Sahabat fillah ada sebuah kisah yang sangat bagus, dan penuh dengan hikmah. Kisah ini betul betul menyentuh perasaan, maka bacalah dengan penghayatan dan sepenuh perasaan. Semoga bisa lebih menggugah kita untuk lebih mencintai IBU kita dan selalu menghargai pengorbanannya, dan jangan sekali - kali kita menyakiti perasaan orang tua kita lebih khusus Ibu kita, jangan sampai kita menyesal tapi tiada guna. Sahabat fillah, KASIH SAYANG SEORANG IBU TIADA BANDING DAN TIADA TERKIRA , sudahkan kita berusaha membuatnya tersenyum ?
Shubhanallah..Astaghfirullahal adziim yaa Allah..ampuni kami yaa Rabb..kami sering berperilaku durhaka kpd orang tua kami, bimbinglah kami ya Rabb..untuk menjadi anak yang berbakti kepada orang tua kami sekaligus menjadi hamba yang Engkau Kasihi...
Diceritakan ada kisah seorang ibu yang matanya yang berfungsi tinggal satu, sebelah matanya tdk bisa melihat, beliau mempunyai seorang anak laki - laki, dan beliau sangat mencintai anaknya tersebut.
Ketika anak laki-lakinya pergi sekolah SD, si ibu datang ke sekolah untuk melihat2 anaknya. Tapi apa yang terjadi, si anak laki-lakinya jadi malu karena diolok-olok oleh teman-teman, karena dia mempunya ibu bermata satu.
Sesampai di rumah si ibu dimarahin oleh si anak. Sejak itu si ibu tidak dibolehkan ketemu orang-orang lain agar si anak tidak malu.
Sahabat fillah, singkat cerita,
Setelah anaknya dewasa, si anak telah bekerja dan sukses, dan sudah berkeluarga dan mempunyai istri yang cantik dan anak2 yang lucu.... si ibu merasa rindu ingin bertemu dengan anak, menantu dan cucu - cucunya.
Sesampai di depan pintu rumah anak laki-lakinya, sang ibu mengetuk pintu, dan di luar dugaan dia diusir oleh anaknya sendiri, seraya berkata: " untuk apa kamu datang kesini orang tua bermata satu,
kamu telah menakutkan anak-anakku " , kata si anak dengan nada tinggi.
Betapa terpukulnya hati sang ibu, tidak terasa air mata sang ibu membasahi pipinya, namun sang ibu berusaha tetap tersenyum. " Anakku, ibu hanya kangen ingin bertemu denganmu, ibu tidak ingin meminta apa - apa darimu, asalkan engkau bisa hidup bahagia dengan keluargamu, ibu senang dan turut berbahagia anakku.." kata si ibu dengan tersenyum.
Akhirnya, si ibu pulang dengan bersedih hati. Dia akhirnyahanya melihat cucu2nya di depan pagar, lalu pergi pulang kerumahnya di sebuah rumah yang sederhana, beralaskan tanah, berdindingkan bambu, beratap genteng dengan beberapa lobang dan nampak dilangit - langit rumahnya sarang laba - laba, juga bila malam tidurnya ditemani lampu teplok dan nyamuk - nyamuk yang nakal. Sungguh sangat jauuh berbeda dengan rumah anaknya yang berlantai tiga, bagaikan istana...Shubhanallah..namun sang ibu terus mendo'akan anaknya agar senantiasa bahagia dan berkecukupan, dan dia juga berharap sang anak tidak melupakan dirinya, karena sebetulnya ada sebuah rahasia yang ingin diceritakan pada anaknya itu pada waktu yg tepat.
Sekian lama waktu berlalu, si ibu akhirnya sakit dan sepertinya tidak akan lama lagi umurnya. Dia memberi
tahukan berita ini kepada anak laki-lakinya itu, bahwasanya dia sedang sakit parah. Tapi, si anak laki2 tetap tidak mau ketemu ibunya. Sampai akhirnya ajalnya pun menjemputnya. Sang ibu meninggal, namun sebelum meninggal dia sempat menulis sesuatu untuk anaknya, sesuatu yang merupakan RAHASIA yang ingin diceritakan kpd anaknya itu, namun sayang belum sempat ada kesempatan, dia keburu sakit dan akhirnya meninggal. Belaiu berharap suatu saat nanti bila dia sdh meninggal sang anak sempat membacanya.
Selang beberapa waktu, si istri dari si anak laki2 bertanya ke suaminya: mengapa kamu tidak datang ke rumah ibumu ? Jangan begitu mas, bagaimanapun juga dia itu ibumu yang melahirkan kamu, yang membesarkan kamu, dan yang mengasihi dan menyayangimu dengan sepenuh hatinya, INGAT itu mas !
Dia menjawab dengan enteng :" saya sedang sibuk" . Astaghfirullahal adzim...Tapi akhirnya, dia dibujuk oleh istrinya, agar pergi ke rumah ibunya tersebut sekali saja karena ibunya sudah tiada.
Akhirnya si anak laki2 pergilah ke rumah almarhum ibunya, dia masuk ke rumah yang telah lama dia
tinggalkannya, dan ada secarik kertas yang ditinggalkan oleh ibunya berisi:
" ANAKKU AKU SANGAT BAHAGIA MELIHATMU DARI KECIL, SAMPAI ENGKAU DEWASA DAN MENJADI SUKSES SEPERTI SEKARANG INI. KETAHUILAH ANAKKU , BAHWASANNYA KAMU WAKTU KECIL HANYA MEMPUNYAI SATU MATA, SEBELAH MATAMU SAKIT DAN TDK BISA MELIHAT, KARENA AKU SANGAT MENYAYANGIMU, AKU RELAKAN SATU MATAKU AKU BERIKAN KEPADAMU, AGAR KAMU BISA HIDUP BAHAGIA NANTINYA "
Shubhanallah..bagai disambar petir / geledek disiang hari sang anak pun menangis sejadi - jadinya..." Ibbuuu..maafkan aku buu..maafkan aku ibuu....maafkan aku yang telah menyakiti hatimu....IBUU...
Shubhanallah sahabat fillah, SERINGKALI PENYESALAN DATANGNYA TERLAMBAT... oleh karena itu saudaraku..lebih - lebih kita yang masih mempunya sosok seorang IBU yang mulia jasanya, yang tak terbalas kasih sayangnya..buatlah selalu IBUNDA kita tersenyum...jangan buat dia bersedih apalagi menangis..karena perlakuan kita, karena kata - kata kita..karena sikap kita..JANGAN !! Jika tidak ingin kita menyesal TAPI TIADA GUNA !!
Sahabat fillah.semoga bisa mengambil hikmahnya dan semoga ada sahabat fillah yang membaca kisah ini TERSADAR dan BERTAUBAT kembali kejalan Allah SWT dan berusaha membahagiakan orang tua khususnya sang IBU.
Allah SWT berfirman: " Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a: " Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.?
Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka. "
(Surat 46 Al-Ahqaaf (Bukit-Bukit Pasir) Ayat 15-16)
Wallahu a’lamu bish shawab.
Kamis, 12 November 2009
heramkempek
→
cerita
→ " KASIH SAYANG SEORANG IBU, BAGAI MATAHARI MENYINARI DUNIA "
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar