Seorang cendikiawan muslim modern yang sangat berpengaruh dalam dunia Islam yaitu Fazlur Rahman pernah menulis kisah tentang kenapa Alghozali membuang semua ilmunya dan hanya tenggelam dalam ilmu tasawwuf. Berikut ceritanya:
“Kembalikan buku-buku itu karena tidak berguna bagi kalian”, demukian pinta al-ghozali kepada para perampok. ”Apakah itu berguna bagimu?”, Tanya kepala perampok. “Buku itu semua berisi
pengetahuan yang aku pelajari”, sergah al-ghozali. Dengan sengit kepala perampok teriak, “Aha, jadi pengetahuanmu ada dalam buku ini? Dan sekarang kamu tidak berpengetahuan lagi karena kehilangan buku-buku ini, aih orang malang!”, sambil mengembalikan buku-buku tersebut.
Peristiwa ini memberikan gambaran yang mencekam sehingga al-Ghozali mendapat krisis spiritual. Kejadian ini pulalah yang akan dihidupkan oleh para sufi dengan model adiluhung dalam epistimologi mengenai metode memperoleh pengetahuan secara intuitif.
Dalam kisah yang berbeda, bahwa buku tersebut tidak dikembalikan oleh si perampok, tujuh atau sembilan tahun kemudian pada saat al-Ghozali menemui gurunya di Makkah, seseorang datang kepadanya bahwa andai saja buku-buku itu tidak diambil perampok, niscaya al-Ghozali menjadi hamba buku serta tidak dapat mengungkap buku sejati yang ada dalam hatinya.
Selasa, 26 Juli 2011
heramkempek
→
cerita
→ KISAH IMAM AL GHOZALI DENGAN PARA PERAMPOK
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar