Sayup-sayup tawa berwibawa
Menelanjangi telinga
Tubuh separuh warna pun berkelebat
Menyusuri hati yang lagi merindu
Anggukan jabatan pun ia rengkuh
Anggukan uang ia belai
Siang-malam tak ada lelah
Menyusuri wajah-wajah yang punya kuasa
Membelai ucap dengan seribu kata dan janji
Menganggukkan rasa demi pundak yang semakin tinggi
Para pencari muka di sini dan di sana
Berkelebat
Ikhlas pun berupah warna
Bahkan menjadi hitam kelam
Yang ada hanya tipu, tipu kata dan tubuh berlakon malaikat
Yang sebenarnya adalah syaitan yang terus di laknat
Pencari muka
Yang suatu saat muka yang kau cari menjadi laknat
Dan hilang ditikam kiamat
Pencari muka
Sadarlah.......
Bahka mukamu, suatu saat akan dipertanggung jawabkan
Dihadapa muka yang sebenarnya.
Pencari muka
Carilah muka yang tidak pernah lapuk
Dan itu tempat mencari muka yang sebenarnya
Ketika muka-muka hancur
Muka-Nya abadi dan memberikan kesejukan.
Dan dihadapan Muka-nya kecintaan dan rahmat selalu mengalir.
Dan ingatlah,
mencari muka selain mukanya
hanya menambah kesengsaraan dan petaka
Bahkan kehancuran
MENCARI MUKA, MENEBAR SORGA
Label:
halimi zuhdy,
sastra