Rabu, 06 Maret 2013

MUSIBAH BUKAN KEBETULAN (Tausiyah Ustadz Arifin Ilham)

Semua yang terjadi di muka bumi ini tiada satu pun yang kebetulan. Tiada
satu pun yang di luar rencana Tuhan. Manusia yang menyebut bahwa
kecelakaan, musibah dan berbagai hal sebagai kejadian yang kebetulan adalah
manusia yang tidak bertuhan. Firman Allah dalam Surah al Hadid: 77
mengatakan, *" Musibah yang terjadi di muka bumi ini dan juga yang menimpa
dirimu, itu semua sudah dituliskan dalam sebuah kitab di Lauhul Mahfudz.
Dan itu sungguh mudah bagi Allah."*



Semua kejadian, semua peristiwa adalah kudrah dan iradah dari Allah
SWT. *Orang-orang
beriman akan selalu membaca kejadian-kejadian dan peristiwa sebagai sebuah
pertanda. Ia bisa berarti teguran atau ujian, bisa azab bisa pula
laknat.*Bagi orang-orang yang melakukan maksiat, mungkin ini adalah
sebuah teguran
dan peringatan. Dan bisa menjadi azab bagi orang-orang yang kufur. Bagi
mereka, orang-orang kufur, kematian dan segala kejadian buruk yang menimpa
mereka adalah azab. Tapi bagi orang beriman, semua peristiwa musibah adalah
ujian. Tarqiyyatul iman. Untuk meningkatkan iman mereka. Untuk mengangkat
derajat mereka menjadi lebih tinggi lagi.



Untuk keluar dari berbagai masalah dan musibah, kemudian meraih keberkahan
dari Allah, tidak ada jalan lain. Kita harus kembali kepada Allah. *Jika
kita rindu pada ketenangan, kita harus mendekat pada Yang Maha Tenang. Jika
rindu kedamaian, kita harus mendekat pada Yang Maha Damai. Dan jika kita
rindu keadilan di negeri ini, seharusnya kita mendekatkan diri pula kepada
Yang Maha Adil.*



Seandainya seluruh penduduk negeri ini beriman, niscaya Allah akan
menurunkan keberkahan dari langit dan dari dalam bumi. Tapi jika mereka
kufur atas nikmat-nikmat Allah, maka mereka akan mendapatkan musibah, bala
dan bencana.

Sungguh, bala dan bencana, musibah dan kejadian buruk yang menimpa kita
tidak akan berhenti sampai manusia benar-benar bertakwa. *Jangan
mengharapkan keberkahan dan nikmat jika selama ini kita menggunakan
nikmat-nikmat Allah untuk tenggelam dalam kemaksiatan dan kezaliman.*



Kezaliman kian merejalela. Sogok menyogok dan korupsi yang sudah membudaya
dan melembaga. *Negeri ini sudah koma. Untuk bangkit, harus kembali pada
Allah SWT.*



Perbaiki hubungan dengan *hablum minalllah*, dengan sendirinya itu akan
memperbaiki *hablum minannas *kita. Bukan tanpa maksud jika shalat itu
dimulai dengan Takbir dan diakhiri dengan Salam.* Dimulai dengan kekuatan
akidah dan diakhiri dengan akhlak yang mulia, menyebarkan kesalamatan.*



Tapi apa yang terjadi kini. Hampir-hampir sudah tidak ada lagi air mata
yang bisa diteteskan. Semua kondisi telah mencekam.



Mari kita semua meningkatkan takwa, Kembali mengingat dan mendekatkan diri
kepada Allah. *Kembali berdzikir dan taat kepada Allah. Dengan selalu
mengingat Allah, mustahil maksiat akan terjadi.* Orang-orang yang bertakwa
tidak mungkin korupsi. Orang-orang yang berdzikir tidak mungkin berbuat
maksiat. Karena ia sangat cinta kepada Allah. Karena ia akan selalu
berhati-hati dengan Allah.



*Ingat, maksiat adalah magnet bagi bala. Maksiat selalu mengundang
petaka.*Dan bala akan terus menghebat kecuali kita kembali dan meminta
perlindungan
hanya pada Allah semata.



Lepas dan tinggalkan paham-paham sekuler yang selama ini mengepung kita.
Semua yang terjadi sama sekali bukan kebetulan semata. Kita lahir bukan
kebetulan. Kita mati juga bukan kebetulan. Musibah juga bukan
kebetulan. *Musibah
selalu memiliki tiga unsur di dalamnya: azab, peringatan, ujian.*



Menjadi orang-orang yang beriman sungguh begitu nikmat dan
mengagumkan.*Dicurahkan nikmat ia bersyukur, dan itu baik untuknya.
Diberi musibah ia
bersabar, dan itu juga baik untuknya. *Orang-orang beriman tak pernah
dirundung kesusahan, karena tak ada kosakata rugi untuk mereka.



Sedangkan kemaksiatan akan selalu mengundang bencana. Alam tak lagi
bersahabat dengan kita. Sebab alam selalu berdzikir kepada Allah. *"Sungguh,
bertasbih dan berdzikir semua apa yang ada di langit dan bumi ini. Allah
maha perkasa lagi maha bijaksana.*



Manusia yang tak syukur dan tak berdzikir telah membuat alam murka. Dalam
sebuah hadits qudsi Allah berfirman, *"Sesungguhnya, makhluk-Ku bumi ingin
sekali menelan manusia karena kemaksiatan yang mereka lakukan. Tapi semua
itu tertahan karena masih ada hamba-hamba Allah yang berdzikir pada pagi
dan malam.*



*Majelis dzikir bukan lah termenung di dalam masjid atau mushalla. Jangan
terjebak oleh ritualitas, sebab di seluruh permukaan bumi ini adalah
majelis dzikir.* Orang-orang yang mendirikan shalat dengan khusyu', dia
insya Allah berakhlak mulia. Jika ada orang yang shalat namun akhlaknya
busuk. Pasti ia belum benar-benar mendirikan shalat dengan khusyu'.



*Kini banyak orang yang ibadahnya hampa, Islamnya tidak nyaman, alergi atas
syariat Islam,* padahal ia seorang Muslim dan setiap hari beribadah. Itu
semua karena ada *6 hal yang menyelimuti hati dan jiwanya *dengan begitu
kuat.

*1. Ia telah terlilit oleh nafsu. *

*2. Ia terkepung cinta pada dunia. *

*3. Ia telah dilumpuhkan oleh godaan syetan. *

*4. Ia selalu berperangai buruk. *

*5. Mencintai kebodohan dan *

*6. tak berdaya pada dosa-dosa yang terus menerus ia lakukan.*



Saudaraku, *mari pelan-pelan kita singkirkan halangan-halangan yang
membatasi kita dengan rahmat Allah itu. Dan dzikir adalah permulaan yang
mulia. Dzikir ibarat sebuah palu godam yang mulai kita ayunkan untuk
memukul hati yang sudah sekeras batu.*



Ada *3 hal* yang bisa kita lakukan untuk meraih kemenangan dan keberkahan.

*Pertama perbanyak dzikir, tahajjud, memakmurkan masjid*.

*Kedua, lakukan dan giatkan dakwah menyebarkan kebaikan pada manusia*.

*Ketiga, jangan pernah berhenti belajar untuk menjadi yang lebih baik dari
sekarang*. Semoga Allah senantiasa memberikan pertolongan.

Tidak ada komentar:


review http://mahesakujenar.blogspot.com on alexa.com
free counters

Followers

 
heramkempek © . Template by: SkinCorner. SEO By: Islamic Blogger Template