Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh” (QS al-A'raf:199)
“Tiada kekayaan seperti akal, tiada kefakiran seperti kebodohan, tiada warisan seperti adab sopan santun, dan tiada penolong seperti musyawarah”. [Nahjul-Balaghah, hikmah ke-54]
Kebodohan dalam pandangan Rasulullah SAW
Sam’un bertanya kepada Rasulullah Saw mengenai tanda-tanda orang jahil (bodoh). Beliau Saw bersabda:
-Kalau kita berkawan dengan dia (orang bodoh), dia selalu merepotkan kita
-Kalau kita meninggalkan dia (orang bodoh), dia akan mencela kita
-Kalau dia (orang bodoh), memberikan sesuatu kepada kita, pasti ada maunya (keinginan)
-Kalau kita memberi sesuatu kepada dia (orang bodoh), maka dia suka cepat lupa
-Kalau kita menyampaikan rahasia kepada dia (orang bodoh), maka dia berkhianat
-Kalau kita merahasiakan sesuatu dari dia (orang bodoh), maka dia akan marah (menyerang) kepada kita
-Ia tidak pernah melihat kebaikan orang lain
-Kalau dia (orang bodoh) punya kebutuhan, dia lupa terhadap kenikmatan-kenikmatan Allah Swt
-Kalau dia (orang bodoh) sedang gembira, dia berlebihan (lupa daratan)
-Kalau dia (orang bodoh) sedang sedih, dia putus asa
-Kalau dia (orang bodoh) sudah tertawa, maka tertawanya berlebihan
-Kalau dia (orang bodoh) sudah menangis, maka tangisannya menjadi musibah (mengganggu) yang lain
-Orang ini (orang bodoh) tidak pernah cinta kepada Allah, dan tidak pernah berusaha untuk ber-taqarrub (dekat) dengan-Nya.
-Dia (orang bodoh) tidak malu dan tidak ingat (lalai) kepada pencipta-Nya.
-Kalau kita melakukan sesuatu kepada dia (orang bodoh), dan dia merasa rela (ridha), maka dia akan memuji kita secara berlebihan. Bahkan sampai menyebutkan berbagai kebaikan yang tidak ada pada kita, dan Kalau dia (orang bodoh) sedang kesal (emosi), maka dia akan mencaci dengan berlebihan, bahkan sampai menyebutkan berbagai kejelekan yang tidak ada pada kita.
Kebodohan dalam Pandangan Ali bin Abi Tholib karomallahu wajhah
-Kamu tidak melihat orang bodoh kecuali dia cenderung ifrath (melampaui batas) atau tafrith (lalai)
-Banyak orang alim dibunuh oleh kebodohannya sendiri dan ilmunya tidak bermanfaat baginya.
Sahabat Ali kw. ditanya "Terangkan kepada kami sifat orang bijak" Beliau menjawab: "Dia adalah orang yang meletakkan sesuatu pada tempatnya";
kemudian beliau ditanya lagi "Jelaskan kepada kami sifat orang bodoh" sahabat Ali kw. Menjawab:
"Sudah aku jelaskan (yakni orang yang meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya),
Barang siapa yang berdiri (menentang) kebenaran niscaya akan binasa.
Kebodohan dalam pandangan Muhammad Baqir
Suatu ketika Muhammad Baqir ibn Ali ibn Husain ibn Ali bin Abi Thalib ra. berniat untuk bepergian. Tiba-tiba ayah beliau Imam Ali As-Sajjad ra. masuk ke rumah. Salah satu yang diucapkan beliau adalah, “Wahai anakku, hindarilah bersahabat dan bergaul dengan orang bodoh; jauhi dan hindari berbicara dengannya.”
Beliau menjelaskan tanda-tanda kebodohan serta sempitnya pemikiran dan pandangannya.
Beliau berkata:
-Apabila berbicara, kebodohannya mempermalukannya
-Apabila berdiam diri, celanya tertutupi
-Apabila berbuat (sesuatu), (ia) merusak
-Apabila diminta untuk menjaga (sesuatu), (ia) menghilangkannya
-Ilmunya tidak cukup bagi dirinya dan ilmu orang lain tidak berguna baginya
-Ia tidak taat kepada (orang) yang menasihatinya dan temannya tidak pernah (merasa) tenang dengan kehadirannya.
-Ibunya merasa tidak melahirkannya dan isterinya merasa telah kehilangan dirinya
-Tetangganya jauh dari rumahnya dan temannya menjauh darinya
-Apabila ia yang paling muda dalam majelis, (ia) merasa lebih sadar dari orang yang lebih tua (darinya)
-Apabila ia yang paling tua, (ia) merusak (orang) yang lebih muda darinya.
Orang bodoh itu celaka kecuali orang berilmu
Orang berilmu itu celaka kecuali dengan beramal (mengamalkannya)
Orang yang beramal juga celaka kecuali dengan keikhlasan
Dan ikhlas itu, berada dalam keadaan bahaya yang besar
"...Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil" (Al-Baqarah: 67)
Aamiin Allaahumma
Aamiin ......
Selasa, 25 Oktober 2011
heramkempek
→
artikel
→ CIRI-CIRI ORANG BODOH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar