Dalam sebuah
kesempatan sahabat
Abu Dzar a-Ghifffari r.a
pernah bercakap-
cakap dalam waktu
yang cukup lama
dengan Rasulullah saw.
Diantara isi percakapan tersebut adalah wasiat beliau
kepadanya.
Berikut petikannya ;
Aku berkata kepada Nabi saw., "Ya Rasulullah,
berwasiatlah
kepadaku." Beliau
bersabda, "Aku
wasiatkan kepadamu untuk bertaqwa kepada Allah, karena ia adalah pokok segala urusan." "Ya Rasulullah,
tambahkanlah."
pintaku.
"Hendaklah engkau senantiasa membaca Al Qur`an dan berdzikir kepada Allah azza wa
jalla, karena hal itu merupakan cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit."
"Ya Rasulullah,
tambahkanlah." kataku. "Janganlah engkau banyak tertawa, karena banyak tawa itu akan mematikan hati dan menghilangkan
cahaya wajah." "Lagi ya Rasulullah."
"Hendaklah engkau pergi berjihad karena
jihad adalah
kependetaan
ummatku."
"Lagi ya Rasulullah."
"Cintailah orang-orang miskin dan bergaullah dengan mereka."
"Tambahilah lagi."
"Katakanlah yang
benar walaupun pahit akibatnya."
"Tambahlah lagi
untukku."
"Hendaklah engkau sampaikan kepada manusia apa yang telah engkau ketahui
dan mereka belum
mendapatkan apa yang engkau sampaikan. Cukup sebagai kekurangan bagimu jika engkau tidak
mengetahui apa yang telah diketahui manusia
dan engkau membawa
sesuatu yang telah mereka dapati (ketahui)."
Kemudian beliau
memukulkan tangannya
kedadaku seraya
bersabda,"Wahai Abu Dzar, Tidaklah ada orang yang berakal sebagaimana orang yang mau bertadabbur
(berfikir), tidak ada wara` sebagaimana
orang yang menahan diri (dari meminta), tidaklah disebut menghitung diri
sebagaimana orang yang baik akhlaqnya."
Itulah beberapa wasiat emas yang
disampaikan Rasulullah saw. kepada salah
seorang sahabat
terdekatnya.
Semoga kita dapat meresapi
dan mengamalkan
wasiat beliau.
Rabu, 03 Agustus 2011
heramkempek
→
artikel
→ WASIAT NABI SAW
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Amin :-bd
raindra @: makasih yah :)
Posting Komentar