
Baru beberapa hari kemaren, kita menjumpai sbuah hari yg fithry, yg mana dihari tsbt adalah termasuk hari yg sngat cocok dan sdah menjadi adat istiadat dr ulama2 dan salafussholih dulu, bahwasannya dihari tsbt kita smua slalu merayakannya dgan silaturrohim ke saudara, ketetangga pula ke saudara muslim smuanya. Nah, pertanyaan saya, dr sinilah apakah ada atsarny dr hari tsbt??? Smoga saja ada, yg dluny blom dekat, stelah melewati hari tsbt kian makin dekat, yg dlunya blom kenal, kini kian saling menggenalnya, dan alhasil, smga kita bisa saling meyambungkan tali persaudaraan kita hingga sampai selamanya.
Toh juga skrg media buat nyambung silatur arham sdah bnyak yg mendukung, entah bermula dr dunia nyata sampai ke saudara yg kita jumpai didunia maya, smuany telah mendukung buat saling silatur arham, yg aslinya sulit tuk saling berkunjung dan bertemu, skrang sdah ada jaringan via telp,sms,chat dsbnya. Lantas smua fasilitas yg ada dan telh kita ketahui ini buat apa lagi klo bukan buat ajang silatul arham kita??
Dalam kesempatan ini, marilah kita menyatukan pikiran dalam keheningan sejenak, terdiam seraya memutar otak, menggingat pada satu tujuan, tiada lain adalah tuk Muhasabatun nafsi, berintropeksi diri, dan bertekad dgan sbuah lafadz "Bismillah" buat memulai yg lebih baek lagi. Dan marilah kita agar lebih berhati2 dalam menghangatkan keakraban hbgan persaudaraan kita, janganlah hanya dengan suatu masalah spele persaudaraan kita bisa menjadi hancur lebur yg tak ubahnya sperti debu.
Terselipkan doa:"Allahumma allif baina qulubina, wa ashlih dzata bainina".
Wallahu a'lam.
Senin, 05 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar