Dosa hati lebih berbahaya dibandingkan yang lainnya, karena:
*Pertama, ia langsung berkaitan dengan hati. Qalbu adalah hakekat manusia
itu sendiri. Manusia bukanlah sekedar makhluk terbungkus jasmani yang
terbuat dari tanah. Hanya makan dan minum tetapi ia menyimpan satu mutiara
yaitu ruh, yaitu kalbu, yaitu hati.*
Berkaitan dengan ini, Rasulullah SAW bersabda:
ألا إن في الجسد مضغة، إذا صلحت صلح الجسد كله، وإذا فسدت فسد الجسد كله؛ ألا
وهي القلب
"*Ketahuilah, bahwa di dalam jasad ada segumpal darah. Jika ia baik, maka
akan baik seluruh tubuh, dan jika ia rusak, maka akan rusak seluruh tubuh.
Ketahuilah, ia adalah hati."*
* *
إن الله لا ينظر إلى أجسامكم وصوركم، ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم
*"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad dan bentuk kalian, tetapi
Ia melihat pada hati dan amal perbuatan kalian."*
Bahkan satu-satunya jalan untuk sukses di kehidupan akhirat, adalah
selamatnya hati dari penyakit yang membinasakannya. Allah SWT berfirman:
ولا تخزني يوم يبعثون يوم لا ينفع مال ولا بنون إلا من أتى الله بقلب سليم
"*dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (yaitu)
di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang
yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." *(Asy-Syu'ara ayat 87-89)
Selamatnya hati yakni selamat dari kemusyrikan yang nampak ataupun yang
tersembunyi. Selamat dari kemunafikan besar maupun kecil. Selamat dari rasa
sombong, hasud, iri dengki dan lain sebagainya.
*Kedua, maksiat hati lebih bahaya karena ia langsung mengarahkan anggota
tubuh yang lain untuk melakukannya.*
Kufur misalnya, kadang kala didorong oleh rasa hasud didalam hati. Seperti
yang terjadi pada kaum yahudi. Firman Allah:
ود كثير من أهل الكتاب لو يردونكم من بعد إيمانكم كفارا حسدا من عند أنفسهم من
بعد ما تبين لهم الحق
*"Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan
kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul)
dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran."* (QS.
Baqarah ayat: 109)
Ia juga mendorong kepada kesombongan seperti yang terjadi pada diri Fir'aun
dan pendukungnya:
وجحدوا بها واستيقنتها أنفسهم ظلما وعلوا فانظر كيف كان عاقبة المفسدين
"*Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka)
padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa
kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan*." (QS. An-Naml: ayat 14)
Demikian pula hasud dan iri dengki dalam hati bahkan bisa membuat pelakunya
tega menghabisi nyawa orang lain seperti yang terjadi pada kisah Habil dan
Qabil:
إذ قربا قربانا فتقبل من أحدهما ولم يتقبل من الآخر قال لأقتلنك قال إنما
يتقبل الله من المتقين
"*Ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang
dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia
berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!." Berkata Habil: "Sesungguhnya
Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa." *(QS.
Al-Maidah: ayat 27)
*Ketiga, pada kebiasaanya, dosa dan maksiat yang zahir sebabnya adalah
lemahnya iman dan sifat alpa sehingga pelakunya mudah untuk segera
melakukan taubat. Berbeda dengan dosa akibat hati yang rusak.*
Dosa yang dilakukan Adam as dan Hawa karena lalai dan termakan tipuan Iblis
yang merayu untuk memakan buah khuldi yang dilarang. Oleh itu, mereka
berdua segera menyadari kesalahan dan cepat-cepat meminta ampun pada Allah
swt.
قالا ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين
"Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri,
dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami,
niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS: Al-A'raf ayat
23)
Akibatnya, Allah swt dengan mudah memaafkan dan menerima taubat mereka:
فتلقى آدم من ربه كلمات فتاب عليه إنه هو التواب الرحيم
*"Keduanya berkata: Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya,
maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi
Maha Penyayang."* (QS. Al-Baqarah ayat 37)
Ini berbeda dengan Iblis. Dosa yang dilakukannya adalah dosa hati, yaitu
abai pada perintah Allah dan menyombongkan dirinya.
قال يا إبليس ما منعك أن تسجد لما خلقت بيدي أستكبرت أم كنت من العالين قال
أنا خير منه خلقتني من نار وخلقته من طين
*"Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada
yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan
diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?." *(QS.
Shad ayat 75-76)
Oleh itu, balasan bagi Iblis adalah:
قال فاخرج منها فإنك رجيم وإن عليك اللعنة إلى يوم الدين
"*Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu
adalah orang yang terkutuk, Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai
hari pembalasan."* (QS. Shad ayat 77-78)
*Keempat, ganjaran bagi pelaku maksiat hati lebih dahsyat daripada pelaku
maksiat anggota tubuh.*
Rasulullah saw bersabda:
لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقال ذرة من كبر
"*Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan
walaupun seberat biji zarrah." *
* *
* *Demikian pula Nabi Muhammad mengatakan "jangan marah" sebanyak tiga kali
kepada sahabat yang meminta wasiat kepada beliau.
Senin, 15 Juli 2013
Langganan:
Postingan (Atom)