Bismillahirahmanirahim..
Assalamualaikum wr. wb.
kita adalah umat rasulullah saw. beliau senantias bermusyawarah ketika mengambil sebuah keputusan, rencana, dan pendapatnya juga beliau musyawarahkan. maka dari itu kita umatnya sepantasnya memusyawarahkan tentang apa-apa yang menjadi hukum islam bukan berpendapat tanpa musyawarah karena yang akan mendominasi dalam pendapat kita adalah syaitan dan nafsu kita. Sehingga marilah bermusyawarah sebelum berpendapat agar nafsu tidak tercampur dalam pendapat kita. Nah kali ini kita akan share tentang kisah rasulullah saw, semoga dapat memberi manfaat untuk kita semua. amin
Pernah terjadi, Nabi s.a.w tidak dapat memejamkan matanya sepanjang malam. Beliau selalu mengubah posisi tidurnya, tetapi sedikit pun belum dapat memejamkan matanya. Sehingga salah seorang istri beliau bertanya, "Mengapa engkau tidak bisa tidur ya Rasulullah?" Beliau s.a.w menjawab, "Tadi ada sebiji kurma yang diletakan di suatu tempat. karena khawatir kurma itu terbuang begitu saja, maka aku telah memakannya. Sekarang aku merasa khawatir dan menyesal, karena mungkin, buah kurma itu dikirimkan ke sini untuk disedekahkan kepada orang-orang miskin."
faidah:
kemungkinan besar buah kurma yang dimakan Rasulullah s.a.w itu memang kepunyaan beliau sendiri. Tetapi karena para dermawan biasanya mengantarkan sedekah mereka ke rumah Nabi s.a.w untuk dibagikan oleh beliau kepada yang berhak, maka perbuatan beliau memakan buah kurma tersebut telah menimbulkan keraguan di dalam hati beliau, Sehingga beliau tidak dapat memejamkan matanya untuk tidur.
Demikian perbuatan seorang Rasulullah s.a.w. hanya karena masalah sepele saja membuat beliau tidak bisa tidur sepanjang malam.
Bagaimanakah dengan kita yang mengaku pengikutnya?
Lihatlah, di antara kita ada yang memakan uang suap, uang riba, hasil mencuri, merampok, dan perbuatan-perbuatan lain yang tidak dibolehkan oleh agama tanpa perasaan takut dan khawatir. padahal kita mengaku sebagai umat Nabi Muhammad S.a.w. nauzubillahiminzaliq
copied from : kitab fadhilah amal oleh maulana muhammad zakariyya al-kandahlawi rah.a
Jumat, 13 Januari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar